To Get You Back

453 60 3
                                    

Sesaat setelah memasuki tangga darurat rumah sakit, Yibo langsung menajamkan indra penciumannya, ia berusaha menerka berapa banyak musuh yang harus ia hadapi kali ini. 

Seperti yang Ayunga katakan, rumah sakit ini memang terlihat cukup normal. Beberapa lantai di bagian bawah, terisi dengan pasien manusia biasa, dan para petugas medis yang melayani mereka juga manusia. 

Yibo terus melangkahkan kakinya menuju lantai teratas. Jantungnya berdebar keras, ia begitu bersemangat untuk kembali bertemu dengan Xiao Zhan. 

Semakin mendekati lantai teratas, ia mulai bisa mencium aroma beberapa vampir. Dan ketika akhirnya ia membuka pintu darurat di lantai teratas, Yibo sempat tertegun. 

Selain beberapa perawat dan petugas kebersihan yang berada di lantai tersebut, tidak tampak ada pengawalan berarti di depan kamar yang ditempati Xiao Zhan. Padahal ia sudah mengharapkan kalau ada sejumlah pengawal yang akan menjaga Xiao Zhan.

Hanya terdapat tiga orang vampir bertubuh kekar yang berjaga di depan pintu kamar. 

Ternyata benar kata Yun Ge, si bodoh ini terlalu percaya diri.

Sebuah senyuman terulas di bibir Yibo. Ia lalu berjalan sambil bersiul ke arah kamar Xiao Zhan, sementara tangannya sudah bersiap meraih belati peraknya.

"Hey, kau siapa…." Belum sempat pria vampir itu menyelesaikan perkataannya, Yibo sudah menyayat lehernya dengan gerakan cepat. Ia lalu berpaling ke arah penjaga yang lain dan menusukkan belatinya tepat di jantung pria itu. Sementara tangan satunya segera meraih pistol dengan peredam dan menembakkannya ke arah penjaga terakhir.

Semua ia lakukan dengan tepat dan cepat, tanpa membuat banyak keributan.

Sementara itu, Xiao Zhan tengah bersandar di tempat tidurnya ketika Zhang Zehan kembali datang berkunjung. Memar bekas cengkramannya waktu itu masih belum menghilang, dan vampir muda itu menutupinya dengan sebuah scarf. 

"Lord Xiao, mungkin sekarang sudah saatnya kau melepaskan kekuasaan dan menunjuk penggantimu," ujarnya.

Xiao Zhan hanya terdiam. Ia sama sekali tidak mau memandang ke arah Zehan. 

"Xiao Zhan! Tatap aku!" Zehan memegang wajah Xiao Zhan dengan tangannya. "Mau sampai kapan kau akan bersikap sombong seperti ini. Bukankah kau mau menyusul kekasihmu itu? Kau hanya perlu menunjukku sebagai penggantimu, dan aku akan membiarkanmu mati. Bagaimana?"

Xiao Zhan hanya mendengus mendengar perkataan Zehan. Walaupun ia merasa tidak ingin bertahan hidup tapi ia juga tidak ingin menyerahkan klan yang selama ini ia pimpin kepada orang yang hanya bisa menggunakan cara-cara licik dalam bertindak.

"Teruslah bermimpi," balasnya singkat.

Zehan memegang dadanya dengan kedua tangannya.

"Duh, kau membuatku sakit … Zhan Ge," ejeknya. 

Mata Xiao Zhan berkilat. Tangannya mengepal. 

"Kenapa? Bukankah katamu kau akan mematahkan leherku? Ayo, lakukan," tantang Zehan sambil menyodorkan lehernya. "Ayo, patahkan leherku. Ayo, Zhan Ge, lakukan," ejeknya berulang kali. 

Tangan Xiao Zhan sudah terangkat, ia begitu ingin menghabisi vampir tidak tahu sopan santun yang ada di hadapannya, ketika ia mendengar sebuah suara yang begitu ia kenal.

"Bagaimana kalau aku saja yang mematahkan lehermu?" 

Xiao Zhan hampir tidak bisa mempercayai penglihatannya. Yibo tengah berdiri di pintu kamarnya. 

Yibo.

Pemuda yang selama ini ia pikir sudah meninggal, ternyata masih hidup. 

"Kau! Bagaimana bisa … " Zehan tidak sempat menyelesaikan kalimatnya ketika tubuhnya terbang melintasi ruangan dan menabrak dinding. 

"Yibo …" Tangan Xiao Zhan terulur berusaha meraih wajah pemuda yang ada di hadapannya. "Ini bukan mimpi, kan? Ini benar dirimu?" 

"Ini aku, Zhan Ge, Baobei."

"Tapi bagaimana bisa … mereka bilang kalau tidak ada satu pun manusia yang akan bertahan setelah digigit oleh vampir dengan darah murni," ujar Xiao Zhan sambil terisak. Kedua tangannya meraba wajah kekasihnya, mencoba merasakan kehangatan yang selama ini hilang dari dalam dirinya. 

Sebuah senyuman terlihat di sudut bibir Yibo. "Kalau begitu, berarti aku yang pertama. Cintaku padamu begitu kuat bahkan kematian pun menyerah," candanya. 

Xiao Zhan memukul dada pemuda itu secara perlahan. "Dasar kau itu," ujarnya sambil tersenyum, namun senyuman itu tidak bertahan lama. Xiao Zhan kembali mulai terbatuk-batuk. Kali ini disertai semburan darah segar. 

"Zhan Ge, kau kenapa? Apa yang mereka perbuat terhadapmu?" Rona khawatir terlihat di wajah Yibo. "Kita harus pergi dari sini."

Yibo baru saja hendak membantu Xiao Zhan untuk duduk, ketika sebuah pukulan terarah ke dirinya. Yibo menggunakan tangannya untuk menangkis serangan tersebut. Tubuhnya sempat mundur beberapa langkah.

"Apa kau pikir semudah itu, kau bisa pergi dari sini?" Zhang Zehan berkata dengan penuh amarah. 

"Jadi Daywalker yang mereka bicarakan itu memang dirimu?" Zehan kembali meluncurkan pukulan ke arah Yibo. "Kenapa kau tidak mati saja, hah?"

Yibo tidak menjawab. Ia hanya berusaha menghindari tiap serangan Zehan. Ruangan yang cukup sempit ditambah perhatiannya yang terpecah dengan keberadaan Xiao Zhan. Sementara yang bersangkutan masih berusaha untuk bangun dan mencabut jarum infus yang ada di tangannya. Kenyataan bahwa Yibo masih hidup dan justru kini datang menyelamatkannya membuat tenaga baru dalam tubuhnya yang lemah. 

Sebuah tendangan dari Zehan kembali membuat Yibo mundur beberapa langkah. Ia meraih sesuatu  di saku jaketnya. 

"Biarkan musuhmu merasakan senjata mereka sendiri."

Kata-kata Ayunga kembali terngiang. Tapi bagaimana ia bisa membuat Zehan merasakan racun buatannya sendiri. Ia tidak berani sembarangan bertindak namun ia juga tahu kalau waktunya tidak banyak. Semakin lama ia berada di sini, semakin susah untuk membawa Xiao Zhan keluar tanpa perlawanan berarti. 

Saat itu ia melihat Xiao Zhan berdiri dan dengan tubuh yang terlihat lemah itu, ia menjepit leher Zehan dengan tangannya. 

Zhang Zehan yang tidak menyadari kalau Xiao Zhan akan bertindak membantu Yibo, berusaha melepaskan diri dari jepitan Xiao Zhan. 

"Yibo!" Xiao Zhan berseru. Hanya dengan satu kata dan Yibo langsung mengerti apa yang harus ia lakukan. 

Ia bergegas menghampiri Zehan dan membuka alat suntik yang ia bawa dan menyuntikkan isinya ke leher Zehan. 

Xiao Zhan melepaskan jepitannya. Ia merasakan tubuhnya melemah. Yibo segera menangkap tubuh Xiao Zhan sebelum ia terjatuh di lantai. 

"Apa yang kalian lakukan padaku?" Zehan berteriak sambil memegangi lehernya. Ia terus berteriak kesakitan sambil berlari keluar kamar. 

"Zhan Ge, bertahanlah. Aku akan membawamu keluar dari sini," Yibo melingkarkan tangan Xiao Zhan di lehernya. Tangan satunya merangkul pinggang Xiao Zhan dan membantunya berdiri. 

Xiao Zhan hanya tersenyum. Tangannya kembali membelai pipi Yibo. Setelah bertahun-tahun, ia akhirnya bisa memegang kembali pipi mochi yang menggemaskan ini. 

"Aku bersyukur, setidaknya sebelum aku meninggal, aku bisa bertemu denganmu," ujarnya lembut.

"Jangan bercanda, Ge. Kau tidak akan mati. Aku tidak akan membiarkanmu."

Dengan kekuatan terakhirnya, Xiao Zhan merengkuh leher Yibo dan mencium bibir indah yang selama ini selalu ia mimpikan. Ia memeluk kekasihnya dengan erat dan berkata lirih, "aku mencintaimu, Wang Yibo."

Xiao Zhan masih bisa mendengar teriakan Wang Yibo sesaat sebelum kegelapan akhirnya menelannya

Eternal (Finished) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang