⚠️Warning!⚠️
• penulis amatir
• cerita ini gak ada sangkut pautnya sama kisah RL orang. Mungkin ada sedikit campur tangan kisah RL tapi bukan kisah satu orang.
• Author Random.
• Author sibuk.
• Author plin plan.
• Author galak.
• Author Sensitif.
M...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hm? Mbak yang angkat tangan, silahkan perkenalan dulu, baru dijawab" ucap Ikhsan sambil menunjuk Arina. Sebelum perkenalan Arina diberikan mic oleh panitia.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan nama saya Arina Andriana Wijaya. Apa itu m dia sosial? Media sosial adalah media yang digunakan manusia untuk saling berhubungan dalam melakukan interaksi sosial secara daring atau online. Salah satu contoh yang populer adalah Facebook, yang kemudia menyusul Twitter, Instagram, WhatsApp, dan lain-lainnya" jawab Arina.
"Terimakasih atas penjelasannya, Mbak Arina"
"Seperti yang sudah dijelaskan oleh Mbak Arina, bahwa media sosial adalah media yang digunakan manusia untuk melakukan interaksi sosial secara daring. Dengan demikian siapa saja bisa terhubung satu sama lain secara cair, maksudnya bagaimana? Tidak ada batasan demografi, usia, jenis kelamin, status sosial, hingga penggunaan identitas palsu pun sangat memungkinkan" lanjut Ikhsan
"Seperti yang kita tahu, bahwa dengan media sosial kita bisa terhubung dengan teman semasa kuliah, SMA, SMP, SD bahkan TK. Namun, kita juga bisa terhubung dengan orang yang tidak dikenal. Kalau orang itu baik, ya Alhamdulillah, tapi kalau buruk? Maka bijaksana lah dalam memilih teman di media sosial."
"Terdapat adagium (pepatah) bahwa pesan buruk yang masuk ke dalam media sosial juga berimbas buruk bagi masyarakat atau pengguna media sosial lainnya. Dalam teknologi informasi atau ilmu komputer dikenali istilah GIGO, apa itu GIGO? Ada yang bisa menjawab?"
Berbeda dengan sebelumnya, sekarang banyak yang mengangkat tangannya. Bukan karna mereka tidak tahu, apa itu media sosial, hanya saja mereka takut untuk menjawab ataupun berpendapat. Namun, jika ada yang berani mengawali, maka kedepannya akan banyak yang mengikuti.
(Pengalaman waktu ikut seminar, stlh ada yg berani nanya jadi banyak banget yg nanya, pdhl awalnya ragu buat nanya)
Ada salah seorang lelaki yang menarik perhatian Ikhsan. Lantas, Ikhsan menunjuk lelaki tersebut. Lelaki itu berdiri dan memperkenalkan dirinya, namanya adalah Lyman Kyler W.
"GIGO, garbage in garbage out, sampah yang masuk sampah pula yang keluar. Maksudnya yang dimasukkan sampah maka sampah juga yang akan keluar, tidak mungkin berubah menjadi emas" jawab Lyman.
"Yaps, benar sekali. Namun, sebagai anak kandung revolusi industri, fenomena media sosial tak dapat ditolak.¹ Ia bagaikan hujan, badai, bahkan bencana yang tak dapat dielak manusia. Mereka yang tidak menggunakan media sosial pun bisa terimbas kekacauannya, karena apapun yang menjadi perbincangan di media sosial akan muncul di alam nyata sebagai rumor, desas-desus, atau kabar burung"
"Hal yang pertama dalam bijak bermedia sosial adalah selalu bepikir sebelum menyebarkan informasi yang kita dapatkan. Jangan asal share (menyebarkan), sebab kita tidak pernah tahu apa maksud dan tujuan si pengirim. Bahkan, lebih parah lagi tidak mengenal sama sekali siapa pengirimnya."
"Berkaitan dengan hal tersebut Rasulullah SAW memperingatkan:
Yang artinya, cukup seseorang itu dikatakan pendusta jika ia menceritakan/menyebarkan setiap apa-apa (berita) yang ia dengar"
"Apa bukti kalau media sosial bisa membuat kerusuhan? Saya tahu pertanyaan ini mungkin ada dibenak kalian. Jawabannya, keruntuhan sebuah negara sebagaimana di Libya dan Yaman dalam Arab Spring. Suriah juga mengalami perang saudara yang terjadi sejak 15 Maret 2011 hingga saat ini."
"Kekacauan di negeri-negeri tersebut tercipta dengan menyebarkan berita propaganda yang menjelek-jelekkan pemerintah melalui media sosial, yang memicu kerusuhan masal kemudian disusul perpecahan dan perang saudara."
"Libya dan Suriah yang dahulunya negeri makmur, kini luluh lantak. Allah telah memperingatkan agar orang yang beriman berhati-hati dalam menyikapi sebuah informasi, sebagaimana dijelaskan di surah Al-hujurat ayat 6."
"Begini artinya : 'Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencela kan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesalinya"
"Fenomena lain dalam media sosial adalah adanya buzzer. Apa itu Buzzer? Ada yang mau menjawab?" Tanya Ikhsan, kali ini tidak ada yang mengangkat tangan.
"Haha, baiklah, wajar bila kalian tidak tahu, Karna istilah buzzer di Indonesia baru mencuat di tahun 2019 setelah pemilu."
"Baiklah karna kalian tidak tahu, maka akan saya beri tahu. Monggo, yang udah dapet Snack bisa dimakan, ada tahu juga kan, itu dari saya loh." Canda Ikhsan. Walaupun kedengarannya garing, tapi mereka tetap merasa terhibur atas usaha Ikhsan.
"Kita lanjutkan. Buzzer adalah orang yang memiliki pengaruh tertentu untuk menyatakan suatu kepentingan. Buzzer dapat bergerak dengan sendirinya untuk menyuarakan sesuatu, atau bisa jadi ada sebuah agenda yang di-setting maksudnya diatur sesuai kepentingan."
"Dalam menyuarakan suatu kepentingan, mereka menggunakan identitas asli atau secafa anonim maksudnya tanpa nama."
"Buzzer bisa orang perorang atau koletif yang mendukung sebuah ipuni dalam suatu isu. Guna memengaruhi pendapat penggunaan media sosial."
"Dulunya, buzzer lebih sering digunakan sebagai strategi pemasaran suatu brand untuk produknya. Dalam dunia politik, buzzer dimanfaatkan untuk kampanye di media sosial oleh tokoh-tokoh atau kelompok untuk memenangkan kontestan politik. Bahkan, tidak jarang kampanye yang dilakukan menjatuhkan kredibilitas lawan politik.²"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TBC .. .. .. .. .. ..
¹. Revolusi industri 4.0 merupakan tahapan keempat dari revolusi industri di dunia. Tahap pertama ditandai dengan penemuan mesin uap. Dilanjutkan tahap kedua dengan mesin-mesin bertenaga listrik. Tahap ketiga adalah proses industri dengan mengandalkan komputer, robot dan otomatisasi. Selanjutnya, tahap keempat, selain otomatisasi juga menggunakan pertukaran data melalui teknologi dan komunikasi.
². https://hot.liputan6.com/read/4405890/apa-itu-buzzer-simak-pengertian-dan-cara-kerjanya-di-sosial-media
*Link bisa diakses
Tandai Typo
Enjoy?(☞゚ヮ゚)☞
Terimakasih sudah membacaಥ‿ಥ
Terimakasih juga sudah mau vote dan komen sebagai bentuk menghargai karya saya╰(⸝⸝⸝'꒳'⸝⸝⸝)╯