Kiara terduduk di bebatuan tepi pantai, ia memandang laut lepas dengan hati yang kosong, pikirannya tak jauh dari nasib malang dirinya.
Malam yang gelap disertai deburan ombak menjadi saksi patah hatinya seorang Kiara Binara, seorang perempuan yang terkenal memiliki hati dingin itu telah meneteskan air matanya sekarang.
Hiks...
"Gak cowok gak cewek, sama aja!"
Air mata Kiara terus mengalir, ia sendiri tak menyangka akan mengeluarkan air mata berharganya itu untuk hal kecil seperti ini, bodoh memang.
Tiba-tiba saja seseorang menyodorkan selembar tisu, lantas Kiara menoleh, dilihatnya seorang lelaki dengan jas hitam itu ikut duduk di sampingnya, dirinya mengingat sosok lelaki itu.
Kiara mengambil selembar tisu itu kemudian mengelap air matanya pelan. "Makasih."
Lelaki itu mengangguk. "Saya gak tau masalah kamu apa, tapi kalo kamu liat ombak di tepi pantai itu, mereka ngasih tau kita kalo masalah pasti dateng, tapi pasti bakalan pergi juga."
Kiara mencerna perkataan lelaki asing itu, kemudian tertawa miris. "Sayangnya ombak gue gak pernah pergi," ucapnya dalam hati.
"Kamu gak nangis karena jaketmu saya tumpahin es krim, kan?"
Kiara menggeleng, ia lumayan terhibur dengan lelucon garing lelaki itu.
"Saya Jendral, kamu?"
Lelaki dengan jas hitam sekaligus seseorang yang menabraknya tadi mengulurkan tangan untuk berkenalan. Kiara menatap uluran tangan itu tanpa ekspresi, ia berdiri tanpa membalas perkataan Jendral sedikitpun.
Kiara pergi begitu saja dan meninggalkan Jendral sendirian.
Sejak dahulu, Kiara memang tak begitu suka bergaul dengan lawan jenis, apalagi sejak mantannya yang bernama Bian telah menggoreskan luka di hatinya.
Jendral menatap tangannya yang diabaikan oleh seorang perempuan tomboy itu, ia tersenyum miring.
"Menarik."
***
Hari demi hari telah berlalu, rasa sakit itu masih ada, tetapi untungnya sudah berkurang. Kini Kiara sedang meminum secangkir kopi sambil terus menunggu seseorang mengangkat teleponnya. Senyuman itu terukir saat seseorang yang ia tunggu mengangkat teleponnya.
"Ayah!"
"Iya, Ra?"
Kiara berbicara penuh harap. "Ayah inget kan kalo besok aku wisuda, Ayah pasti bisa dateng kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Somebody || JenRina
FanfictionKiara Binara si penyuka sesama jenis terpaksa harus move on dari sang kekasih kesayangannya. Tetapi siapa sangka bahwa di saat ia merasakan patah hati terbesarnya, ia malah bertemu seorang lelaki yang dengan tanpa izin mencampuri urusan hidupnya. I...