Hari ini merupakan akhir pekan pertama bagi pasangan suami-isteri. Lisa dan Jungkook.
Lisa tidak ingin ke mana-mana. Ia ingin di rumah saja seperti hari-hari sebelumnya. Yah mungkin sedikit berbeda, mengingat Jungkook juga berada di rumah. Jadi Lisa memutuskan untuk di dalam kamar seharian. Ia sama sekali tidak ingin bertemu dan berinteraksi dengan Jungkook.
Namun sayang niat tersebut harus gagal sebelum terealisasi, sebab ibunya tiba-tiba menelepon--memintanya untuk datang berkunjung bersama Jungkook.
Lisa sempat beralasan tidak mau datang, tapi ternyata Suhee sudah lebih dulu menelepon Jungkook dan lelaki itu sudah menyanggupi permintaannya.
Huh! Padahal Lisa tidak mau ke rumah ibunya, karena ia tidak mau bertatap muka dengan Jungkook, tidak mau terlibat interaksi apapun dengan lelaki itu. Tapi kini ia harus terjebak di satu mobil yang sama. Sungguh sial memang.
Semakin sial lagi ketika tahu-tahu terdengar bunyi kriuk yang berasal dari perut Lisa. Wajah gadis itu seketika memerah. Sudah pasti Jungkook mendengarnya, sebab memang sekencang itu bunyinya.
'Duh pakai bunyi segala lagi.'
Lisa baru ingat sejak bangun tidur ia memang belum makan apapun. Jangankan makan, minum saja ia tidak sempat.
Lisa melotot galak ketika Jungkook meliriknya. "Apa lihat-lihat!"
"Tidak." Jungkook kembali fokus menyetir.
Dahi Lisa mengenyit, ia melihat ke arah luar jendela mobil saat Jungkook tahu-tahu menghentikan dan memarkirkan mobilnya di halaman sebuah restoran.
"Kenapa berhenti di sini? Kita 'kan mau ke rumah ibu." Tanyanya tapi di sana Jungkook mengabaikan pertanyaan Lisa dan lebih memilih untuk membuka seatbelt.
"Heh aku sedang bicara denganmu! Kenapa kau diam saja, kau tuli ya?"
Pemuda itu mengurungkan niatnya yang hendak ke luar. Ia menghela napas. "Aku lapar, jadi kita makan dulu sekalian beli bingkisan untuk ibu." Katanya. "Menangnya kau tidak lapar? Bukannya kau juga belum makan apa pun?"
"T-tidak tuh." Jawab Lisa seraya menggelengkan kepalanya.
Tapi ...
Kruuk!
Ah sial! Lagi, suara nyaring yang berasal dari perut Lisa telah membongkar kebohongannya. Kini wajah gadis itu sudah semerah kepiting rebus karena malu.
Jungkook mengulum senyum. "Tidak perlu berbohong. Kalau kau tidak lapar, mana mungkin perutmu berbunyi sekencang itu?"
Tanpa menunggu tanggapan dari Lisa, Jungkook lantas ke luar dari mobil dan melangkah masuk ke dalam restoran.
Masih di posisi yang sama Lisa menatap perutnya. "Yak! Kenapa bunyi senyaring itu di waktu yang tidak tepat sih? Membuat aku malu saja!"
Karena sudah terlanjur malu, perutnya juga sudah tidak bisa diajak kompromi, maka Lisa memutuskan untuk ikut saja masuk ke dalam restoran. Biarlah malu sekalian, toh ia juga tidak mungkin hanya menunggu di dalam mobil.
Mungkin karena saking laparnya, Lisa menjadi kalap ketika melihat menu yang tersedia. Tanpa sadar, ia memesan banyak makanan.
Jungkook hanya tersenyum dan menggelengkan kepala ketika mendengar Lisa menyebutkan makanan yang dipesan pada pelayan. Lucu sekali tingkah istrinya ini, pikirnya.
Beberapa saat kemudian makanan yang dipesan oleh keduanya datang dan tersusun rapi di meja. "Silakan dinikmati hidangannya Tuan dan Nyonya." Ujar pelayan restoran itu ramah.
Setelah sama-sama berucap terima kasih dan membiarkan pelayan itu pergi. Keduanya lantas menyantap makanan tersebut.
Tapi disela menyantap makanannya, Jungkook menyeletuk. "Bilangnya tidak lapar, tapi kenapa pesan makanan sebanyak ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Husband | lizkook
Fanfiction[M] Jika dalam mencintai tidak membutuhkan alasan bagaimana rasa itu dapat tercipta. Agaknya kalimat tersebut juga bisa diterapkan pada lawan katanya; yaitu benci. Bukankah cinta dan benci itu beda tipis? Na Alisa tidak tahu mengapa ia sangat memben...