EPILOGUE :: BABYGIRL

82 10 1
                                    

siap memastikan semua fail disusun , dia mengatur langkah keluar dari pejabat . havit meloloskan diri ke dalam kereta .

tiba - tiba telefon nya berdering nyaring menandakan anda panggilan masuk .

" boss , ada orang cuba rampas tempat kita " tercungap - cungap lelaki itu memberitahu .

" wait at there . dalam sepuluh minit aku sampai " anak mata memberi isyarat kepada driver merangkap orang kanan nya . jiwoo yang faham akan itu , terus memecut laju .

terdapat ramai manusia yang berkerumanan di belakang sebuah kelab malam yang agak terkenal di situ .

havit pasti itu adalah orang yang saja - saja mahu mencabar nya . sangkaan nya tepat . lelaki tinggi lampai itu ditatap .

" long time no see , jung jaehyun "

jaehyun mengerling ke arah havit . bibir nya tersenyum senget .

" makin berani kau sekarang . tak cukup lagi ke banglo yang aku dah bagi kat kau ? sampaikan club aku pun kau nak sapu "

havit melontarkan soalan . jaehyun tergelak singkat , sinis . " i don't even damn care . aku nak jugak club ni no matter what " suara nya ditekankan .

" then , what are you gonna do for that ? " havit menyoal seolah - olah mencabar lelaki dihadapan nya ini .

" aku abang kau ! kau kena serahkan jugak club ni "

kini , havit pula yang tergelak . dia menghampiri jaehyun .

" kau jangan ingat kau abang aku , aku akan senang - senang bagi pada kau . kau tu abang tiri aku je "

" sebelum aku panggil orang - orang aku , better kau blah . kau sendiri tau yang orang suruhan aku lagi kuat kalau nak dibandingkan dengan orang suruhan kau yang low standard ni . atau kau memang nak ambil risiko ? "

jaehyun sudah mengetap rahang nya . semua yang havit katakan memang betul . sedar diri nya akan kalah , segera jaehyun mengarahkan orang - orang nya beredar dari situ .

havit mengukir senyuman kemenangan . jung jaehyun dari dulu hingga kini tidak pernah berubah . sikap nya masih sama seperti dulu . pengecut .

kaki dibawa , melangkah masuk ke dalam kelab malam itu . dia melebarkan pandangan ke sekeliling . bunyi muzik yang agak rancak bergema di seluruh kelab .

anak mata nya tidak sengaja tertancap pada satu figura seorang gadis itu . dia duduk jauh dari tempat manusia - manusia yang sedang menari sakan .

gadis itu kelihatan sudah mabuk sepenuh nya . sekejap tersengih . sekejap tertawa . dan kini menangis . persis orang tak betul .

tanpa sedar , havit merenung tidak lepas gadis itu . " follow me " jiwoo akur .

seakan ada magnet yang menariknya untuk menghampiri gadis yang dia sendiri tidak kenal . punggung dilabuhkan di sisi gadis tersebut .

manakala jiwoo duduk sedikit berjauhan dari majikan nya . tidak mahu masuk campur .

" wine or whiskey ? " soal pelayan yang ditugaskan mengambil pesanan bir itu .

" no thanks "

entah apa yang menarik perhatian tentang gadis itu , hanya lee havit yang tahu . sedar diri nya di perhatikan , gadis itu menoleh ke sebelah nya .

perkara pertama yang menyapa mata nya adalah wajah havit . pipi nya yang memerah masih tersisa dengan air mata .

" what are you crying at ? "

tanpa sedar , gadis itu menarik havit ke dalam pelukan . kepala direhatkan di dada lelaki itu . dibalik bunyi muzik yang agak kuat , tangisan itu masih dapat dia dengari kerana jarak mereka yang dekat .

" i - i lost my parents .. hik " tangisan nya tidak dapat dibendung lagi .

rupanya inilah punca dia bersedih . tidak tahu mengapa tetapi hati nya berasa kesian dan bersimpati atas apa yang telah berlaku pada gadis ini .

" sorry .. hey , it's gonna be okay . everything gonna be fine " pujuk havit lembut . tangan bertindak mengusap dan membelai rambur pendek itu .

" mind to tell me your name , little girl ? "

gadis itu mengangkat kepala , menatap havit dengan tatapan nakal . tangan naik menyentuh bibir sexy havit .

pada masa ini jugalah jantung havit berdegup pantas . tidak tenang seperti selalu . sedikit terbuai dengan layanan itu .

" park grace . what about you , handsome boy ? " gadis itu mengukir senyuman manis . walaupun dalam keadaan separuh sedar .

saat itu , masa bagaikan terhenti . terpaku havit melihat senyuman itu . degupan jantung semakin rancak mengepam darah . lantas tangan havit melingkar pada pinggang ramping grace . wajah mereka sengaja didekatkan .

" me ? i'm your daddy "

belum sempat grace membuka mulut , dia terlentok pada havit dengan mata yang sudah terpejam . spontan havit menarik senyum . tertidur pulak .

' cute '

tanpa membuang masa , tubuh grace dicempung sebelum dia melabuhkan ciuman di dahi licin itu . pantas dia menuju ke arah jiwoo lalu membisikkan sesuatu .

" boss pasti ke ni ? " soal jiwoo bagi mendapatkan kepastian dari majikan nya . havit sekadar anggukan kepala .

jiwoo mengeluarkan telefon , menghantar mesej kepada seseorang seperti yang diarahkan .

sebuah kereta mercedes benz berhenti di hadapan mereka . keluar dua orang lelaki berbadan tegap bersama muka ketat nya .

" selidik pasal perempuan ni . jangan tertinggal satu maklumat pun . owh , keep your eyes on her . jangan sampai dia tahu korang intip dia . apa - apa inform aku . understood ? "

mereka mengangguk faham . kalau silap jawab , malam itu jugak malam terakhir mereka .

tubuh grace dimasukkan ke bahagian belakang penumpang . havit masuk ke dalam kereta nya . membiarkan jiwoo memandu .

dia berharap agar dapat bersama dengan gadis itu lagi . mengingatkan wajah grace , jantung nya tidak keruan . cukup membuatkan dia angau .




i think i'm in love now

××××××

yeah yeah thankyou for reading this boring fanfic AGAGAGAGAGA

i'm gonna ask u , is this fanfic
okay ? nak tau je -

spill la bias sape bruhh 🌈

⸙͎ babygirl ≠ havit .Where stories live. Discover now