Ϲhɑрtеr 37 : Arіі mеnіkɑh

53 14 3
                                    

"Minggu
Menanti dan menunggumu."

•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•

Rasha menatap dirinya di pantulan cermin. Ia membolak-balikkan tubuhnya melihat gaun yang ia gunakan. Ia tersenyum tipis melihat dirinya sendiri.

"Ga lama lagi gue bakal jadi aunty." Monolognya menatap jam dinding.

Ting...

Bunyi notifikasi mengalihkan pandangannya. Ia dengan segera mengambil ponselnya diatas nakas. Tertera nama 'kdng peka' disana.

Kdng peka

| bawah.

Buru-buru Rasha turun dari tangga. Senyuman manis terbit dari bibirnya. Ia membuka pintu bernuansa putih itu. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah Raka.

Pria itu berdiri menatap Rasha, ia sampai tak berkedip menatap penampilan gadis itu. "Always beautiful." Gumamnya samar.

"Hah?"

"Ayo" ajaknya menggandeng lengan Rasha. Tempat tujuan mereka saat ini adalah gedung.

Sebelum itu Rasha mengirim pesan pada seseorang dari ponselnya. 'gue duluan.' begitulah pesan yang ia kirim pada orang itu. Kemudian masuk kedalam mobil meninggalkan pekarangan rumahnya.

Selama perjalanan menuju gedung, tak ada satupun yang membuka pembicaraan. Hening. Rasha menoleh ke jendela menatap pemandangan di jalanan.

Raka sedari tadi mengemudi sesekali menoleh ke arah Rasha. Ia menatap tangan gadis itu yang sedang nganggur.

"Sekali aja," mohonnya menggenggam tangan itu.

Walaupun sempat terkejut, Rasha tetap menganggukkan kepala. Ia menatap setiap inci wajah pria itu. Pahatan wajahnya sangat sempurna. Mata sipit, hidung mancung serta bibir berwarna merah muda alami itu menambah kesan menarik pada diri Raka.

Merasa ditatap pria itu menoleh kearah Rasha. Mata mereka bertemu, mata cokelat dan mata hitam pekat itu saling beradu pandang. "Gue tau, gue tampan. Lo suka kan?." Ucapnya percaya diri.

"Pede." Rasha memalingkan wajahnya menatap kembali pemandangan disana. Menurutnya pemandangan jalan lebih indah daripada wajah pria itu.

Raka memegang dagu Rasha, ia mengarahkan wajah gadis itu pada dirinya. "Maaf tapi gue lebih indah dari pemandangan diluar itu." Ucapnya seolah tau pikiran Rasha.

『••✎••』

(ㅅ´ ˘ ') Onee-chan.

| Gue duluan

Kabarin kalau sampai, yaa |

Tasya mengirim pesannya, ia menatap layar ponselnya yang semakin lama mulai menampilkan layar hitam. Ia merias wajahnya lagi, menghilangkan noda jerawat pada wajahnya.

Raka untuk RashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang