"Princess! Apa kabar? " tanya Ivan kaget sambil melihat ke arah Sani dengan sangat senang.Deg..
Gawat, Sani harus apa. Kebiasaan curut satu ini selalu bocor. Arzan dan Naron melototi Ivan.
Ivan g*oblok, mati lo habis ini. batin Naron.
Ivan bocor! Gue beliin no drop sekalian ini. Gws deh.. Batin Arzan.
Ivan menutup mulut nya. Ternyata ada seseorang yang tidak dia kenali. Gawat!!! Bisa-bisa mati dia kali ini.
"eee... "
"Princess? " tanya Allie sambil melihat kearah Sani.
"Maaf kak, w-wajah kakak mirip kakak saya. Saya sering panggil dia princess. Tetapi kakak saya gila, jadi terpaksa untuk dibawa ke rsj. Muka nya mirip sama kakak, maaf ya kak" untung saja Ivan memiliki ide. Selamat kali ini dia, eh.. Ga jadi selamat
Maksudnya lo ngatain gue? Lo kira gue orang gila! Ga bener ye lo van! Batin Sani.
"Ohh.. Kirain apa. Jangan bikin kaget orang" omel Allie.
"Oh ya kak, kenapa duduk di meja teman saya? " tanya Ivan ke Sani.
"Tadi ketemu, terus kita kenalan" ujar Naron yang mengikuti permainan Ivan.
Ivan duduk dan melihat cewek di sebelah Sani menggoda teman nya.
"Maaf kak.. Jangan ganggu teman saya" ujar Ivan ke arah Allie.
Allie mengangkat alis nya. "Iya kak, jangan ganggu ya.. Mereka sebenarnya punya hubungan kak. Takut teman saya yang ini cemburu" Ivan sambil menunjuk Arzan. Arzan, Naron dan Sani melotot.
"J-jadi.. Mereka gay? " tanya Allie jijik. Ivan mengangguk.
"Yaudah gue mau ketemen gue dulu ya San" Allie langsung pergi. Kenapa dia ketemu orang-orang menjijikkan disini.
Setelah Allie pergi, semuanya melotot ke arah Ivan. Sedangkan Ivan tertawa terbahak-bahak.
"Lo emang bener ngusir dia. Tapi alasan nya yang bagus dikit kek! " marah Naron.
"Gue sama Naron masih normal van. Alasan yang wajar dikit kek" omel Arzan.
"Untung ini masih di acara. Kalo engga udah gue habisin lo van" ancam Sani.
"Maaf kanjeng ratu.. "
"Gue gak gila ya van. Ngarang tuh yang bagus dikit" omel Sani. Ivan mengangguk seperti anak kecil.
Seseorang datang menghampiri meja mereka. "Ikut gue bentar" bisik seseorang. Lalu menarik tangan Sani dengan lembut.
Semua nya kaget. "Heh! Itu kanjeng ratu nya gimana? Diambil genderuwo"
"Biarin, dia udah izin gue. Gue juga udah izinin" ujar Sean yang baru datang. Lalu duduk
"Itu cowok yang lo tonjok kan? " tanya Arzan. Sean mengangguk.
"Kalo Sani kenapa-kenapa gimana? "
"Gak bakal, udah gue marahin tadi. Sampai Sani balik luka dikit, gue tinggal bunuh doang" ucap santai Sean.
Tezza, lelaki itu yang menarik Sani dan membawanya ke taman kecil. Dan sepi di sana.
"Kenapa tarik-tarik sih kak! Nanti kalo Sean tau gima–
"Sstts.. " jari telunjuk Tezza menutup mulut Sani agar tidak banyak bicara.
Kenapa? Kenapa jantung Sani berdetak tak karuan. Ada apa ini.
"Duduk dulu, gue jelasin" mereka duduk di bangku taman.
"Gue udah izin kembaran lo. Dia ngizinin. Tadi di belakang gue itu kembaran lo, dia udah tau"
"Kakak pake pelet apa bisa nge luluhin kembaran saya? " tanya Sani.
"Gak usah formal? Biasa aja"
"Pake pelet apa kak? " tanya Sani kepo. Kenapa Tezza bisa meluluhkan kembaran nya yang batu es itu. Dia saja tidak bisa meluluhkan nya.
"Pelet cinta" jawab singkat Tezza. Sani kaget.
"K-kakak? Belok sama Sean? " tanya Sani yang tidak percaya. Jadi.. Selama ini kembaran nya belok? Gay?
Tezza menggeleng. Dia mengambil tangan Sani. Lalu duduk berhadapan dengan Sani.
"Pelet Cinta gue sama lo"
***
Tbc.Untung saja Sani gak keblabasan. Soalnya Si Ivan belum nulis wasiat.
Ternyata.. Sean selama ini gey sama Tezza 😩🙏 /canda
Langsung sat set sat set yee Si Tezza (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)
Gercep bund..
Selamat jadi jemuran dulu, soalnya aku gantung hehe..
Malam minggu bestiee..
Aku malming nya dirumah aja, kalian pada masih pulkam?
Aku pertengahan Mei nanti pulkam nyaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Twins (slow update)
Teen Fiction[On going] follow dahulu!! Adik kakak kembar yang pura-pura tidak kenal saat di depan lingkungan sekolah atau umum. Dikarenakan adik kembar nya itu tidak mau menjadi famous karena latar belakang keluarga nya yang sangat amat membuat orang-orang kag...