Ϲhɑрtеr 10 : UКЅ

123 25 7
                                    

"Di buat yakin oleh omongan nya,
di buat pergi oleh sikap nya."

•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•

Entah angin apa yang membuat Rasha bangun lebih awal hari ini. Tak mau membuang kesempatan emas, Rasha langsung menuju kamar sang kakak.

"Abang bangunnn!" ucap Rasha dibalik pintu kamar Arii.

"Masa sih Abang masih tidur?" Monolognya menatap pintu.

Merasa tak ada jawaban dari dalam Rasha pun mengambil kunci cadangan. Ia mulai membuka pintu itu perlahan.

Hal pertama yang ia lihat adalah kamar bernuansa hitam putih serta barang barang tersusun rapi, sangat berbanding terbalik dengan kamarnya.

Tanpa berpikir panjang ia langsung menuju tempat tidur Arii.

"ABANG BANGUUUN" teriaknya tepat ditelinga Arii.

Mendengar teriakan itu sontak Arii  terbangun sambil menggosokkan telinganya. "Paan si? Bangunin orang aja lo." ucap Arii dengan suara khas bangun tidur namun sedikit nada marah di dalamnya.

"Biar abang ga telat kerja lah." Jawab Rasha tanpa rasa bersalah. Ia malah menampilkan deretan giginya.

"Lo banguninnya jam stengah empat, bangsat." ucap Arii kesal. Yang benar saja, lagian siapa juga yang bekerja jam begini? Dasar tak tahu waktu.

"Gapapa kan Abang juga lagi kerja,  jadi ya harus berangkat pagi dong."

Arii menatap sang adik."ngejawab lagi" batinnya.

"Ya ya ya serah lo dah, udah sana pergi. Gue mo mandi." Usir Arii. Ia langsung beranjak dari tempat tidur nya meninggalkan Rasha sementara gadis itu tersenyum kemenangan.

"Okeh, saatnya bangunin Tasya." ucapnya tersenyum mengerikan.

『••✎••』

Rasha langsung mengambil kunci cadangan untuk kamar Tasya. Yang ia lihat dari kamar sang kembaran adalah penuh dengan foto Tasya. "Sok cantik lo, aelah" batinnya.

Ia langsung menuju ke kamar tidur Tasya. Sempat terbesit dalam pikirannya untuk mengagetkan sang kembaran. Setibanya di tempat tidur, Rasha tak menemukan Tasya.

"Dorr..."

"Astaga, Tasya. Lo ngapain ngagetin gue." ucap Rasha. Niat hati ingin mengagetkan Tasya malah ia yang dikagetkan. Sungguh licik.

Raka untuk RashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang