🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
"Gue minta maaf" Ucap Jisung tiba-tiba setelah mereka sama-sama diam dan hanya terdengar suara hujan jatuh di atap dan tanah.
"Untuk? " Tanya Wonyoung yang tidak paham, mengapa Jisung tiba-tiba meminta maaf?
"Gue selama ini cuma bisa sakitin lo doang" Wonyoung kemudian tersenyum tipis setelah mendengar penjelasan Jisung
"Gak apa-apa kok, kakak anggap aku teman aja aku udah senang" Jawab Wonyoung dan kemudian ia berjalan mendekati Jisung yang duduk di sofa balkon dan memeluk kekasih sepihak nya itu. Terkadang Jisung menolak jika hal itu, tetapi kali ini dia tidak bisa menolak dan untuk pertama kalinya Jisung membalas pelukan Wonyoung. Mereka saling menyalurkan kehangatan satu sama lain di antara dingin nya hujan angin yang sedang turun menerjang.
Mereka hanya diam selama 5 menit sebelum Jisung memegang salah satu tangan Wonyoung dan meletakkan nya di bawah hujan yang turun. Wonyoung yang tidak mengerti kemudian melepas pelukan nya dari Jisung dan menatap nya penuh pertanyaan. Mengapa tangannya di letakkan di bawah air hujan turun? Jisung yang paham dengan ekspresi Wonyoung pun langsung berkata,
"Lo tau, kenapa jika pada saat hujan mau turun, dan sering di awalnya mendung gelap? " Tanya Jisung kepada Wonyoung dan Wonyoung menjawab nya dengan gelengan kepala bertanda ia tidak tahu.
"Awan mendung bagaikan masalah setiap hari yang sering menumpuk, dan suara petir adalah awan mendung saling bertabrakan, bukan? Itu bagaikan masalah yang saling bertabrakan satu sama lain dan terkadang bisa meledak kapan saja. Dan jika awan tidak kuat menahan nya lagi, ia akan langsung menurunkan air yang di sebut hujan" Ucap Jisung panjang kepada Wonyoung. Wonyoung kembali menatap tangannya yang bahkan sampai sekarang masih berada di tempat awal tadi. Ia hanya tersenyum tipis.
Tidak di sangka, di belakang mereka ada wanita yang masih muda sedang melihat interaksi mereka.
"Mama yakin, Jisung adalah lelaki yang di titipkan Tuhan untuk putri ku yang paling muda"
...
"HINA! KAK WONY DATANG! " Teriak Wonyoung memanggil keponakan nya bernama Hina, ia adalah gadis berumur 2 tahun anak dari Gyuri dan Jungwoo.
"CAK WONY!" Balas Hina sambil berlari dan memeluk Adik dari Mami nya itu. Mereka yang berada di situ hanya bisa menepuk dahi melihat tingkah bayi kecil dan bayi besar. Hari ini Jungwoo mengajak istri dan anaknya ke rumah mertua nya, mereka sudah lama tidak berkunjung ke rumah Keluarga Na.
"Kak! Kek anak kecil aja sih, lo" Sindir Niki
"Idih, siapa yang yang teriak paling kencang pada saat naik roller coaster minggu lalu? " Sindir balik Wonyoung dan Niki hanya mencibir nya. Mereka semua tertawa karena tingkah lucu kucing dan tikus ini. Hahaha, benar-benar lucu. Mereka bertengkar hanya karena hal kecil?
"Ayo sarapan dulu. Kalian bertiga mau sekolah, kan? " Ingat Nyonya Na dan mereka semuanya berjalan ke arah meja makan.
Di tengah-tengah waktu mereka sarapan, tiba-tiba Jaemin bertanya kepada Wonyoung.
"Kak? Winter kenapa sih? Gue chat gak di bales, gue tepon gak di angkat. Kenapa ya? Lo kan deket tuh sama Winter" Jeda Jaemin sebentar kemudian ia melanjutkan ucapannya
"Tanyain dong, Kak. Dia kenapa ngambek sama gue? Emang gue salah apaan? " Tanya Jaemin ke Wonyoung
"Oh, dia tuh tau soal yang kemarin Abang boncengin anak baru, cecan lagi. Sapa, Bang ? " Goda Wonyoung yang sengaja mengompori keadaan
"Eh, apaan sih. Gue tuh kemarin bonceng si Ryujin, memang sih anak baru. Tapi gue kan setia sama Winter" Wonyoung hanya mengangguk kan kepala doang dengan wajah pura-pura tidak paham
"Abang, jangan jadi buaya. Kasian loh nak Winter" Sela Nyonya Na. Ia tidak habis pikir dengan anak laki-laki nya ini, liat perempuan cantik aja langsung oleng. Tapi, tenang aja kok, Jaemin sebenarnya setia kok sama Winter. Yang di bicarakan hanyalah mengembung kan pipinya.
...
"Halo wahai manusia! " Teriak Rei kepada temannya, mereka (IVE) sekarang sudah berada di kantin karena ini sudah jam istirahat.
"Ga usah malu-maluin lo" Balas Wonyoung lantang
"Eh, lagi pms lo? Kok udah marah-marah? Jangan marah dong, baby" Ucap Liz sambil mencubit pipi Wonyoung dan langsung di tepas oleh empu nya
"Napa sih neng? Ada masalah? " Wonyoung yang di tanya oleh Yujin hanya diam dan menunduk kan kepalanya
"Hmm, pasti karena Kak Jisung lagi? " Tebak Gaeul yang ternyata tepat sasaran, Wonyoung menatap Gaeul sebentar kemudian menunduk lagi
"Ka Jisung memang benar-benar gak cinta ya sama gue? Kalo iya, kenapa dia nerima gue waktu itu? Kalo di jelasin gue juga bakal paham kalo Kak Jisung gak mau pacaran sama gue" Akhirnya Wonyoung berbicara dan meluapkan kesedihan nya kepada teman-temannya.
Wonyoung hanya ingin Jisung menjadi miliknya, tetapi Jisung tidak mencintai nya. Huh, dunia itu berat. Kita tidak bisa mengatur apa yang kita ingin kan?
"Kalo lo ingin bertahan kan hubungan lo, lo harus berusaha" Sahut Rei
"Gue harus bagaimana agar bisa mempertahankan hubungan gue sama Kak Jisung? Gue bingung, di satu sisi gue cinta sama dia, bahkan gue sampai cinta mati sana dia. Hiks.... T-tapi di sisi lain, dia gak cinta sama gue" Ucap Wonyoung di iringi dengan isakan tangis nya.
"Cup cup cup, jangan nangis ya, Won" Ucap Leeseo berusaha menenangkan Wonyoung
...

KAMU SEDANG MEMBACA
My Girls
RomansaMy Girls Menceritakan cinta sepihak, seorang gadis menyatakan perasaan nya kepada lelaki yang ia sukai. Tidak di sangka, lelaki itu menerimanya. Mulai saat itu, mereka terikat dengan hubungan tersebut. Tetapi, gadis itu baru menyadari bahwa sebenar...