Keesokan harinya
.
.
.
.
.
.Sudah berkutat dengan dapur, ia bangun pagi hari ini dan memang sekarang hari minggu jadi ia bebas, dan ngomong2 hyunsuk udah pulang ke korea kemarin.
Ia membuat sarapan untuk nya dan juga untuk jihoon, hanya yang simple saja, kaya pancake udah cukup kok.
Dan tak butuh waktu lama pancake nya sudah jadi, ia menghiasi pinggiran piring nya dengan berbagai buah buahan yang tersedia disana, hingga tak lam terdengar suara langkah kaki menuruni tangga dan ternyata itu jihoon yang baru saja bangun dari tidurnya. Karna memang jihoon semalam menginap di rumah hyunsuk karna hyunsuk sedang dirumah sendiri.
"Kau tidak membangun kan ku?" Tanya jihoon sambil duduk di depan hyunsuk.
Hyunsuk menoleh ke arah jihoon "emm.... Karna kau tertidur sangat pulas jadi aku tak tega membangunkan mu" jawab hyunsuk dan melanjutkan kegiatannya.
"Apa appa belum pulang?" Tanya jihoon sambil mengambil potongan buah apel di atas piring tersebut, dan mendapat gelengan kepala dari hyunsuk.
"Kau tak ada niat untuk menelfon nya hm?" Tanya jihoon yang sibuk mengunyah apel nya.
"Ish, jihooniee dari tadi tanya terus, uncuk kan lagi masak, bantuin napa" cibir hyunsuk kesal sambil mengerucut kan bibir beberapa senti membuat jihoon gemas sendiri.
"Kan aku tanya aja, kenapa ngga boleh ya?" Jihoon bangkit dari duduk nya dan menghampiri hyunsuk yang masih sibuk dengan kegiatan nya, lalu memeluknya dari belakang.
"Aku lapar, apa makanannya sudah jadi?" Tanya jihoon sambil meletakkan dagu nya di atas pundak hyunsuk dan melingkar kan tangan di perut hyunsuk.
"Sedikit lagi, jihooniee tahan ya" ujar hyunsuk imut.
Jihoon hanya terkekeh, setelah itu makanannya pun jadi "jihooniee buka mulutnya, aaaaa" kata hyunsuk sambil memotong pancake nya dan memasukkan potongan pancake tadi kedalam mulut jihoon, dan jihoon hanya menerima saja.
"Enak?" Tanya hyunsuk penasaran, dan hening beberapa saat, setelah itu jihoon menganggukkan kepalanya.
"Enak kok, kamu cobain" kata karina memasukkan potongan pancake kedalam mulut hyunsuk, terlalu banyak hingga pipi nya mengembung, jihoon gemas hendak menggigit pipi hyunsuk namun tak jadi.
"Terus sekarang jihoon mau apa?" Tanya hyunsuk yang masih mengunyah makanan nya.
"Em... mungkin pulang" jawabannya.
"Pulang?" Tanya hyunsuk menoleh ke arah jihoon, tapi kan bukan masalah jihoon tak boleh pulang, tapi ia dirumah sendiri.
Jihoon mengangguk "nanti aku kesini lagi, soalnya mama udah nyariin aku" jelasnya pada hyunsuk.
"Jadi uncuk di rumah sendiri dong" ucap nya membendung air mata.
Jihoon mencoba untuk menenangkan hyunsuk agar tak menangis, ini anak emang udah biasa nangisan.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
."Ngapain sih lo kesini, ganggu banget sumpah" ucap jihoon malas, karna dari tadi serim tak ingin pergi sama sekali, tentu saja jihoon jengah.
"Kenapa sih, emang ngga boleh kan aku mau ketemu sama pacar ku" kata serim sambil memeluk lengan kekar jihoon itu, namun dengan cepat jihoon langsung menghempaskan kasar lengan nya.
Membuat serim kesal bukan main.
"Gue bukan pacar lo ngerti, dan sekarang mending lo pulang sono" ujar jihoon mulai masuk kedalam rumah nya, namun serim terus ngintilin jihoon masuk kedalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINE • Hoonsuk
Short StoryJangan salpak! b×b area buat yang homophobic jauh2 ya, klo suka langsung baca ngga usah ragu2 b×b area Yadong Klo ngga suka, skip!