"Mau apa kamu kesini?" Tanya eomma tajam dan dengan nada tak suka
Orang itu menyungging kan senyum nya "suka suka aku, lagian aku ngga nyangka kamu masih sama kayak dulu, persis banget malah, ngga berubah sama sekali, udah gitu suami baru kamu ini betah banget sama kamu, heran aku" ucap orang tersebut yang tak lain adalah ayah kandung hyunsuk
MINO
"Itu bukan urusan kamu, ngapain kamu kesini, ganggu aja" cibir eomma kesal
"Aku kesini cuma mau liat hyunsuk aja, dan oh ya, suami kamu ini" ucap mino sambil menunjuk appa tiri hyunsuk, dan yang di tunjuk pun bingung
"Aku?" Tanya nya sendiri, "dia sudah menceritakan kepada ku, semuanya atas perlakuan mu terhadap hyunsuk, kau benar benar tidak punya hati, wanita tidak malu, menyuruh anaknya sendiri untuk mencari uang dengan cara yang tidak halal? Apa mau mu sebenarnya hah?" Sambung nya yang sudah tersulut emosi
"Suka suka aku mau ngelakuin apa, dan ini juga bukan urusan kamu ya, jadi ngga usah ikut campur. Mending kamu pergi sekarang, sana!" Seru eomma dengan nada tinggi
Hyunsuk hanya diam, ia berada di tengah tengah keluarga nya yang entah tak bisa dijelaskan, rasanya ingin menyerah saja
"Ingat pesan ku, sekali lagi kamu kasarin hyunsuk, aku ngga segan segan buat bawa hyunsuk tinggal sama aku" kata nya membuat hyunsuk terkejut
Lalu secara tiba tiba, eomma mencengkram lengan hyunsuk kuat bahkan tak peduli jika saat ini hyunsuk tengah merintih kesakitan, lalu menatap tajam ke arah nya
"Ini semua salah kamu, harus eomma ngga lahirin kamu, dan kamu itu cuma beban buat hidup eomma, dulu eomma pernah ada niatan buat gugurin kamu, tapi karna ayah kamu itu. Eomma ngga jadi gugurin kamu, andai aja waktu itu ngga ketahuan sama dia pasti sekarang kamu ngga ada didunia ini" jelas eomma membuat hyunsuk terkejut tak percaya dengan fakta ini
(Dan ya mino udah pulang, lalu appa tiri hyunsuk lagi pergi ada urusan)
"Terus kenapa disaat eomma ketahuan mau gugurin hyunsuk, eomma ngga langsung gugurin aja, lagi pula hyunsuk juga ngga pengen lahir" sahut hyunsuk
Eomma menoleh kearah hyunsuk lalu seketika ia mendapat tamparan keras mengenai pipi nya hingga memerah, sontak saja hyunsuk langsung memegangi pipi nya tersebut
"Jaga bicara kamu, harusnya kamu kamu terimakasih sama eomma, karna eomma mau lahirin kamu" ujarnya
Hyunsuk tersenyum miris " Kenapa aku harus terimakasih sama eomma, kalo eomma aja ngelahirin aku karna terpaksa" ucap hyunsuk
Brukh
Eomma langsung mendorong hyunsuk dengan keras hingga tubuhnya terbentur oleh sofa cukup kuat, lalu meringis, hingga ia mendapat bogeman dari eomma. Memukulnya, menendang nya, hingga menjambak rambut hyunsuk dengan keras tak peduli jika hyunsuk kesakitan
"Anak sialan kamu, kamu harus mati sekarang juga. Kamu tuh cuma beban buat hidup eomma" bentak eomma menarik rambut hyunsuk dengan keras
Hyunsuk tak berbuat apa apa, ia hanya pasrah sudah biasa seperti ini terus, sudah berkali kali bukan ia diperlakukan seperti ini
"Kalo eomma mau aku mati, bunuh aja sekalian, lagipula ngga ada gunanya juga hidup aku" ucap hyunsuk dengan wajah serta tubuhnya memar
Eomma tersenyum puas "oke, kalo itu mau kamu, jangan salahin eomma setelah ini" kata eomma sambil berjalan kearah dapur untuk mengambil sebuah pisau tajam
"Ini kan mau kamu?" Tanya eomma sambil memperlihatkan pisau yang ia bawa, dan mengambil ancang ancang untuk menusukkan pisau itu ke tubuh hyunsuk
Lalu eomma mengangkat pisau nya dan hendak menusuk nya pada tubuh hyunsuk, sontak saja hyunsuk langsung memejamkan matanya
Dan.... . . . Sret . . . Tunggu...kenapa tidak sakit? Apa ini?
Dengan cepat hyunsuk langsung membuka matanya dan seketika itu juga air mata hyunsuk jatuh deras, melihat pemandangan di depannya itu, ia melihat bagaimana jihoon melindunginya dari sasaran sang eomma dengan memeluk tubuhhyunsuk dengan erat, hingga berakhir pisau itu menancap di punggung jihoon. Tak perduli dengan rasa sakitnya yang terpenting ia melindungi hyunsuk sekarang
"ji..jihoon hiks, apa yang kau lakukan hiks" isak hyunsuk
"Sstt, tenanglah sayang, jangan menangis" balas jihoon sambil menghapus air mata hyunsuk, walau saat ini ia sedang menahan sakit
"Kau..Kau terluka, ini salahku dan kenapa kau ada disini hiks" tanya hyunsuk yang masih setia menangis sesegukan
Jihoon tak menjawab, ia lalu membalikkan badannya dan menatap eomma Hyunsuk dimana dia diam ketakutan dengan pisau tadi yang sekarang sudah berlumuran darah itu
"Tega sekali kau, terhadap anak mu sendiri, ibu macam apa kau ini?" Kata kata itu sukses membuat eomma terdiam
"Tidak ada didunia ini, orang tua yang tega memukuli anaknya sendiri, dan sepertinya anda tidak waras, dimana otak mu?" Tanya jihoon dengan amarahnya
"Siapa kamu? Jangan ganggu urusan saya, pergi sana" ucap eomma tak suka
"Saya? Ah saya adalah kekasih hyunsuk, jika anda tau" perkataan jihoon tadi sontak membuat hyunsuk terkejut tak percaya
. . . . . . . .
. . .
. . . .
Hai semua Apa kabar? Suka sama cerita nya?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gemes ngga sih, avvv😭
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.