The Path Unravel

404 55 1
                                    

Dor

Sebuah suara tembakan kembali terdengar dan sesosok vampir kembali tumbang. 

Wang Yibo kembali menghela napas. Ia membuka magazin senjatanya dan menyadari bahwa peluru peraknya tinggal satu buah. 

Di sekelilingnya terdapat beberapa vampir yang sudah tidak bernyawa. 

Sialan, aku lupa membawa peluru cadangan tadi pagi. 

Ia mendengarkan sekelilingnya. Selain suara bising kendaraan di malam hari, tidak ada suara yang mencurigakan lainnya. Ia juga tidak mencium adanya vampir lain di area ini. 

Untung saja aku tidak menghabiskan semua peluruku.

Yibo kembali berjalan menuju lapangan parkir tempat ia memarkir motornya. Kali ini ia memang bertugas sendiri. Da Zhang Wei mempunyai urusan sendiri yang harus ia selesaikan. Tapi tetap saja ia harus berpasangan dengan orang lain. 

"Sudah selesai, Bo?" Suara Seung Youn terdengar dari earpiece di telinga Yibo.

"Selesai. Ingatkan aku untuk meminta tambahan peluru saat di markas."

"Oh? Tumben, kau menggunakan banyak peluru kali ini. Sedang tidak ingin bertempur jarak dekat?"

"Lebih cepat diselesaikan, lebih baik."

Yibo bisa merasakan gawainya bergetar di dalam saku jaketnya. Sebuah nama terlihat berpedar menandakan siapa yang tengah meneleponnya.

He Laoshi.

Yibo segera menjawabnya.

"Hallo."

" …. "

"Kapan?"

" .... "

"Mhn, aku akan ke sana sekarang."

" …. "

"Okay, sampai nanti."

Setelah mengakhiri panggilannya, Yibo lalu berkata, "Yoonie, aku tidak akan kembali ke markas malam ini. He Laoshi membutuhkan bantuanku."

"Kau akan ke laboratorium itu lagi?!"

"Ya, dia bilang ada sebuah tugas untukku."

"Apa kau yakin, Bo? Terakhir kali kau jadi kelinci percobaannya, kau bahkan tidak sadar selama dua hari."

Yibo tertawa. "Aku berhutang nyawaku padanya, Younie. Lagipula dia tahu sejauh mana batas kemampuanku."

"Baiklah, aku akan mengatakannya pada Han Ge, tapi ingat, kalau terjadi sesuatu padamu, aku sendiri yang akan datang ke sana dan minta pertanggung jawaban," tegas Seung Youn. 

"Baik, baik. Aku mengerti," balas Yibo sambil tertawa kecil sebelum akhirnya melepaskan earpiece-nya. 

Ia tahu walau Seung Youn sangat peduli dengannya tapi pemuda itu tidak sebanding dengan He Jiong. 

Yibo menaiki motornya dan mulai mengendarainya menuju area perkantoran tempat di mana laboratorium milik He Jiong berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yibo menaiki motornya dan mulai mengendarainya menuju area perkantoran tempat di mana laboratorium milik He Jiong berada. 

Perjalanan ke sana hanya memakan waktu setengah jam. Begitu sampai di area parkir bawah tanah HE Corp, Yibo langsung memarkir motornya di area khusus karyawan. Ia melepaskan helmnya dan berjalan ke arah lift. 

Wang Yibo menekan tombol lift yang akan membawanya ke laboratorium He Jiong. Ia memang baru saja mengenal vampir eksentrik yang merangkap ilmuwan itu setelah He Jiong merawatnya saat ia tengah sekarat. Dari pria setengah baya itulah ia mengetahui kalau Xiao Zhan telah menghilang setelah ia membunuh Yibo. Keberadaannya benar-benar tidak diketahui. Atau kalau menurut He Jiong," para Tetua sepertinya sepakat untuk tidak mengusut keberadaan Xiao Zhan, skandal yang ia buat dengan mempunyai kekasih seorang manusia dan pemburu vampir, sudah cukup membuat mereka kehilangan muka." 

He Jiong pula yang membantu Qian Feng untuk menjalani hidupnya sebagai vampir yang tidak memangsa manusia.

"Ini permintaan terakhir Zhanzhan sebelum dia menghilang," ujarnya kala itu. 

Sebenarnya Yibo ingin bertanya apakah tindakannya menyelamatkan pemuda itu juga merupakan permintaan Xiao Zhan. Ia ingin tahu apakah selama ini Xiao Zhan selalu mencintainya. Namun, ada sedikit keraguan dalam hatinya. Ia takut kalau ternyata apa yang ia harapkan bukanlah kenyataan yang sebenarnya terjadi. 

Saat akan menuju laboratorium He Jiong di lantai 13, Yibo berpapasan dengan seorang pria. Ia mengenakan setelan jas yang terlihat mahal. Tubuhnya yang tinggi dan wajahnya yang rupawan akan membuat orang berpikir bahwa pria itu adalah seorang model. 

Tapi hanya dengan berpapasan saja, Yibo mengetahui bahwa pria itu adalah vampir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi hanya dengan berpapasan saja, Yibo mengetahui bahwa pria itu adalah vampir. Mereka punya aroma tersendiri yang membedakannya dengan manusia biasa. Tentu saja, aroma ini tidak akan tercium oleh manusia biasa. Tapi untuk seorang Daywalker seperti dirinya yang sudah memiliki kemampuan layaknya seorang vampir, hal itu bukanlah sebuah masalah.

Menyadari tidak ada aura perlawanan dari pria vampir itu, Yibo memutuskan untuk tidak mengambil tindakan apa pun. Ia tidak mau membuat masalah di gedung yang sebagian besar berisi para vampir ini.

"Daywalker?" 

Begitu ia mendengar nama itu, Yibo langsung berbalik. Pria vampir itu tengah menunggu lift. Sebuah senyuman terulas di wajahnya.

"Kau Daywalker, kan?"

"Kau siapa?" Yibo balas bertanya. 

Pria itu tertawa. Sebuah suara tawa yang indah. Tawa itu mengingatkan Yibo akan Xiao Zhan. Kekasihnya itu selalu tertawa lepas seperti pria ini saat mereka bersama. 

"Maaf. Aku tidak bermaksud menyinggungmu. Aku hanya teman dari He Laoshi. Tapi tidak kusangka aku akan bertemu denganmu di sini."

Yibo menatap ke arah pria itu dengan pandangan bingung. Ada sebuah perasaan aneh bahwa ia pernah mengenal pria ini.

"Aku rasa kita pernah bertemu sebelumnya."

"Tidak. Kita tidak pernah bertemu secara langsung. Tapi aku mengenalmu dari seseorang. Dan aku yakin kalau dia pasti akan sangat senang bila bertemu denganmu."

Ting.

Denting suara lift terdengar. Tak berapa lama kemudian pintu lift terbuka.

Sebelum masuk ke dalam lift, pria itu sempat berkata kepada Yibo. 

"Sampaikan kepada He Laoshi, kalau aku, Ayunga, menantikan pertunjukan yang ia buat."

Eternal (Finished) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang