CHAPT 16💎🦋

743 49 0
                                    

.

.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Tapi kalo aku hamil gimana sama kuliah aku hoon, aku takut" kata hyunsuk sambil berkaca kaca.

Dengan sigap jihoon kembali memeluk hyunsuk menyalurkan kehangatan baginya, dan juga menenangkan nya.

"Jangan takut, seminggu lagi kita lulus kan? Setelah itu kita langsung nikah, nanti aku ngomong sama mama ya" ucap nya lembut sambil menyelipkan anak rambut hyunsuk di telinga nya.

"Terus kalo mama kamu ngga setuju gimana?" Tanya hyunsuk ia udah pesimis banget kalo mama jihoon ngga mau nerima hyunsuk.

Jihoon mengelus kepala hyunsuk lembut "mama kan udah bilang kalo kita nikah juga ngga papa kan, nanti malem kita kerumah mama ya, sekalian aja kita nginep juga" jelas jihoon dan diangguki oleh hyunsuk.

"Sekarang kamu duduk" titah jihoon sambil menuntun hyunsuk untuk duduk.

"Aku buatin makan ya? Mau makan apa?" Tanya jihoon sambil membuka kulkas nya.

"Apa aja deh ji" jawab hyunsuk.

Jihoon mengangguk lalu mulai memasaknya, bisa dibilang jihoon itu jago masak walaupun ngga semua makanan bisa dia masak sih, contoh nya dia bisa sama pancake, nasi goreng, rendang kek semacamnya lah.

Dan sore ini jihoon bakal masak nasi goreng aja, ngga papa lah sore sore makan nasi goreng, wkwkwk.

Tak butuh waktu lama setelah itu makanan sudah jadi.

Nasi goreng ala bapak jihoon yang terhormat.

"Dimakan ya" ucap nya lembut, hyunsuk mengangguk.

Lalu mereka pun mulai memakannya dengan tenang, hingga selesai makan jihoon mencuci piring yang tadi digunakan untuk makan.

Setelah itu...entah mereka melakukan apa lagi, bersantai mungkin.

.
.
.
.
.
.

"Jihoon, hyunsuk kalian astaga kemana aja sih" ucap mama kala melihat jihoon dan hyunsuk masuk kerumah.

"Jihoon ada diapartemen ma, boleh kita duduk?" Tanya jihoon dengan wajah serius.

Dan mama mengangguk, setelah itu menyuruh karina untuk membuatkan minuman.

"Jadi ada apa? Kayaknya ini bakal serius banget deh" tebak mama penasaran.

Sebelumnya jihoon menarik nafasnya lalu menghembuskan nya dan berkata.

"Hyunsuk hamil ma" to the point jihoon, sontak membuat mama sangat terkejut dan senang.

"Hamil? Terus sekarang kalian mau gimana, langsung nikah aja" kata mama.

"Niatnya gitu ma, tapi kan seminggu lagi kita lulus kan, jadi jihoon mutusin buat nikahin hyunsuk setelah lulus aja" jelas jihoon dan diangguki oleh mama.

"Huaa mama ngga sabar mau punya momongan, jangan cuma satu tapi ya" ucap mama tersenyum tanpa dosa.

"Iya mama tenang aja nanti jihoon kasih yang banyak" jawabannya sambil menatap hyunsuk yang menunduk malu.

"Jihoon apa sih, kok ngomong gitu" bisik hyunsuk rada kesal dan hanya kekehan jihoon terdengar membuat hyunsuk langsung mencubit pinggang jihoon.

"Aww aw sakit sayang, iya iya ampun" kata nya.

"Oh ya, kalian udah makan malam belum, kalo belum ayo makan bareng sekalian disini" ajak sang mama dan diangguki jihoon dan hyunsuk.

Di meja makan

"Buset cil lo laper apa gimana?" Tanya jihoon kala melihat adik nya makan begitu banyak.

Namun tak digubris oleh karina.

"Adek mu gitu sekarang, makan nya banyak" sahut mama.

Lalu mereka pun makan dengan tenang, tanpa kendala, namun ditengah tengah acara makan malamnya, tiba tiba hyunsuk merasa mual lagi dan langsung menutup mulutnya.

"Sayang kenapa hm?" Tanya jihoon panik.

"Hyunsuk pasti mual cepet bawa ke kamar mandi dulu" suruh mama dan segera jihoon membawa hyunsuk ke kamar mandi.

"Uekk... uekk" jihoon membantu hyunsuk dengan cara mengelus tengkuk leher hyunsuk.

"Ji..hiks" tiba tiba hyunsuk menangis, dan ia membersihkan mulutnya lalu jihoon langsung membawanya ke dekapan nya.

"Sstt sstt.. tenang ngga papa, ini hal yang wajar sayang kamu kan lagi hamil" ujarnya mengelus kepala hyunsuk lembut.

"Istirahat aja ya" lalu jihoon membawa hyunsuk ke kamarnya. Dan membaringkan tubuh hyunsuk ke atas ranjang.

"Mau aku panggilin dokter?" Tanya jihoon sambil mengelus rambut hyunsuk, namun hyunsuk menggeleng, jihoon menghela nafas.

Membujuk hyunsuk harus membutuhkan tenaga ekstra karna hyunsuk memang anaknya keras kepala.

"Cek doang kok, mau ya?" Bujuk jihoon lagi.

Namun hyunsuk tetap menggeleng kepala ribut tak mau "Ngga mau" balas hyunsuk sedikit meninggikan suaranya membuat jihoon terkejut.

Jihoon menghela nafas kasarnya
"Choi hyunsuk" seketika hyunsuk langsung merinding kala jihoon memanggil nya dengan nama asli dan juga marga nya, berarti jihoon sedang serius.

Hyunsuk menunduk.

"Aku panggilin dokter sekarang, tunggu sebentar" ujar jihoon lalu pergi keluar untuk menelfon dokter.

Lalu tak lama jihoon kembali dengan membawa seorang dokter dibelakangnya dan mendekati hyunsuk yang masih di ranjang.

Setelah itu sang dokter pun mulai mengecek keadaan hyunsuk, tak butuh waktu lama.

"Jadi gimana dok keadaannya?" Tanya jihoon.

"Selamat ya tuan, tuan hyunsuk tengah mengadung" kata dokter tersebut dan tersenyum.

Karna memang hyunsuk belum melakukan nya dengan testpack jadi jihoon lebih memilih untuk memanggil dokter saja.

Jihoon? Tentu saja senang dan setelah itu dokternya pun pamit pergi dan jihoon segera memeluk hyunsuk karna senang.

"Ji aku ngga bisa nafas loh" ujar hyunsuk yang mencoba melepas pelukan jihoon.

"Besok nikah ya?" Ajak jihoon sambil tersenyum dan menaikkan alis nya seperti menggoda.

"Ya ngga besok juga pinter" cibir hyunsuk kesal.


























































Hai Hai

Apa kabar Hehehe?
Langsung aja ya seperti biasa jangan lupa vote sama komen ya.

Eh ya aku niatnya pengen book ini langsung ke arah klimaks nya gimana? Tapi aku juga pengen gitu sih, tapi coba nanti ku pikir lagi deh.

Dan buat kalian yang udah baca book ini makasih banyak ya buat kalian semua, kalian juga jaga kesehatan terus.

Dan buat yang lagi puasa semangat ya puasa nya, sampe magrib lo ya, jangan pas adzan dhuhur kamu makan, tapi ya terserah kamu aj sih hehehe

Oke itu aja mau aku sampai in.

Makasih banyak
Bye

Teuhaaaa~~

FINE • Hoonsuk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang