---
selama perjalanan menuju apartemen tadi, jaehyun masih tak mengeluarkan suaranya sama sekali. lelaki itu sibuk menyetir mobilnya dengan laju sedang seperti mereka tidak ada apa-apa.rose berkali-kali menolehkan pandangannya ke arah samping, menatap gugup jaehyun yang sepertinya tengah marah dengannya sekarang.
rambut panjang jaehyun membuat rose sedikit risih melihatnya. dia ingin protes secara langsung mengenai rambut panjang itu, namun dia urungkan mengingat permasalahan kecil diantara mereka.
rose membenarkan posisi duduknya. dia memiringkan badannya agar berhadapan dengan jendela. kemudian menyenderkan kepalanya pada kaca jendela itu, dan menatap pepohonan juga toko-toko pinggir jalan yang berlalu lalang.
ini hari pertamanya dia datang bulan. mood nya memang cepat sekali berubah. dia ingin sekali marah ke jaehyun karena tak kunjung berbicara dengannya, tapi dia tidak berani juga.
tak berselang lama, mobil yang jaehyun kendarai sudah mulai memasuki parkiran apartemen. mobil itu terhenti dengan sempurna di jajaran mobil lainnya.
jaehyun mematikan mesin mobilnya tanpa banyak bicara. dia juga melepas sabuk pengaman nya dengan cepat, lalu beranjak turun dengan mulut yang masih tertutup rapat. tidak ada tanda-tanda lelaki itu akan membuka suaranya.
rose hanya menatap punggung lelaki itu dari dalam mobil. tangannya sibuk melepas sabuk pengaman juga, dan kemudian ikut turun dari mobil, berjalan mengekori jaehyun yang mulai meninggalkan area parkiran.
sepanjang perjalanan menuju unit apartemen jaehyun, mereka berdua masih tidak ada yang membuka suaranya, sekedar menyapa satu sama lain pun tidak ada. mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. juga fokus pada jalan mereka.
unit apartemen itu terbuka sempurna, rose dan jaehyun masuk tanpa banyak bicara. setelah rose berdua dipastikan sudah masuk, jaehyun kembali menutup pintu apartemen nya yang sudah otomatis akan mengunci langsung.
lelaki itu berjalan santai menuju kamar. melewati rose yang meringkuk memegangi perutnya yang tengah kesakitan. seolah tak peduli dengan rose yang sedari datang tadi meringis tak jelas dan sambat kalo perutnya terasa nyeri.
jaehyun sibuk mengganti pakaian nya menjadi pakaian santai. selepas itu mendudukkan dirinya di balkon apartemen, dan menyalakan sebatang rokok untuk membantu dia melepaskan penat juga rasa kesalnya seharian ini.
jujur saja, jaehyun aslinya tidak tega melihat rose dengan raut wajah kesakitan nya. ingin menolong, tapi gengsi nya lebih besar.
dari balkon kamar, jaehyun bisa mendengarkan teriakan kecil rose yang tengah meluapkan rasa sakitnya.
dia tidak tau harus apa sekarang. dia hanya bisa mikir, sampai rokok yang baru dia nyalakan tersisa setengah.
"gue harus turunin gengsi?" monolog nya sendiri dengan mulut yang bersiap menyesap batang rokok nya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
cigarettes after sex [ jaerose ]
Novela Juvenillayaknya rokok, rose membuat jaehyun kecanduan. "selesai kelas, gue tunggu di apartemen." --- note: slow update, simpan ke perpustakaan dulu setelah membaca. jaerose shipper ! © copyright by vanilara