Posesif Twins [05]

2.6K 293 138
                                    


"Permisi.. "

Mereka bertiga melihat kearah seseorang yang baru saja masuk ke kelas mereka. Mereka begitu kaget bersama. Apalagi Sani, mau ditaruh mana muka nya lagi. Sial!

Orang itu cenga cengo melihat dimana semua anak di kelas. Kenapa sangat sepi.

Damn..

Dia menemukan tiga orang gadis yang bersembunyi di belakang meja. Orang itu menghampiri mereka sambil membawa sebuah kertas yang dilapisi oleh plastik. Seperti... Undangan pernikahan!!

"Ehm.. " dehem Tezza.

Mereka melihat ke arah nya sambil senyam-senyum. Pasal dari tadi mereka salting melihat wajah Tezza kecuali Sani. Karena daritadi dia gugup untuk melihat muka Tezza.

"I-iya kak? " gugup Olla.

"Ini. Nanti bagikan ke teman kelas kalian" cuek Tezza sambil membagikan sebuah undangan.

Olla menerima nya dan membaca nya sedikit. Olla mendongak kan kepala nya melihat Tezza yang sudah berada di dekat pintu.

Sedang kan Mica melihat semua itu. Tapi Sani malah dibelakang dan menunduk.

"Kak! Kak Tezza mau nikah! " teriak Olla. Mica dan Sani pun kaget. Tezza berhenti dan membalikkan tubuh nya.

"Pak apey. Bu ein" jawab Tezza datar. Dia melirik Sani yang sedang membaca undangan di tangan Olla. Lalu Tezza keluar dari kelas dan pergi.

"Anjirr! Kaget Olla! " Mica dan Sani bersama an.

"Yang nikah pak apey guru bahasa sama bu ein guru biologi, Olla" ujar Mica.

"Ya maaf salah. Gue baca nya cuma yang 'Undangan pernikahan' gitu doang. Nama nya gak kebaca keburu shock" jawab Olla.

Sudah banyak murid berdatangan, dan Olla telah membagikan ke seluruh kelas. Dan belum juga sudah berbunyi.

Setelah selesai sekolah, Sani seperti biasa duduk di halte sambil main ponsel. Karena dia harus pesan g*ocar dahulu.

Sani sudah memesan sebuah g*ocar. Tapi tiba-tiba dia ingin buang air kecil. Dia berlari membawa tas dan hape nya masuk kembali ke sekolah.

Saat Sani sudah di depan toilet. Dia berlari masuk.

Dukk..









Sani menabrak orang yang baru keluar dari toilet cowok. Sani menabrak nya hingga jatuh.

Sani berada di atas cowok tersebut. Dan dahi nya berada di dada cowok. Dan tangan nya malah memeluk pinggang cowok itu.

Tapi kenapa Sani merasa tubuh nya sangat dia kenali. Dan kenapa tiba-tiba Sani merasa nyaman..

"Ini masih di lingkungan sekolah. Meskipun sekolah nya sudah sepi" canda Tezza. Yashh.. Benar-benar dari Sani lagi yang menabrak Tezza. Benar-benar ketagihan dahi Sani.

Sani melihat ke wajah Tezza yang begitu dekat. Dan Tezza tersenyum tipis hingga tak terlihat. Tetapi Sani melihat senyuman itu, senyuman nya sangat manis sekali.

Sani menggeleng kan kepalanya. Kenapa dia berpikiran begitu. Dia langsung bangun dan berpamitan. Tezza ikut bangun saat Sani bangun.

"Permisi kak" Sani langsung menaruh tas nya di atas wastafel dan berlari menuju di salah satu toilet.

Sani keluar dari toilet melihat Tezza yang masih berdiri di depan toilet cewek.

Sani mengambil tas nya lalu pergi. Tetapi tangan nya di tahan oleh Tezza.

"Mau gue anter? " tanya datar Tezza.

"Udah pesan g*ocar kak. Makasih" Sani melepaskan tautan tangannya dengan Tezza lalu berlari keluar.

"Jangan lari.. " gumam Tezza.

Seperti biasa. Sani selalu mampir ke markas sebelum pulang ke rumah. Dia membayar g*ocar nya lalu masuk ke dalam markas.

"Assalamu'alaikum" pelan Sani. Sani melihat Teman-teman kembaran nya sekaligus kembaran nya yang sedang bermain kartu.

"Gak dijawab dosa lo semua! " marah Sani.

"Waalaikumsalam nyonya Sani" jawab Ivan.

"Waalaikumsalam kanjeng ratu"  jawab Naron.

"Waalaikumsalam" jawab datar Sean dan Arzan. Mereka benar-benar ingin membikin dunia menjadi datar apa?

Sani langsung menuju kamar nya yang berada di markas. Sani menaruh tas nya dan langsung merebahkan dirinya.

Hari ini dia sangat lelah karena selalu berurusan dengan ketos lagi. Sani memejamkan matanya. Lama-lama dia hanyut di dalam dunia mimpi.

Sean membuka pintu kamar kembaran nya. Dan mendekati kasur Sani.

Sean mengelus-elus rambut Sani. "Mimpi indah kembaran" gumam Sean. Lalu Sean mencium dahi Sani sebentar.

Dan dia mematikan lampu dikamar Sani dan beranjak keluar. Karena tak mau mengganggu tidur kembaran nya. Sepertinya Sani kecapean.

Fyi, Sean baru sembuh. Saat jam istirahat tadi, Sani telah dihubungi mama nya. Yang mengabarkan jika Sean sudah sembuh.

Tanpa di sangka. Tezza nekat untuk mengikuti mobil g*ocar yang dinaiki Sani. Dia khawatir jika Sani dalam bahaya.

Tezza naik dengan motornya. Dan sekarang sedang bersembunyi di balik pohon yang rindang dekat dengan markas Blaster.

Sudah pasti, jika kakak lo tidak mau kita berdekatan, Sani. Batin Tezza.

***
Tbc.

Aaaaa... Ke empat kalinya dahi Sani nabrak Tezza lagi

Emang bener-bener dahi mahal itu, tau aja yang mana cogan nya

Selamat berbuka puasa, bestie..

Gak jadi update sabtu, sekarang aja cepet bgt

100 vote 100 komen

Papayyy. Beneran sabtu ye update nya, jgn cepet-cepet

Kalau gk sabtu ya jumat lah minimal

Posesif Twins (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang