Chapter 10

5.1K 275 12
                                    

"Gulf bukalah pintu nya"

Tokk..tokk..tokk

"Tidak akan"itu suara Gulf dari dalam.

Mew pun menghela nafasnya pelan melihat kelakuan Gulf.

Pasalnya sedari tadi Gulf selalu berada di kamarnya dan tak ingin bersitatap dengan nya.

Ia tidak mengerti apa yang terjadi sebelum nya terakhir kali yang ia ingat adalah dia sedang bekerja dan ada client datang hanya itu saja.

Tunggu- apa client? Apa jangan jangan..?

Mew pun lalu menyambar kunci mobil nya dan segera mengebut melewati jalanan yang untung saja sepi.

...

Gulf sendiri hanya bisa tiduran di kasur dengan senyuman puasnya.

Ia menjadi menerka nerka apa yang selanjutnya harus ia lakukan.

Ah.. ia jadi tak sabar.

Tokk..tokk..tok..

Kali ini suara ketukan pintu pun terdengar kembali dalam indera pendengaran Gulf.

"Siapa?"tanya nya pada ketukan pintu itu.

"Em..maaf mengganggu nyonya tetapi saya ingin membicarakan sesuatu"kata wanita itu sedikit takut takut.

Ceklekk

Gulf pun menongolkan kepalanya dari balik pintu itu.

"Iya ada apa"tanya Gulf bingung.

"Emm"pelayan itu pun meremas baju bagian bawahnya yang bisa di lihat oleh Gulf.

.

.

Tokk..tokk..tokk..

Dengan tidak sabaran Mew mengetuk pintu dengan kencangnya dan keluar lah seorang wanita dengan wajahnya yang tertutupi kain yang dia taruh di kepalanya.

Wanita itu menunduk seraya semakin menutupi wajahnya itu.

"Tatap mataku"jelas Mew terhadap wanita itu.

Wanita itu pun menggeleng lemah.

"Katakan padaku apa yang terjadi sebelumnya"kata Mew mulai emosi.

"Maafkan aku karna telah merusak hubungan mu dengan istri mu"cicit wanita itu.

"Kenapa kau melakukan itu?"

Wanita itu pun tampak diam sesaat,"aku..aku hanya ingin hartamu saja sekali lagi maafkan aku"katanya yang sudah berlinang air mata.

Mew pun menghela nafas gusarnya.

"Baiklah aku hanya ingin kau mendatangani ini dan masalah kita akan beres"Mew pun menyerahkan beberapa kertas untuk di tandatangani oleh wanita itu.

Dengan nurut wanita itu menandatangani surat itu yang ternyata adalah surat penceraian nikah sirih mereka.

Setelah selesai wanita itu menyerahkan surat itu pada Mew.

Mew pun membaca surah itu, tanpa Mew sadari wanita itu sudah mulai mendongakkan wajahnya.

Mew yang melihat itu sedikit kaget pasalnya wajah wanita itu terlihat sangat hancur.

"Bagaimana bisa"tanya Mew terkejut.

"Ini Karna perbuatan ku padamu maafkan aku"katanya lirih.

"Mana suami mu?"

"Dia keluar kota dengan anakku"jawabnya Jujur.

"Intinya ini terakhir kali kita akan bertemu sampai di sini saja"Mew pun lalu meninggalkan wanita itu tanpa menengok ke belakang nya.

Can I Trust You Back {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang