Part 15

1.3K 53 0
                                    

Sedangkan teman Shani? Shani seperti Velyn yang tidak punya teman. Jadi Shani tidak punya teman karena dirinya miskin dan anak beasiswa dulunya, sedangkan Velyn tidak punya teman sebaya karena dia sering lompat kelas.

Jadi semua undangan, Velyn serahkan ke orang tuanya. Velyn masa bodo dengan tamu yang datang, asal dia bisa nikah sama Shani dan tamu menjadi saksi sudah cukup baginya.

Paling penting selama acara, tidak ada jabat tangan atau peluk jika tamu undangan orang lain karena Velyn tidak mau mereka keenakan.

Sedangkan tamu dari keluarganya, barulah boleh berjabat tangan atau peluk dengan dirinya sedang dia tidak mengizinkan mereka menjabat tangan apalagi memeluk Shani.

Velyn hanya mengizinkan orang tuanya saja yang boleh melakukan itu, sungguh posesif Velyn yang sangat berlebihan.

Bukan hanya Velyn sih hampir seluruh keluarga Aoi yang pria melakukan hal yang sama, jadi mereka memaklumi hal itu.

Setelah 2 jam akhirnya acara pernikahan Velyn berakhir, keluarga Aoi menginap di hotel yang sudah Evon pesan.

Velyn yang melihat Shani kelelahan langsung pamit ke mereka, lalu mengendong Shani ala bridal style ke kamar hotel khusus mereka.

Setibanya di kamar hotel, Velyn melepaskan jas yang dia gunakan dan melonggarkan dasinya juga lalu menyuruh Shani untuk mandi lebih dulu.

"Ve, boleh tolong bantu aku lepasin gaunnya?" tanya Shani menatap Velyn.

Velyn mengangguk lalu dia membantu Shani melepaskan gaun yang Shani gunakan, sialnya dia malah menginginkan Shani saat dia melihat payudara Shani yang bebas apalagi Shani hanya menggunakan CD.

Shani melihat arah pandang Velyn ke payudara langsung paham kalau Velyn menginginkan tubuh dia, dia tidak masalah karena itu tugas dia.

Tugas slut untuk melayani tuannya, bedanya sekarang tugas Shani sebagai istri untuk melayani sang suami.

"Mau main sekarang, Ve?" tanya Shani membuyarkan lamunan Velyn.

"Tidak, kita istirahat saja, kamu lelah juga," tolak Velyn halus.

Velyn tidak akan egois, dia tahu kalau Shani lelah makanya dia menyuruh Shani untuk istirahat saja dan melewatkan malam pertama mereka sebagai pasangan sah.

Walau Velyn sudah menikmati tubuh Shani sebelum malam pertama, tetap saja berbeda. Malam pertama pernikahan ya pasti beda rasanya dengan malam saat dia mengambil mahkota Shani, jadi tolong dibedakan.

"Ini tugasku melayani kamu, Ve. Aku tidak lelah," kata Shani tersenyum.

Shani mulai menurunkan CD yang dia gunakan, Velyn melihat pemandangan indah tentu tidak mengalihkan pemandangan dia.

Sedangkan Shani membiarkan Velyn melihat tubuh naked dia sepuas Velyn, dia juga membantu Velyn melepaskan pakaian yang dia gunakan hingga mereka sama-sama naked.

Shani rebahan di kasur membiarkan Velyn menguasai tubuhnya, Velyn yang melihat itu geleng-geleng kepala. Dia tidak mau melakukan malam pertama karena dia tahu Shani lelah, tapi Shani menggoda dia mana bisa dia menolak.

"Ve, pelan-pelan ya mainnya. Kamu udah lama tidak main sama aku, vagina aku mungkin masih sempit," kata Shani sebelum mereka memulai adegan panas mereka.

"Iya sayang, aku akan bermain pelan. Kamu berdiri dulu ya, jangan rebahan," balas Velyn tersenyum.

Shani mengangguk, dia langsung berdiri seperti perkataan Velyn. Setelah itu Velyn mencium bibir Shani yang tentu saja dibalas Shani.

"euummm,"

Desahan keluar dari mulut Shani dan mereka tetap berciuman, hingga mereka kehabisan nafas barulah Velyn melepaskan ciuman mereka.

Tanpa aba-aba seperti pertama kali, Velyn mencium lalu menghisap leher Shani untuk membuat tanda kepemilikkannya lagi di sana, Shani mendesah kenikmatan dan membiarkan dia mengendalikan tubuhnya.

Tentu saja kedua tangan Velyn tidak diam saja, tangan kirinya meremas payudara Shani sedangkan tangan kanannya sudah menjelajah di vaginya Shani.

"Ppeellaann ppeelleenn aahhh Vvee,"

"Iinnii ppuunnyyaa aahh kkaammuu,"

Lagipula tubuh Shani milik Velyn jadi maksud Shani, Velyn pelan-pelan saja mainnya karena tubuh Shani tidak akan diambil orang.

Sayangnya Velyn tidak mau dengan, dia malah mencium bibir Shani membuat desahan Shani terpendam. Lagi-lagi Shani harus pasrah dengan Velyn yang selalu menguasai dirinya.

Tidak lama Shani orgasme, Velyn mengeluarkan jarinya yang sedari tadi bermain di vagina Shani. Tangannya juga ikut kena cairan itu, tanpa jijik, Velyn menghisap jarinya.

Velyn memandangi wajah cantik Shani yang kelelahan, dia akan mengakhiri adengan panas ini walaupun mereka baru pemanasan.

"Kita baru pemanasan loh, kamu sudah keringatan dan lelah, kita istirahat saja ya," kata Velyn dibalas gelengan.

"Aku masih kuat, lanjut saja," balas Shani meminta Velyn meneruskan daripada Velyn bermain solo.

"Baiklah, kita main cepat lalu tidur," kata Velyn menghela nafas.

Velyn ingin cepat menyelesaikan adegan panas mereka, di lihat-lihat sudah cukup basah untuk Velyn masukkan juniornya ke vagina Shani.

Velyn membaringkan Shani di kasur, lalu dia membuka kaki Shani lebar-lebar dan mulai mengarahkan juniornya untuk masuk.

Shani meringis kesakitan saat junior Velyn masuk ke vaginanya yang masih sempit, tapi lama kelamaan dia mendesah kenikmatan.

Sejujurnya, Velyn juga merasakan vagina Shani masih sempit. Tapi, dia menyukainya apalagi hanya dia yang memasuki surga kenikmatan itu bukan orang lain.

Jika orang lain menikmati surga milik Shani, sudah Velyn pastikan orang itu akan mati detik itu juga bahkan dia tidak akan segan-segan membantai seluruh keluarga orang itu.

Shani senang Velyn mendengar katanya yang bermain pelan dan lembut, Velyn melakukan hal ini jika Shani nurut padanya, tapi dia akan bermain kasar untuk menghukum Shani.

Setelah junior Velyn masuk semuanya, dia memaju-mundurkan membuat Shani bertambah nikmat.

"Aahh eennaakk Vvee,"

"Aahh tterruuss Vvee, lleebbiihh cceeppaatt aahh,"

Mendengar hal itu, Velyn dengan senang hati mempercepat tempo hingga Shani merasa melayang dalam kenikmatan.

"Aakkuu mmaauu aahh kkeelluuaarr aahh,"

Tidak lama kemudian Shani orgasme disusul Velyn, cairan mereka keluar sangat banyak. Velyn tidak peduli dengan seprei yang kotor karena ini hotel.

Setelah mereka orgasme, Velyn tidur di samping Shani dan memeluknya membiarkan bagian bawah mereka menyatu lalu menyelimuti tubuh mereka yang naked.

"Makasih untuk malam ini," kata Velyn mencium bibir Shani sekilas.

"Itu kewajibanku, Ve," balas Shani tersenyum.

"Tidur yuk, kamu sudah kelelahan," ajak Velyn diangguki Shani.

Mereke akhirnya mulai terlelap, hingga hari sudah menjelang siang mereka masih asik tidur di kamar. Lalu keluarga Aoi bagaimana? Mereka memaklumi pengantin baru, apalagi malam pertama.

Mereka tidak akan menganggu terlebih mereka sangat menantikan anak dari Velyn dan Shani, kenapa menunggu dari Velyn? Karena Velyn cucu kesayangan keluarga Aoi, dia anak perempuan satu-satunya.

Bukan hanya anak perempuan tapi Velyn paling muda dari Kakak-Kakaknya yang usianya berbeda 5 tahun paling dekat, ada yang beda 10-15 tahun darinya.

TBC...

15. My Lovely SlutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang