3

618 137 2
                                    

"Kau ingin mati ah?" Cheng Yueming mencemooh.

Wang Xuzhi menelan ludah. "Kau, jangan mendekat! Aku sangat menyakiti orang dan jika kau melakukan ini, aku akan meninggalkanmu dan melarikan diri!"

"Kau berani?"

“Berani, aku berani!” Setelah itu, Wang Xuzhi bersiap melarikan diri, namun pihak lain meregangkan kaki panjangnya membuat Wang Xuzhi tersandung jatuh mencium tanah.

Cheng Yueming duduk tepat di punggungnya, mengunci tenggorokannya, "Berani lari?"

"Tidak berani, tidak berani." Wang Xuzhi merasa setengah nyawanya telah melayang, sibuk mengangguk berjanji, "Aku akan mati, lepaskan!"

“Lari lagi, aku patahkan kakimu!” Cheng Yueming melepaskan Wang Xuzhi, berdiri, menariknya bangun, dan kemudian ... tidak melepaskannya.

Wang Xuzhi menatap tangan Cheng Yueming yang memegangnya lalu mendongak, "Kenapa? Kau tidak bisa melihat jalan dan meminta baba menuntunmu?"

"..." Cheng Yueming hanya diam menatap Wang Xuzhi.

Wang Xuzhi bergidik tanpa alasan, "Baiklah aku menuntunmu~"

-•-

Ketika tiba di rumah, Wang Xuzhi membuka celah pintu dan mengamati situasi musuh. Ruangan itu gelap dan hitam, sepertinya ayahnya sudah tidur!

Wang Xuzhi menghela nafas lega dan segera masuk, namun lampu tiba-tiba menyala. Wang Shihong berdiri di hadapan Wang Xuzhi seperti hantu, memegang kemoceng bulu ayam ditangannya. "Oh, sudah pulang!"

“Oh, astaga!” Wang Xuzhi berjengit kaget dan melesat meninggalkan pintu.

"Kau bajingan kecil! Membuat masalah lagi! Ingin ayah memukulmu lagi!" Wang Shihong mengejar dibelakang dengan kemoceng bulu ayamnya.

Wang Xuzhi ingin menangis tanpa air mata, "Ayah! Apakah kau mencoba untuk menghapus bibit terakhir dalam keluarga kerajaan kita?!"

"Aku akan menghapus bibit terakhir malam ini !!!"

"WTF!!! Ayah, kenapa kau begitu kejam????"

"Ayahmu memang orang yang kejam!" Wang Shihong menemukan sesuatu yang salah, tetapi dia tidak terlalu peduli untuk mengoreksi. Btw, dia bersiap memukul Wang Xuzhi yang tidak bisa lari lagi!

Toktoktok...

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

Wang Xuzhi sangat gembira, berpikir dalam hatinya peri mana yang datang disaat yang begitu tepat!! Laozi ingin memberinya kecupan!!

"Ayah! Ada tamu, aku akan membuka pintu!" Dia bergegas ke pintu dengan, semacam kebahagiaan seumur hidup menyambutnya.

Membuka pintu dan nyengir, "Siapa ... Fck! Bagaimana kau disini?"

Cheng Yueming yang berada di luar pintu, tampak lugu, "Tidak menyambut kedatanganku?"

"Selamat datang, bagaimana mungkin kau tidak diterima ~" kata Wang Xuzhi dengan gigi terkatup.

Tidak berdaya, pada saat ini adalah momen spesial, harus bersikap fleksibel, jangan sampai kehilangan wajah!

"Halo, paman Wang." Di depan orang dewasa, Cheng Yueming selalu seperti manusia.

Orang dewasa menyukai siswa yang baik, jadi Wang Shihong yang terbakar amarah seketika meleleh. "Oh, Yueming yang datang. Ingin bermain dengan Xuzhi? Jangan berdiri dipintu, ayo masuk dan duduk."

"Xuzhi? Artinya ~" Wang Xuzhi kedinginan, "Munafik."

"Wang Xuzhi!" Wang Shihong melotot, "Ambilkan apel untuk Yueming dan secangkir air panas!"

Wang Xuzhi terkejut, dan menjawab tanpa berpikir, "Fuuu —— cckk!!!"

“Pfftt!” Cheng Yueming menahan diri untuk tidak tertawa terbahak-bahak. Dia tidak menyangka orang ini cukup lucu di rumah.

-•-

"Ini dia, ini adalah salah satu apel terbesar dirumahku." Wang Xuzhi mengangkat sebelah alisnya ke Cheng Yueming dan berkedip, yang berarti katakan sesuatu yang baik tentangku di depan ayahku.

Cheng Yueming antara tertawa atau menangis, melihat apel bersih di tangannya, apakah dia membelinya?

Dia memegang apel itu erat-erat di tangannya dan menatap Wang Shihong, "Paman Wang."

“Brak!” Wang Xuzhi meletakkan gelas air di atas meja dan duduk di sebelah Cheng Yueming, menempel padanya sambil menyilang kaki, tampak seperti dia mendengarkan dengan sikap baik, namun sebenarnya dia diam-diam menarik lengan pihak lain, mengekspresikan keinginan kuat untuk bertahan hidup.

"Wang Xuzhi! Sofa begitu luas, kenapa kau menempel padanya seperti itu?" Wang Shihong memandang Wang Xuzhi, mengerutkan kening, lalu menatap Cheng Yueming lagi, ekspresinya berubah, "Yueming ah, apakah ada yang ingin kau katakan?"

"Aku suka duduk di sebelahnya!” Wang Xuzhi lebih menempel lagi, nafas yang hangatnya menerpa wajah pihak lain, telinga Cheng Yueming agak memerah.

🌻🌻🌻

[END] If I Weren't an Ordinary Student, Would You Love Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang