Disclaimer Masashi Kishimoto
Boy Attitude
Story by X_Raid
...
PENTING
Harap baca..Khusus pembaca yang udah baca chapter 2, buat kalian yang sadar, disitu penanggalan yang x bikin agak melenceng. Yang pas baca ada tulisan 'November' itu x revisi jadi 'akhir bulan Agustus'.
Jadi semester 2 nya mulai di akhir bulan agustus. Nah otomatis didalam cerita sekarang berarti udah masuk bulan september ya.Hinata melakukan dua kesalahan yang sangat fatal. Pertama, mengumpati Naruto dan kedua, dia tidak hadir dihari pertamanya sebagai manejer di klub voli kemarin.
Lain masalah dengan Naruto, lain juga masalah yang harus Hinata hadapi karena kembali ke kelas tanpa kacamata. Selama sisa jam pelajaran kemarin, Hinata sama sekali tidak bisa belajar dengan tenang. Selain karena tekanan yang diberikan oleh Naruto yang duduk tidak jauh darinya, Hinata tidak bisa berkonsentrasi karena menjadi objek perhatian.
Bahkan Sakura yang tahu alasannya memakai kacamata pun ikut-ikutan memperhatikannya. Gadis itu bahkan mencibirnya habis-habisan setelah tahu kemana hilangnya kacamatanya.
Lalu hari ini seperti dikejar oleh sesuatu, Hinata berangkat sekolah dengan perasaan waswas. Setelah meletakkan tas ditempatnya, Hinata langsung pergi ketoilet dan bersembunyi disana. Satu-satunya tempat yang tidak bisa dimasuki oleh Naruto, kecuali pemuda itu sudah kehilangan akal dan nekat masuk kesini untuk mencarinya.
Hingga bel pertanda jam pelajaran dimulai, barulah Hinata keluar dari bilik toilet dan bergegas kembali kekelas. Benar saja saat dia memasuki kelas, Naruto masih berdiri disamping tempatnya. Membuat Hinata merinding karena tatapan tajam pemuda itu.
Tapi untungnya Naruto segera menyingkir dan melangkah acuh kembali ketempat duduknya.
Selama pelajaran berlangsung Hinata bisa merasakan tatapan tajam nan menusuk yang Naruto berikan. Hinata tidak bisa fokus, lehernya terasa dicekik oleh tangan tak kasat mata.
Hinata sangat ingin melarikan diri dari kelas dan bersembunyi dikamarnya. Dan seakan dewi fortuna sedang melihat kesedihannya, Hinata diberi kesempatan untuk melarikan diri setelah jam pelajaran pertama berakhir, Naruto tidak memiliki kesempatan untuk menemuinya karena orang-orang yang bergaul dengan pemuda itu mulai mengerumuninya seperti biasa.
Naruto tidak bisa melepaskan diri dari circle-nya, membuat Hinata bisa menarik nafas lega. Begitu pula dengan jam-jam berikutnya, Naruto sepertinya tidak memiliki kesempatan untuk menemui dirinya.
"Berhenti menyengir, kau membuatku takut." dengus Sakura sembari menyeruput yaougurtnya.
Senyum- tidak, lebih tepatnya cengiran diwajah Hinata luntur setelah mendengar teguran Sakura. "Habiskan yougurtmu atau aku ambil kembali." ucapnya lalu menyentil ujung kotak yougurt Sakura.
Pun gadis cantik itu hampir tersedak, dia terbatuk lalu menggeram hendak menarik kacamata Hinata tapi sayangnya gadis itu tidak memakai kacamata hari ini. Sebagai ganti Sakura menarik ujung dasi Hinata.
"Kembalikan yougurtnya." protes Hinata tidak terima atas perlakuan Sakura, tangannya menggapai berusaha mengambil kotak yougurt dari gadis itu.
Tapi dengan entengnya Sakura menjulurkan lidah dan membuang kotak yougurtnya kedalam tong sampah, "sudah habis."
"Menyebalkan."
"Terima kasih atas pujiannya nona. Tapi harus aku koreksi, bukan aku yang menyebalkan.. kaulah yang menyebalkan. Kemana hilangnya yougurtku kemarin ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Attitude
FanfictionDisclaimer Masashi Kishimoto ... Lelaki baik yang selalu tersenyum, berprilaku lembut serta sopan. Begitulah image yang Naruto ciptakan didepan orang-orang yang mengenalnya. Tidak terkecuali Hinata, tapi fakta itu seketika terbantahkan saat Hinata m...