•••Rutinitas setiap hari•••
Radit memiliki rutinitas pagi yang super sibuk dikarenakan asisten rumah tangga yang baru belum Mulai berkerja dan baru Mulai berkerja lusa nanti.
Untungnya di hari yang sibuk ini Radit menyempatkan untuk mengambil cuti selama dua hari kedepan, sebelum berkerja di rumah sakit yang masih naungan kepunyaan keluarganya.
Radit bangun pagi-pagi sekali, ketika bangun. Radit langsung memasak hal yang memungkinan bisa dimasak oleh-nya. Atau dengan kata lain Radit melakukan apa yang hanya bisa dia Lakukan. Untuk menghemat waktunya, Radit menggoreng nugget dan memasak nasi. Agar lebih memudahkan nya tentunya. Ini adalah salah satu makanan kesukaan Alya. Untung saja dia tidak memilik anak yang terlalu pemilih dalam hal urusan makanan.
Radit pergi ke pintu kamar putrinya yang masih tertutup dan senyap. Beginilah Alya. Alya tidak mungkin bangun Jika ia tidak dia bangunkan.
Radit membuka pintu Alya yang tidak terkunci lalu masuk kedalam kamar putrinya itu dengan pelan.
Radit terkekek saat melihat putrinya yang tertidur dengan pulas.
Radit bergerak menghampiri putrinya kemudian mengusap pipi Alya dengan pelan. Nampaknya hal itu berhasil membuat tidur Alya terganggu.
"Alya, my Queen wake up baby!" Ujar Radit sambil mengguncang tubuh putrinya dengan pelan.
"Alya belum cukup tidur pa."
Radit terkekeh. Kemudian ikut berbaring di samping putrinya.
"Yakin gak mau bangun? Ini hari pertama kamu masuk sekolah? Gak antusias ketemu sama teman-teman baru?" Radit berkata dengan pelan sambil mendekap erat putrinya. Yang membuat Alya memberontak karena rasa yang semakin sesak.
"Papa bau! Belum mandi!"
"Emang yang ngomong udah mandi?"
Alya tertawa, kemudian mengubah posisinya menjadi duduk.
Alya memeluk Radit yang juga ikut mengubah posisinya menjadi duduk. "Alya
Gak mau jalan, Alya mau nya di Gendong!"Radit tersenyum, "baik tuan putri."
Alya bersorak senang saat Radit benar-benar menggendongnya layaknya pesawat terbang yang membuat tubuh Alya seakan melayang.
"Kita mandi ya princess."
"Ready dad!"
Setelah selesai memandikan Alya dan kini saat nya Radit memakaikan baju Alya yang akan digunakan untuk mendaftar di sekolah barunya.
Atas rekomendasi ibunya untuk memasukkan Alya ke sekolah taman kanak-kanak dengan banyak pertimbangan akhirnya radit menyetujui nya.
Dia kira, Alya akan nyaman berada di lingkungan yang support system nya seumuran dengannya, sekaligus Alya dapat menghibur dirinya sendiri, Alya memang belum mendapat seragam karena Radit yang belum sempat mendaftar di hari hari sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAUJANA
Teen FictionSejak kedatangan Radit menjadi tetangganya. Mika menjadi semangat tebar pesona. Tapi minusnya Radit tidak pernah suka kepadanya. Alasannya karena mika yang katanya sumber pembuat masalah dan ceroboh. Mika selalu berharap Radit menjadi jodohnya, ap...