"Gue cuman tonjok ketos yang tadi deketin lo" ucap ringan Sean.
"Lo kayak gitu buat apaan? Kasihan dia, dia ketos kalo lo lupa" omel Sani.
"Dia nabrak lo, dia nganterin lo sampe gerbang sekolah dan dia deketin lo asal lo tau."
"Dia gak ngedeketin gue, gue gak sengaja ketemu sama dia. " jelas Sani.
"Sampe dia deketin lo lagi, gue gak bakal ampunin dia. Gue bakal matiin dia sekalian" ancam Sean.
"Yaudah, sini gue obatin" Sean tersenyum tipis.
Sani mengobati luka-luka Sean.
"Aahhh..! "
"Ngapain ngedesah anjirr! Gila lo! " ketus Sani. Padahal Sean hanya meng isengi kembaran nya doang.
Sean tertawa dan tersenyum. Seperti bukan Sean yang berada di sekolah dan di depan umum.
Sesudah di obati oleh Sani, Sean keluar dari kamar Sani dan menyuruh Sani tidur karena sudah sangat malam.
Sani pun tidur dengan lelap. Tak lupa memeluk boneka beruang kesayangan.
Sedangkan Sean, Setelah keluar dari kamar Sani, dia tidak memasuki kamar nya melainkan kan keluar lagi dari rumah.
Dia menuju markas nya menggunakan motor cbr yang selalu dia pakai jika keluar sendiri.
Sean membuka pintu markas nya lalu menuju sofa yang cukup besar dan dia tidur di sofa itu.
Pesan author: "udah di rumah yang gede dan ada kasur yang empuk disana malah milih tidur di markas. Tidurnya di sofa lagi"
♡+***+♡
Hari ini hari sabtu malam, dan waktunya untuk malam minggu. Sani memiliki janji untuk bermain bersama temannya. Awalnya, teman Sani ingin main di rumah Sani. Tetapi takut mereka tahu tentang Sani dan Sean yang anak famous.
Jadi, pada akhirnya. Sani main bersama teman nya di rumah Olla. Karena rumah Olla sepi, orang tua nya ke rumah nenek nya yang lagi sakit.
Sani menaiki g*ocar karena dia tak mau di antar.
"Eyy bestie.. "
"Ayo mau ngapain dulu? " tanya Mica.
"Beli kembang api yok. Di deket indoapril sana ada yang jual. Sekalian beli jajan" ujar Olla.
"Boleh tuh. Jalan aja deh, deket kan ya" Olla mengangguk.
Mereka bertiga jalan di perempatan perumahan rumah Olla. Sani akan membeli kembang api, Olla dan Mica membeli makanan di indoapril.
"Berapa pak? " tanya Sani.
"Beli 3 jadi empat puluh lima ribu mbak"
Sani mencari uang cas yang ada di dompet nya. Tetapi hasil nya nihil. Dia tidak menemukan uang cash, karena dia hanya membawa kartu hitam 3 saja.
"Tolong! " Sani melihat ke arah trotoar belakang nya. Dia melihat seorang ibu-ibu yang dihadangi okeh preman.
Sani berpamitan sebentar ke penjual kembang api tadi lalu pergi menolong ibu-ibu itu.
Sani datang lalu menyuruh ibu tadi minggir. Preman itu mendekati Sani tetapi Sani yang licik ini langsung menendang aset negara preman tersebut. Dan preman itu jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Twins (slow update)
Teen Fiction[On going] follow dahulu!! Adik kakak kembar yang pura-pura tidak kenal saat di depan lingkungan sekolah atau umum. Dikarenakan adik kembar nya itu tidak mau menjadi famous karena latar belakang keluarga nya yang sangat amat membuat orang-orang kag...
