Happy reading all.Spam 🧡🧡🧡
***
Setelah selesai menunggu Alya Sampai selesai makan, Radit beranjak dari duduknya kemudian mengambilkan tas Alya yang masih ada di kamarnya.
Alya mengusap perutnya dengan senang. "Kenyang banget."
Radit kembali dengan tas yang ada di tangan kirinya, dengan baju yang sedikit lebih rapi dari pada sebelumnya, Mika memperhatikan Radit dengan bahagia, ini enaknya kalau nikah sama mas radit pakai adat apa ya? Sunda kali ya?
Mika terkekeh sedangkan Radit melihat Mika dengan pandangan yang tidak dapat diartikan.
"Alya ayo berangkat." Ajak Radit yang langsung di setujui oleh Alya. Alya langsung beranjak dari duduknya kemudian menatap mika dengan pandangan sinis.
"Tante mendingan pulang aja. Gak guna disini."
Mika membuka matanya lebar-lebar, mencoba untuk tetep stya cool didepan calon suami.
"Tante kau ikut papa kamu, mau ikut belanja."
"Emangnya Tante siapa."
"Aku--"
Radit tidak ingin membiarkan mika lebih lama berbicara dengan anaknya. Radit langsung menggendong Alya dan membawanya keluar rumah. Sementara Mika langsung berlari menyusul langkah radit yang super besar.
Ini beneran mika di cuekin?
"Mas Radit kan aku ikut!"
"Kamu hak ada urusan mika, sehingga ada alasan yang lain supaya kamu ikut aku!"
"Ada mas radit."
Saat ingin membuka pintu mobilnya. Radit menoleh ke arah mika dengan dahi yang mengernyit. "apa?"
"Aku, mas Radit butuh aku."
Alya yang mendengar drama orang dewasa yang ada di depannya ini rasanya ingin muntah. Kenapa sih ada orang dewasa yang seperti anak kecil?
Saat sedang serius menatap mika, tanpa sadar pandangan Alya jatuh kepada nenek Linda yang sedang duduk di teras rumahnya.
Tunggu... Alya mendadak jadi merasa tidak enak. Nenek Linda sudah baik kepadanya, memasakkan sarapan untuknya dan menyanyanginya. Tapi jika dia memperlakukan Tante nyebelin ini dengan buruk di hadapan nya.
Kira-kira nenek Linda bakalan tetep kirim makanan lagi enggak ya?
"Yaudah deh pa, kasihan Tante nyebelin ini, ikut aja. Toh juga gak ngerepotin."
Mika mengusap sudut matanya, yang seolah mengeluarkan air mata, dirinya sungguh terharu. Tidak bisa berkata-kata lagi. Calon anaknya ini memang pengertian Dengan calon ibunya.
Akhirnya Radit menyetujui mika untuk ikut bersamanya untuk mengantar alya ke sekolah di hari pertamanya.
"Tante nyebelin duduk di belakang! Alya gak mau Tante duduk di depan ini kawanan orang- orang baik bukan untuk orang-orang yang jahat " ujar Alya saat pertama' kali mika masuk kedalam mobil milik mas Radit nya itu.
Mika menghembuskan nafasnya kasar. Bocah kupret ini sangat menyebalkan. Tapi It's okay ini baru permulaan.
Radit menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang menembus jalanan ibu kota yang sedikit lengang.
Radit melirik mika dari balik kaca spionnya. Melirik mika yang sibuk melihat iklan-iklan yang terpasang pada Billboard dan juga baliho yang bertebaran di mana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAUJANA
Teen FictionSejak kedatangan Radit menjadi tetangganya. Mika menjadi semangat tebar pesona. Tapi minusnya Radit tidak pernah suka kepadanya. Alasannya karena mika yang katanya sumber pembuat masalah dan ceroboh. Mika selalu berharap Radit menjadi jodohnya, ap...