"Terkadang, seseorang harus
mengorbankan sesuatu hal yang
sangat berharga untuk menuju
ketentraman"~Na Wonyoung
Sekarang Nyonya Na dan orang tua Jisung sedang menunggu di ruang tunggu yang di sediakan. Karena Jisung sedang ada di dalam, ia sedang di periksa oleh dokter. Wonyoung yang duduk sambil memikirkan sesuatu. Hal apa yang harus ia lakukan agar Guanlin tidak menyakiti Jisung lagi?
"Mah, kakak pergi dulu. Ada urusan penting" ucap Wonyoung tanpa menghiraukan pertanyaan mamanya
Ia melajukan mobil dengan kecepatan penuh, sekarang sudah malam bahkan jarang sekali Wonyoung melihat mobil melintas. Tujuannya kali ini adalah ingin ke base camp Guanlin. Untuk membuat perhitungan dengan lelaki yang menjadi cinta pertama gadis itu. Sebenarnya Wonyoung takut, iya dia takut jika Guanlin berbuat macam macam dengan nya seperti 2 tahun lalu. Tapi demi Jisung ia membuang rasa takut itu jauh jauh darinya.
Dan akhirnya ia pun sampai di base camp Guanlin. Tanpa basa basi Wonyoung langsung mendobrak pintu itu dan menatap tajam ke arah Guanlin.
"Hey sayang, kau tumben ke sini. Apakah kau merindukan ku?" Tanya Guanlin yang sedang bercanda dengan teman-temannya dan menyentuh pundak Wonyoung, tetapi langsung di tepis oleh empunya, dan tidak lupa tamparan keras menyapa Guanlin dari sebelah kiri.
"Kamu kapan kapok nya sih? Kamu gak puas udah sakitin aku dua tahun yang lalu? MAU KAMU APA GUAN?!?" tanya Wonyoung dengan matanya yang masih tajam
"Kamu nanya aku maunya apa? Aku maunya kamu lah" Guanlin kembali memegang kedua pundak gadis itu dengan tatapan khas nya
"Ck,, Guan lepas!" teriak Wonyoung marah sambil memukul kuat dada bidang lelaki itu karena Guanlin tiba-tiba menarik tubuhnya dan memeluknya
"Udah deh sayang, jangan banyak melawan. Aku kangen sama kamu" ucap Guanlin lembut, khas buaya darat sih lebih tepatnya
"GUAN!" teriak Wonyoung lagi untuk menyuruh Guanlin melepaskannya. Dan akhirnya lelaki jankung itu pun mengalah
"Kenapa? Dulu kamu kan suka aku leluk-leluk"
"Aku ke sini ingin buat perhitungan sama kamu. Jauhin Jisung! Jangan pernah gangguin aku ataupun Jisung lagi! Kamu mengerti?! Jika kamu sedikit saja menyentuh Jisung, aku tidak akan mengampuni mu!!" Wonyoung pun mengacungkan jari telunjuknya di depan wajah Guanlin. Bukannya takut malah Guanlin tersenyum miring
"Kalo aku gak mau? Bagaimana?" senyuman itu membuat Wonyoung jijik dan ingin menginjak-injak tubuh Guanlin
"Oke, aku bakal gak gangguin kamu ataupun Jisung lagi" ucap Guanlin dan Wonyoung tersenyum senang tetapi senyumannya luntur seketika setelah Guanlin mengatakan suatu hal yang tidak akan ia lakukan seumur hidupnya.
"Tetapi kamu harus putus sama Jisung. Kau setuju?" tanya Guanlin tanpa memikirkan perasaan Wonyoung sedikit pun.
"HAL ITU GAK AKAN PERNAH TERJADI LAI GUANLIN!" teriak gadis itu dengan amarahnya yang sudah memuncak ke ubun-ubun
"Ya sudah kalau tidak mau" jawab Guanlin mengidikkan bahunya lalu ia melanjutkan kata-katanya yang membuat Wonyoung berpikir dua kali untuk melakukan yang di perintahkan oleh Guanlin
"Jisung akan menerima yang lebih parah daripada ini, bahkan aku bisa kapan saja menghabisi laki-laki itu" lanjut Guanlin dan membalikkan badannya dari Wonyoung, ia tahu jika gadis itu tidak akan menolak apa yang ia perintahkan.
"Oke oke. Tapi kamu harus janji sama aku kalau kamu gak akan sakitin Jisung dan gak akan ganggu kehidupan aku sama Jisung!" final gadis itu dengan perasaan berat hati mengatakan hal ini. Namun, cara ini adalah satu-satunya cara agar Guanlin tidak lagi mengganggu atau menyakiti Jisung lagi. Guanlin kembali berbalik badan menghadap ke arah Wonyoung.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Girls
RomansaMy Girls Menceritakan cinta sepihak, seorang gadis menyatakan perasaan nya kepada lelaki yang ia sukai. Tidak di sangka, lelaki itu menerimanya. Mulai saat itu, mereka terikat dengan hubungan tersebut. Tetapi, gadis itu baru menyadari bahwa sebenar...