The Daywalker

1.3K 99 2
                                    

Wang Yibo mengarahkan moncong pistol ke arah pria setengah baya yang masih berlutut di depannya. Hidung pria itu berdarah dan terdapat beberapa luka sabetan benda tajam di badan dan lengannya. Bau amis darah masih tercium di udara. 

Di belakang pria itu terdapat tubuh seorang wanita terbaring tak berdaya. Matanya terpejam dan sebuah luka menganga terdapat di lehernya. Darah segar mengalir membasahi leher si wanita. Hanya dalam sekali lihat, Yibo dapat memastikan bahwa wanita tersebut sudah tidak bernyawa. Sepertinya kali ini ia tidak perlu menunggu hingga wanita itu berubah menjadi vampir. Sementara tak jauh dari tubuh wanita itu, terdapat beberapa vampir yang sudah tidak bernyawa. Salah satunya tewas dengan belati perak tertancap tepat di jantungnya.

"Sekali lagi, aku tanya, di mana dia sekarang?" Yibo mengalihkan pandangannya ke pria vampir yang masih berlutut di hadapannya. Ia mengokang senjatanya dan menempelkan moncong ke dahi korbannya. 

Pria itu hanya tertawa. Ia menyeringai, memamerkan kedua gigi taringnya yang berkilat tertimpa cahaya. Sisa darah masih terlihat di sudut mulutnya.

"Memangnya kau pikir aku akan memberitahumu? Seorang Daywalker rendahan sepertimu ingin bertemu seorang vampir kelas atas seperti dia. Apa yang mau kau lakukan? Membunuhnya? Memangnya kau bisa apa? Hanya karena kau bisa menangkapku, kau sudah merasa menang. Kalau aku adalah Lord  Xiao, kau pasti akan …." 

Tanpa menunggu perkataan pria itu, Wang Yibo menarik pelatuk senjatanya dan bunyi tembakan terdengar memekakan telinga. Sebuah peluru perak melesat dari pistol pemuda itu dan menembus dahi korbannya.

"Berisik," gerutu Yibo. 

Tubuh pria itu terjatuh dengan sebuah luka tembak di dahinya. 

Ia lalu mengambil belati berwarna perak yang tertancap di salah satu vampir. Yibo membersihkan darah yang menempel di belatinya ke pakaian yang dikenakan vampir tersebut. 

Yah, setidaknya kali ini aku bisa mendapat lawan tanding yang lumayan.

Wang Yibo dapat mendengar suara mobil berhenti di ujung gang. Setelah menjadi setengah vampir, hampir semua inderanya menjadi berlipat kali lebih sensitif.  Ia lalu memastikan semua senjatanya lengkap sebelum akhirnya berjalan ke arah mobil yang tengah menantinya. Samar-samar ia dapat mendengar suara sirine polisi di kejauhan. Mungkin sekitar setengah jam lagi mereka baru akan sampai. Cukup waktu bagi dirinya untuk menghilang dari tempat ini.

"Kau membunuh mereka lagi, Yibo?" tanya seorang pria begitu ia masuk dan duduk di kursi penumpang. Dia adalah Da Zhang Wei, sosok sahabat, rekan kerja dan seorang kakak baginya. Sebenarnya dulu ia tidak pernah berpasangan dengan Da Zhang Wei. Ada seseorang yang selalu menjadi pasangan kerjanya dalam menghabisi vampir.

"Mereka membuatku kesal," jawab Yibo. Ia memasang seatbelt lalu mengambil gawai dari saku jaketnya. Pandangannya terfokus pada benda yang ada di tangannya.

Selama perjalanan kembali ke markas mereka, Yibo terus terdiam. Beberapa kali Da Zhang Wei melirik ke arah pemuda yang ada di sampingnya. Tapi yang bersangkutan masih sibuk dengan gawainya. Kadang alisnya bertaut, sebuah kebiasaan saat Yibo tengah berpikir serius. 

"Mereka tidak memberi info lagi tentang dia?" tanya Da Zhang Wei. 

Yibo hanya menggeleng. 

"Itu alasan kau membunuhnya?" 

"Aku sudah bilang,  Da Ge. Mereka membuatku kesal," jawab Yibo.

"Kau kesal karena mereka tidak memberimu jawaban yang kau mau, atau kau kesal karena mereka memanggilmu Daywalker?"

Belum sempat Yibo menjawab, nada dering terdengar dari gawai Da Zhang Wei. Sebuah melodi ringan yang sangat familiar di telinga Yibo. Begitu ia mendengar nada itu, senyum merekah di sudut bibirnya.

Eternal (Finished) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang