• Chapter 08

692 164 60
                                    

Disclaimer Masashi Kishimoto

Boy Attitude

Story by X_Raid

...

Langkahnya terhenti sejenak untuk memperhatikan penjuru cafe, tidak lama kemudian kedua sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman saat menangkap sosok yang meneleponnya beberapa saat lalu.

Pun begitu pula gadis itu, dia langsung tersenyum lebar dan melambaikan tangan meminta Naruto menghampiri.

"Kau menunggu lama ?" tanya Naruto saat mendatangi gadis itu, menarik kursi dan mendudukkan diri.

"Lamaaa... tapi tidak masalah. Sekali lagi maaf, aku tiba-tiba meneleponmu dan memintamu datang." ucap Matsuri tidak enak saat melihat barang yang dibawa Naruto.

"Kau belanja ?" tanyanya kemudian.

Naruto melirik paper bag yang dia letakkan dikursi sekilas kemudian mengangguk, "aku membeli beberapa barang disekitar sini saat kau menelepon, jadi jangan merasa tidak enak." sahutnya.

Mendengar perkataan Naruto membuat Matsuri menghembuskan nafas lega. Gadis itu kembali menampilkan senyum lebarnya.

"Kau mau sesuatu ? Aku traktir." ucap Matsuri sembari menatap counter pemesanan.

"Seperti biasa." sahut Naruto yang diangguki oleh Matsuri.

"Oke, secangkir americano akan segera tiba tuan."

Matsuri kemudian melenggang pergi untuk memesan. Naruto menggulum senyum menatap kepergian gadis itu, ekor matanya sama sekali tidak lepas dari semua pergerakan yang dilakukan Matsuri.

Dengan sengaja Naruto membuka ponsel miliknya dan mengarahkan kameranya pada Matsuri, seperti biasa mengabadikan momen itu dan menyimpannya dalam memori benda persegi empat itu.

Hanya itu yang dapat Naruto lakukan. Menyimpan semua momen yang mereka habiskan bersama dalam diam dan berusaha mengubur perasaannya.

Naruto dan Matsuri sudah berteman sejak kecil, bisa dibilang Matsuri adalah cinta pertamanya. Naruto mengenal Matsuri dengan baik dan begitu pula sebaliknya. Tapi berbeda dengan Naruto yang memiliki perasaan pada si gadis, Matsuri hanya menganggapnya sebagai sahabat. Dan tidak akan pernah lebih dari itu.

Naruto pernah mengungkapkan perasaannya kepada Matsuri dan tentu saja ia ditolak. Yang membuat Naruto merasa sesak kala itu adalah karena alasan yang digunakan gadis itu saat menolaknya. Matsuri dengan jujur mengatakan bahwa dia menaruh hati pada sepupunya.

Dan perasaan Matsuri bersambut saat kedua keluarga mereka sepakat untuk menjodohkan keduanya. Lalu bagaimana dengan Naruto ? Tentu saja dia hanya menjadi saksi dari hubungan keduanya.

Naruto tersenyum kecut sembaru menatap gadis yang kembali menghampirinya dengan secangkir americano. Ditatapnya Matsuri lama lalu mengubah senyumnya.

"Ini pesananmu tuan kolot." ujar Matsuri sambil meletakkan americano dihadapan Naruto.

Naruto tidak bisa menyembunyikan senyum diwajahnya, membuat pemuda itu harus berdehem singkat untuk menetralisir rasa senangnya.

"Terima kasih." ucap Naruto sembari mendaratkan tangan dipuncak kepala Matsuri hendak mengusapnya, tapi dengan cepat Matsuri mengelak.

"Berhenti melakukan itu." protes Matsuri yang diindahkan oleh Naruto.

"Kenapa ? Kau ingin Gaara yang melakukannya ?" pancing Naruto dengan sebelah alis terangkat.

"Jelas."

Boy AttitudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang