Bab 9

732 94 13
                                    

Lisa tidak membuang waktu untuk merealisasikan niatnya mencari pekerjaan. Satu minggu setelah ia mencari info lowongan dan mengirimkan CV keberbagai perusahan. Hari ini, tepatnya hari Senin akhirnya ia mendapat panggilan untuk tes.

Pagi-pagi sekali Lisa sudah bersiap menggunakan pakaian khas pelamar. Ia menuruni anak tangga, menyempatkan diri untuk sarapan. Setelah menenggak segelas susu, gadis itu beralih untuk membuat roti tumpuk isi nutella.

"Mau ke mana, Lisa?"

Tiba-tiba suara Jungkook menyeruak disela kegiatannya. Lisa melirik sekilas, seperti biasa Jungkook sudah rapi dengan setelan kerjanya.

Kembali dengan kegiatan awal, Lisa membalas malas. "Hari ini ada tes kerja."

Setidaknya Lisa masih bersedia menjawab pertanyaan Jungkook meski dengan nada ketus. Sejauh ini interaksi mereka memang hanya sebatas itu.

"Oh, sudah ada panggilan?"

Kali Lisa diam saja karena menganggap pertanyaan Jungkook tidak perlu untuk dijawab.

Si pemuda lantas bersuara kembali setelah mengambil sekotak susu dari kulkas dan menuangkannya ke dalam gelas. "Kalau kau mau, kau bisa ikut denganku. Kita pergi bersama. Aku akan mengantarmu ke manapun itu."

Memasukan roti buatanya ke dalam kotak bekal nial awal Lisa berubah, ia ingin makan sarapannya di jalan saja. Lisa menyahut seraya berlalu pergi. "Tidak perlu dan tidak usah sok peduli padaku."

Memang seperti ini komunikasi mereka. Lisa tidak akan berbicara kalau bukan Jungkook yang memulai. Jungkook jelas merasa kesusahan, sebab Lisa terlalu tinggi memberikan sekat. Namun tetap Jungkook tidak akan menyerah begitu saja. Ia sudah memiliki rencana agar bisa lebih dekat dengan gadisnya.

***

Lisa tidak tahu harus menobatkan hari ini sebagai hari beruntungan atau hari sial?

Beruntung karena hari ini Lisa mendapatkan sekaligus tiga panggilan tes kerja. Namun Lisa juga merasa sial karena dua dari tiga panggilan tersebut Lisa malah mendapatkan penolakan.

Pengalaman kerja.

Iya, gara-gara Lisa belum memiliki pengalaman kerja membuatnya ditolak. Ck! Bagaimana Lisa bisa mempunyai pengalaman kerja? Jika diberi kesempatan saja tidak. Padahal Lisa yakin sudah menjawab seluruh pertanyaan itu dengan baik. Tapi sudahlah, mau bagaimana lagi? Lisa tidak bisa memaksa perusahaan tersebut untuk menerimanya. Jadi yang bisa Lisa lakukan sekarang hanya terus berdoa dan berusaha semaksimal mungkin agar perusahaan terakhir yang ia datangi bersedia untuk menerimanya walau tidak ada pengalaman.

Mungkin tadi Lisa berdoa dengan sangat sungguh-sungguh sehingga doa yang ia panjatkan lantas terkabul. Di perusahaan ketiga ini, Lisa tidak mendapatkan kendala apapun. Bahkan dengan mudahnya Lisa lolos dan sudah bisa mulai bekerja esok hari.

"Selamat bergabung di perusahaan kami, Nona Lisa." Manager Yoon merupakan pihak dari HRD menjabat tangan Lisa ketika menerima berkas kontrak yang sudah Lisa tandatangani.

"Terima kasih telah menerima saya bergabung di perusahaan ini. Mohon bantuannya." Balas Lisa.

Manager Yoon tersenyum dan mengangguk.

Baru saja Lisa ingin berpamitan untuk mempersiapkan diri dihari pertama bekerja esok. Ternyata Manager Yoon sudah lebih dulu bersuara. "Nona Lisa jangan dulu pulang, ya? Ikut bersamaku ke ruang Ceo kami."

Sejujurnya sempat merasa heran dengan permintaan tersebut. Namun takut dianggap tidak sopan karena bertanya ini dan itu, alhasil Lisa hanya menurut saja. Bagaimanapun ia harus memberikan kesan yang baik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect Husband | lizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang