Chapter 2

3.1K 258 21
                                    

Terlihat kini Mew sedang bersama wanita ular ber makeup tebal.

Dengan tidak tahu dirinya memegang lengan Mew.

Mereka terlihat berbincang bincang dengan Mew yang sesekali tangan nakalnya bermain main di paha wanita itu.

Toh wanita itu menyukainya dia diam saja.

"Lihat lah by ini anak pertama ku sangat tampan bukan"wanita itu pun menunjukkan foto pertama anaknya dan bahkan ia sangat lancang memanggil Mew seperti itu.

"Sangat tampan sekali"jawab Mew.

Mereka terus berbincang bincang tentang anak wanita itu yang bahkan ada 7 anaknya.

Ya nyatanya Mew tidak pergi bekerja ia malah mengunjungi wanita itu.

"By kapan kau akan meninggalkan istri mu itu aku lelah jika harus menunggu"

"Sabar lah Jane"sambil mengelus Surai hitam Jane.

"Tapi sampai kapan by aku harus sabar terus apakah by sudah tak mencintaiku lagi?"kata Jane yang mempertanyakan dengan nada sendu.

"Tidak bukan begitu"

"Buktikan jika by cinta padaku"kata wanita itu menuntut.

"Baiklah ayok kita nikah sirih"final Mew.

Wanita itu sudah pasti bisa di katakan memekik senang setelah mendengar itu sampai sampai ia akhirnya mencium bibir Mew.

Mew yang mendapatkan perlakuan seperti itu pun membalas dengan lumatan lumatan kecil.

Dan lalu melepaskan nya melupakan anak istri nya.

✿ ✿ ✿

"Mommy Daddy kapan akan kembali"tanya Nut.

"Ya ampun Nut bahkan ini belom lewat sehari tapi apakah kamu sudah kangen Daddy mu hem"sambil mencubit kecil hidung Nut.

"Auw tapi Nut kangen Daddy sekarang Daddy tidak seperti dulu"kata Nut jujur.

Gulf pun juga merasakan hal yang sama akan hal itu ia jadi sedikit gelisah sekarang tapi ia harus membuang nya jauh jauh.

"Sudah sudah jangan dipikirkan lebih baik Nut ikut mommy bertemu dengan aunty Gun saja bagaiman?"tanya Gulf.

"Nut ikut.. Nut ikut mommy"kata Nut girang.

"Baiklah Nut siap siap lah mommy akan menunggu mu"

"Baik mommy"lalu Nut pergi ke kamarnya.

Gulf sendiri sedang menyiapkan baju hangat untuk Win dan ikut bersama dengan mereka.

Selesai menyiapkan nya Gulf langsung saja keluar kamar turun dari lift itu.

Dan ia sudah melihat Nut yang berada di bawah.

"Auw cepat sekali bersiap nya"tanya Gulf kepada Nut.

"Ehhehe Nut tidak ingin ketinggal mommy dan adik Win"

"Baiklah ayoo"

"Nyonya biar saya antar"kata supir pribadi.

Gulf pun mengangguk dan menyuruh Nut untuk masuk ke dalam mobil.

Mobil itu berjalan membelah jalanan kota yang tidak terlalu padat.

Tin tin

Klakson mobil itu.

Gulf beserta anaknya turun dari mobil itu.

Gulf pun memencet bel yang berada di sana.

Pintu terbuka menampilkan Gun yang sedang tersenyum ke arah Gulf beserta anaknya yang Gulf gendong dan juga menggandeng tangan Nut.

"Ayok masuk"suruh Gun untuk masuk.

"Bagaimana keponakan aunty emm kenapa tidak pernah kesini lagi---

Sambil mengunyel unyel pipi Nut.

Kau tahu waktu kecil sering aunty gendong kemana mana selalu aunty jajanin"kata Gun.

"Huh memang iya mommy Nut tidak ingat"tanya Nut pada mommy nya.

Gulf pun tersenyum.

"Sepertinya kamu melupakan nya Nut"kata Gulf.

"Auw kau tidak ingat aunty Nut"sambil cemberut.

"Huh aunty kecewa berat"Gun pun mulai dengan dramanya.

"Sudah lah Gun wajar jika Nut tidak ingat lagian kau aneh aneh saja mana mungkin bocah 2 tahun ingat"kata Gulf.

"Huh iya deh"

"Kenapa kau kesini tidak biasanya"

"Ouh jadi kau tidak menyukai kehadiran ku baiklah Nut ayok kita pergi kita di usir oleh aunty mu"

"Eh-eh bukan begitu hanya saja ini tiba tiba sekali apa kau ada masalah dengan suami mu?"tanya Gun Karna biasanya jika Gulf kesini ketika hanya ada masalah saja dan itu sudah lama sejak mereka masih sekolah mungkin.

"Tidak bukan begitu aku hanya rindu padamu ouh iya Nut kau bermainlah di sana dulu na mommy ingin berbincang kepada aunty mu"kata Gulf.

Nut pun patuh dan bermain dengan mainan yang tersedia walaupun Gun belom mempunyai anak tetapi di rumahnya banyak sekali mainan.

"Em sini biar aku gendong Win agar  segera mendapatkan anak"kata Gun.

Gulf pun menyerahkan Win kepada Gun untuk pancingan agar Gun mempunyai anak.

"Gun aku merasa sifat Mew sangat berubah drastis"

"Benarkah seperti apa"

"Seperti biasanya ia selalu terbuka sekarang tidak terlalu"kata Gulf yang mulai bercerita.

"Aneh sekali Gulf kau harus ngecek ngecek baju suami mu mulai sekarang jangan mau di bodohi Karna kau percaya padanya"kata Gun bijak.

"Em terima kasih sarannya"kata Gulf.

"Iya sama sama ngomong ngomong anak mu sangat anteng sekali"kata Gun yang melihat Win sedang bermain dengan bajunya.

"Dia memang pintar"kata Gulf.

"Huh seperti nya sifat nya menurun Padamu"

"Itu sudah pasti"kata Gulf sedikit menyombongkan diri.

"Kau masih sama seperti dulu terlalu percaya diri"kata Gun.

"Hais sudah lah di mana suami mu?"

"Dia sedang bekerja"

"Aa baiklah"

.

.

"Nut Ayuk kita pulang sudah sore"panggil Gulf.

Nut pun menyusul Gulf yang sudah berdiri menggendong Win.

Dan lalu Nut mulai berpegangan pada tangan Gulf.

"Gun kami akan pulang"

"Ah baiklah hati hati na dadah keponakan aunty"melambai lambai kepada anak Gulf.

Nut pun ikut melambai ke arah Gun.

Akhirnya Gulf dan Nut pun kembali ke rumah mereka.

Tbc..

As character

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

As character

[Jane]

Can I Trust You Back {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang