Beautiful Pain

873 80 48
                                    

sebenernya chapter kemaren belum nyampe 40 vote hahaha, cuma kalau nungguin 40 vote, bisa bisa amore ga tamat-tamat, jadi enjoyyy!!!~
Seperti biasa, jangan lupa vote dan komen!

~∆~

Sepanjang jalan Chayoung hanya tidur, sesekali muntah karena mual yang dirasakan, hingga akhirnya sampai ke Pagliuzza dan dapat melihat rumahnya dalam kejauhan.

"aigoo~ bukankah rumah itu terlalu besar untukku sendiri tanpa Vincenzo? bukankah begitu Taeri?" tanya Chayoung,

"tapi kan ada aku," canda Taeri,

"tetap saja, kau dan aku terlalu kecil untuk menempati rumah sebesar itu,"

"kan ada anakmu." Taeri mengelus perut Chayoung yang masih terlihat datar.

Taeri dan Chayoung memang sudah saling percaya satu sama lain, mereka cepat beradaptasi dan berteman satu sama lain.

"tetap saja, tidak ada Vincenzo."

"memangnya Vincenzo sebesar apa?!" omel Taeri

"lumayan besar," Chayoung tertawa dan turun dari mobil sebelum mendengar teriakan Taeri,

"YAAAA!"

Chayoung memasuki rumahnya dan segera menaiki tangga, menuju kamar Vincenzo. Sejak Chayoung tiba di Itali, Chayoung tidak ingin tidur dikamarnya sendiri, dia memilih tidur di kamar Vincenzo, wangi parfum yang melekat di kamar Vincenzo membuat Chayoung tidur nyenyak walaupun sebentar.

klek

Chayoung menutup pintu dan menguncinya, menyandarkan tubuhnya di pintu, berniat mengurangi rasa pusingnya.

"eoh? wangi parfumnya hari ini sedikit menyengat." Chayoung mengendus-endus

"aniya, mungkin aku sudah terlalu rindu, cah, mari kita mandi dan berharap hari esok segera datang, dan kita akan pulang ke Korea~" Chayoung melepaskan jaketnya dan berusaha menarik sleting bajunya sambil berjalan ke kamar mandi,

"kau tidak suka kamarmu?" Chayoung menghentikan aktivitasnya setelah mendengar suara yang sangat mirip dengan suara Vincenzo.

sret

Chayoung tersentak saat sebuah tangan menurunkan sleting bajunya, dirinya memberanikan diri untuk melihat kebelakang.

bruk

seketika Chayoung terduduk lemas, "aniya... apakah aku terlambat? apakah aku terlalu lama meninggalkanmu sehingga kau pergi? ani..." Chayoung menangis kencang,

Vincenzo yang melihatnya bingung dan tersentak, "sw-sweetie.. apa yang kau lakukan?"

"arwahmu bahkan sampai jauh jauh ke sini, Vin, maafkan aku." Chayoung menutup wajahnya,

Vincenzo mengedipkan matanya bingung, sedangkan Chayoung masih menangis kencang

...

AMORE • VINCENZO 2 [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang