Untuk saat ini biarlah Radit mengalah
terlebih dahulu. Mika yang merengek meminta menemaninya pulang membuat Radit tidak dapat berkutik selain mengatakan 'iya'.Setelah selesai memesan makanan. Radit berjalan di sisi mika di bawah payung menerobos derasnya hujan.
Mika tersenyum menatap Radit yang jauh berada di atasnya.
"Mas Radit sekarang mika gak takut, tahu gak mas? Sekarang ini kita mirip adegan di drakor yang pernah mika tonton loh?" ucap mika antusias.
Radit hanya menoleh ke arah mika sekilas tidak berniat untuk menanggapi ocehan gadis itu.
Sesampainya di depan mobil Radit. Radit membuka pintu untuk mika. Dan mempersilahkan gadis itu untuk masuk dengan isyarat dagunya.
"Kan dari cara mas Radit buka pintu aja. Mika jadi semakin yakin kalau mas Radit benar-benar kriteria yang paling cocok untuk mika!"
Kali ini Radit menanggapi mika dengan kerutan di dahinya. Mika semakin hari semakin agresif.
Selanjutnya Radit ikut masuk ke dalam mobil setelah memasukkan payung ke kursi belakang.
"Makasih ya mas Radit! Mas Radit malam ini benar-benar penolong mika!"
"Hmm."
Mika bersorak ria. Akhirnya Radit mengeluarkan suara dari dalam mulutnya meskipun hanya gumaman.
****
Sesampainya di depan rumah mika. Mika turun dengan perasaan gamang. Hujan sudah reda beberapa waktu yang lalu. Rumah mika nampak gelap hanya lampu depan yang tampak menyala. Ayah dan ibunya pasti belum pulang. Mustahil jika mika berani di rumah sendirian.
Mika menoleh ke arah Radit yang nampak kembali menjalankan mobilnya.
"Mas Radit tunggu!" Mika menghentikan gerakan Radit. Memegang kaca jendela lalu mika mengeluarkan wajah sedihnya agar di kasihani.
"Mas Radit mika gak berani di rumah sendiri? Papa sama Mama belum pulang. Apa mika boleh di rumah mas Radit dulu sampai mama sama papa pulang, please?" Mohon mika.
Radit menghembuskan nafas dengan kasar. Kembali mengangguk menyetujui keinginan mika.
Tapi Radit berjanji hanya untuk kali ini saja.
Mika tersenyum lebar saat Radit mengangguk.
Setelah mika masuk ke dalam mobilnya Radit kembali melajukan mobilnya memasuki pekarangan rumahnya.
Sesampainya di halaman rumah Radit Mika hanya berani mengekor di belakang Radit. Tidak seperti first imoresion mereka yang mengesankan bahwa mika tidak memiliki sopan santun.
"Mas Radit beneran gak keberatan kan kalau mika disini?" Tanya mika.
Radit menghentikan aktifitasnya yang sedang membuka kunci. Dan melanjutkannya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAUJANA
Teen FictionSejak kedatangan Radit menjadi tetangganya. Mika menjadi semangat tebar pesona. Tapi minusnya Radit tidak pernah suka kepadanya. Alasannya karena mika yang katanya sumber pembuat masalah dan ceroboh. Mika selalu berharap Radit menjadi jodohnya, ap...