KALOPSIA | 14

362 69 3
                                    

sekarang keduanya sedang berjalan untuk pulang

tesss...
tess...
tes...

dehan sontak menadakan tangannya

"ga lucu bgt kalo ujan,mana masih jauhh"
keluh jakasta

"nyatanya emang udah ujan ta"

dari rintik kecil menjadi besar

"ayo neduh dulu!"

dehan berlari lebih dulu diikuti asta dibelakangnya

"hann! kok seru yaa!"
teriak jakasta ia sedikit tersenyum walaupun tetap berlari laki laki itu tetap merentangkan tangannya

"seru dariman nya jakasta abigunaa!"

jakasta berdiam ditempat melihat dehan yang tampaknya berlari semakin kuatt

"HUJAN GABAKAL BIKIN LO MATI!"

teriakan jakasta itu mampu menghentikan dehan,ia berbalik

"TAPI HUJAN BISA BIKIN LO SAKITT!"

balas dehan berteriak

"GUE GA PEDULI!"

"KAPAN LAGI MAIN UJAN UJANAN KAYA GINI!"

dehan menggeleng beberapa saat
ia berlari mendekat kearah jakasta
ia tarik lengan yang lebih tinggi

"ini udah jam sembilan malam ta,cuacanya gabaik,ujan ini bisa jadi penyakit,ayo neduh dulu"

mau gamau jakasta menurut
keduanya duduk dihalte bis
sama sama terdiam memandang hujan tak lupa baju keduanya yang sudah basah kuyup
tak ada topik yang mereka bahas

"sshh..."

ringisan pelan itu tak tedengar karna kontrasnya suara hujan
bahkan jakasta masih fokus memandang hujan yang jatuh bebas membasahi jalanan kota

keluh bercucuran didahinya,tak peduli sedingin apa malam itu,namun tetap saja keringat dingin itu menggucur deras

dehan mengengam kursi halte itu dengan kuat,seolah olah menjadi pelampiasan atas rasa sakit yang ia rasakan

dadanya memanas,nafasnya tak beraturan

akhir akhir ini dehan sering kali merasakannya
apa ini tanda bahwa ia tak lama lagi akan meninggalkan dunia

BUGHHHH....

sontak jakasta menoleh kearah dehan saat ia merasa getaran cukup kuat atas pukulan yang dehan lempiaskan ke kursi halte

ia cukup kagett
melihat keringat dehan yang menggucur deras,bibir pucatt

"hann! lo kenapa!"

panik melanda jakasta sekarangg ia pegang bahu dehan

namun tetap saja lelaki itu tak berhenti meringgis

"kasih tau gue lo kenapa!"

"d-dada gue sakitt taa..."

"j-jantung gue rasanya memompa dengan kuat..."

"n-nafas g-"

belum selesai ia mengatakan itu tangannya lebih dulu mencengkram tangan jakasta

"hann! dengar gue! tarikk nafasss!,buangg! tarikk nafasss!,ayoo lo bisa hannn"

dehan menggeleng

"g-gue ga gabisa taa"

"ARGHHHHH"

"SAKITTT! BUNDAA JANTUNG DEHANN RASANYA SAKIT DEHAN GA KUATT! DEHAN MAU IKUT BUNDA SAMA AYAH!"

mendengar itu sontak jakasta menggeleng

"ENGGAK!,LO GA BOLEH NGOMONG GITU HANN!"

ia tarik lengan dehann

"ayo,ayoo! naik kepundak gue!,kita kerumah sakitt!"

dehan terdiam beberapa saat,ia tarik udaranya dengan rakuss
nafasnya mulai beraturan

"g-gausah ta,udah mendingan,gue gapapa"

jakasta menghapus air matanya dengan serkas

"lain kali lo jangan ngomong gitu hann,gue gasukaa!,gaakan ada yang pergi! kita bakal sehabatan selamanya"

tak ada tanggapan dari dehan

"hujan udah mulai reda,kita lanjut jalan ta"

jakasta menganguk singkat ia berjongkok didepan dehan

"ayoo"

"apasih,gue ga selemah itu ya asta,masih bisa jalann"

"yakin?,nanti lo sakit lagi,gue takut han"

"gabakal,percaya sama gue"

"lo yakin bisa jalan sendiri?"

"bisa ta,lagian yang sakit tadi kan dada gue,bukan kaki"

"ya tetap aja han,kalo enggak gue papah aja ya?"

dehan memukul pelan kepala jakasta

"lo lama lama ngeselin ya,udah dibilangin gue bisa,malah diraguin"

"ga ngeraguin han,cum-"

"halahh udah ayokk nanti ujan nya turun lagi!"

dehan udah jalan didepan

"hann,lo bai-"

"baikk jakasta!,lu gitu lagi gue tabok beneran"

"ya tapikan gue khawatir han"

"makasih khawatirnya,tumben tumbenan lo baik sama gue"

"gue emang udah baik dari dulu kali"

"massa?"

-

dehan menutup pagar rumahnya
kakinya mulai melangkah maju tangannya membuka pintu

terlihat henan dan juna disana,keduanya fokus pada televisi didepan mereka

"dehan pulang"
ujarnya dengan pelan

"udah jam berapa sekarang" suara dingin milik henan mampu membuat dehan menunduk

"jam sepuluh malam mas" jawabnya

"masih inggat pulang?,kenapa ga usah pulang aja sekalian"

"apa kata orang ngeliat pelajar kaya lo keluyuran dimalam hari!"

"lo mau buat kita malu!?"

henan berdiri dari duduknya
menghampiri dehan dengan langkah pelan

"emang gatau diri"

PLAKKKKK....

satu tamparan dari henan mampu membuat dehan sedikit terhuyung

"UDAHH UNTUNG GUE MASIH BOLEH LO TINGGAL DIRUMAH INI!,GATAU DIRI!,BISANYA BIKIN MALU KELUARGA!,LO ITU BENAR BENAR PARASITT!"

dughhh

satu tonyoran diberikan henan

"gue masih berbaik hati sama lo ya,jangan sampe lo gue usir dari rumah ini"

nadanya setajam pisau,membuat dehan ketakutan setenggah mati

"sana lo!,muak gue liat muka lo!"

"a-aku kekamar dulu mas" cicitnya

tanapa babibu dehan berlari menaiki tangga
air matanya menetes

ia tutup pintu kamarnya dengan cepat

dukkkk...

ia menjatuhkan dirinya diatas lantai kamarnya
mengigit bibirnya dengan kuat,menahan isakan yang akan lolos dari sana 
tangannya menggepal kuat
sesakit itu rasanya mendengar perkataan henan

"k-kapan hikss...mas bakal ngertiin dehann hikss..."

-

okeyy batas ini dulu
jangan lupa vote&comment
see you
next part
babay!♡

KALOPSIA | KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang