"pagi boss!"
semua pegawai yang ada di lantai utama membungkuk kala henan datang
henan membalasnya dengan anggukan
henan adalah sosok yang sangat amat dihormati dikantornyatapi tidak untuk seorang...
"hm,mentang mentang bos,datangnya agak siang" cibir seseorang yang baru saja keluar dari life
henan menatap jengah orang itu
"apasih mar"
(Amar Derlandika,sekretaris+sehabat dari henan)
dughhhh....
memang tak ada takut takutnya amar pada henan,jika semua orang dikantor bisa dibilang segan dengan sosok bernama henan,beda sama amar,pria itu bahkan tak segan memukul henan seperti sekarang ini
"apasihhh gajelas lo mar,minggir gue mau keruangan gue" henan sedikit mendorong tubuh sekretasinya yang menghalangi life
"bener bener ya henan putra januarta ini,gaada makasih makasihnya,gue tadi malam lembur,bilang makasih gituh,ini gue lembur kerjaan lu ya,kalo lo lupa" amar menatap henan dengan wajah datarnya
"heh,gue inggatin ya kalo lo lupa,lo itu pegawai disini,ngehendel kerjaan bos itu juga kewajiban lo,lo disini juga dibayar ya" balas henan tak kalah datar
"ya ya ya apalah daya" dengan segera amar menyingkir,membiarkan henan lewat
sebelum benar benar memasuki life,henan menatap amar yang masih setia berada didepan life
"ngapain lo disitu,ayo ikut!,kita ada meeting siang ini,lo siapin berkasnya"
"nyari duit itu susah bestie,mau makan aja harus ngebabu dulu" gumamnya
"seengaknya lo lebih tinggi dari pangkat babu mar" saut henan sembari memberikan tasnya pada amar
"namanya doang sekretaris,nyatanya mah ngebabu gue" amar berucap sembari menatap malas tas henan yang ada ditangannya
keduanya berjalan beriringan keruangan henan
"gimana kabar juna?" tanya amar
"juna baik,ngapain lo nanya nanya adek gue?"
"gue cuma nanya nan,yaampun,eh btw kalo dehan kabarnya gimana?"
"ehh gausah banyak tanya,sekarang fokus kerja inggat nanti siang ada meeting,berkas berkas pentingnya harus udah siap" ujar henan setelah itu ia memasuki ruangannya meninggalkan amar yang setia berdiri didepan pintu sembari memandang tubuh kekar milih henan
"sampe kapan nan?" gumamnya
-
dehan menatap kosong kearah depan,kakinya terus melangkah melewati koridor,tak memperdulikan suara dari siswa maupun siswi yang berlalulalang disana,ia fokus pada pikirannya sendiri
hingga....
"tuhkan ngelamun lagi,lo gaada kerjaan selain ngelamun?"
langkah dehan berhenti ia menatap cepat kearah kanannya
"asta?,sejak kapan lo disitu?" tanyanya
"sijik kipin li disiti,hilih bicit lo han,ngelamun sih ngelamun jangan sampe pekak juga"
"lo ngelamunin apa sih hah?,tiap hari,kaya banyak beban aja lu" jakasta menatap intens sehabatnya itu
"ngelamunin kapan gue mati" gumam dehan
mendengar itu jakasta melotot sempurna ia menatap tak suka kearah dehan
"lo kalo ngomong jangan sembarangan!" nadanya meninggi
KAMU SEDANG MEMBACA
KALOPSIA | KIM DOYOUNG
FanfictionKalopsia berarti khayalan - {sama halnya dengan 'Dehan Putra Januarta' yang selalu berkhayal jika suatu saat kehadirannya dianggap} - •kim doyoung treasure •lokal Au [END]