The Pure Blood Vampire

696 77 5
                                    

Yibo membuka matanya dan berhadapan dengan sesosok makhluk paling menawan yang pernah ia lihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yibo membuka matanya dan berhadapan dengan sesosok makhluk paling menawan yang pernah ia lihat. Mungkin kalau memang malaikat bisa turun ke bumi, ia yakin kalau sosok yang ada di hadapannya adalah salah satunya. 

Pria yang ada di hadapannya mengenakan mantel panjang berwarna krem, dengan rambut pendek tertata rapi. 

"Kau tidak apa-apa?" Terdengar suara merdu dari pria itu. Yibo tidak mampu menjawab. Ia hanya menatap ke arah penyelamat hidupnya. 

Pria itu mempunyai wajah yang bahkan bisa dibilang cantik, dengan kedua mata indah ditambah bibir mungil dan mole di bawah bibirnya. Yibo yakin kehadiran pria itu sendiri bahkan mampu membuat gang yang gelap dan kusam menjadi sedikit bercahaya.

Suara gerutuan terdengar dari ujung gang. Vampir yang tadi ingin memangsa Yibo kembali berdiri dan kini mulai berlari ke arah mereka. 

Entah mengapa, Yibo merasakan sebuah dorongan untuk melindungi pria yang ada di hadapannya. Walau ia yakin kalau pria tersebut jauh lebih mampu melindungi dirinya sendiri. Apalagi setelah hal yang ia lakukan dan mampu membuat si Vampir terbang melayang jauh, dapat dipastikan kalau pria penyelamat hidupnya juga seorang vampir. 

Namun belum sempat Yibo beranjak, seseorang telah menangkap si vampir pemangsa. Gerakannya begitu cepat dan nyaris tidak terdeteksi walaupun tubuhnya jauh lebih tinggi dari pria penyelamat hidupnya. 

"Habisi dia, Yun Ge. Seseorang yang sudah kehilangan akal sehatnya tidak pantas berada dalam klan kita," tegas pria bermantel krem. 

Yibo melihat pria yang dipanggil Yun Ge mengangguk singkat sebelum tangannya meraih leher si vampir. Dan ia melihat bagaimana dengan mudahnya Yun Ge mematahkan leher vampir tersebut layaknya sebuah ranting pohon. Yun Ge lalu membiarkan tubuh tak berdaya itu jatuh ke jalanan. Ia mengambil saputangan dari saku mantelnya dan menyeka tangan yang barusan mengambil nyawa vampir lainnya, seolah ia baru saja menyentuh benda yang menjijikan. 

"Kau benar tidak apa-apa?" Suara lembut yang sama kembali terdengar. Kali ini pria itu malah berjongkok di hadapannya. Menatapnya langsung dengan kedua mata indahnya. 

Yibo hanya mengangguk. 

"Syukurlah. Untung saja kami berada di sini dan mendengar teriakanmu," ia memegang kedua bahu Yibo. "Tenang saja, dia tidak akan mengganggumu lagi," ujarnya sambil tersenyum. Senyum yang sangat indah. 

"Zhanzhan, ayo cepat, kita sudah membuang banyak waktu," desak Yun Ge

Pria yang dipanggil Zhanzhan segera berdiri dan mengusap kepala Yibo. "Sampai bertemu lagi, bocah," ujarnya sebelum akhirnya ia menyusul Yun Ge dan menghilang di tengah keramaian. 

Yibo sebenarnya sangat benci dipanggil bocah oleh siapa pun. Ia akan selalu melawan jika ada yang berusaha mengejeknya seperti itu. Tapi kali ini ia bahkan merasa bahwa panggilan tersebut bagai sebuah tantangan bagi dirinya. 

Eternal (Finished) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang