Disclaimer Masashi Kishimoto
Boy Attitude
Story by X_Raid
...
UTS telah berakhir, pun begitu pula dengan tingkah menyebalkan Naruto kepada Hinata. Keadaan sudah kembali seperti saat-saat sebelum mereka saling bertegur sapa. Hinata lega karena sampai akhir dia tidak menarik Sakura kedalam masalahnya, walau memerlukan 'sedikit' perjuangan untuk kembali akrab.
Masalah penataan tempat duduk sepertinya Hinata memang harus bersabar hingga akhir semester. Naruto memang tidak lagi mengganggunya, tapi kehadiran pemuda itu sendiri sudah seperti awan hitam bagi Hinata.
Pun masalah klub, Hinata belum menemukan orang yang mau menggantikan dirinya. Dengan kata lain Hinata masih harus berada disekitar Naruto.
Sebenarnya Hinata pernah meminta Sakura untuk bertukar klub, tapi Hinata lupa jika Sakura berada diklub karate, yang artinya memang mustahil. Belum lagi Sakura sedang berada dipuncak latihannya karena gadis itu akan mengikuti pertandingan seleksi tingkat prefektur.
Masalah lainnya yang membuat Hinata tidak bisa mencari pengganti adalah habitnya sendiri. Hinata memang susah bergaul, bisa sekelas dengan Sakura saja merupakan keajaiban yang menyelamatkan dirinya.
Dan karena itulah sekarang, saat kelasnya heboh menentukan orang-orang yang akan mengikuti pertandingan untuk fertival olahraga, Hinata hanya diam dan berharap tidak ada yang menyadari keberadaannya.
Lagipula apa yang diharapkan dari dirinya, kegiatan fisik adalah kelemahan terbesar Hinata. Jadi tidak ada gunanya mengajak Hinata untuk berpartisipasi.
"Selanjutnya, lari estafet putri. Bagi yang berminat silahkan angkat tangan kalian." seru pemuda yang berdiri disamping papan tulis heboh.
Ketua kelas, oh-- Hinata bahkan tidak tahu namanya.
Beberapa mulai mengangkat tangan tapi bukan untuk mengikuti lomba, malahan menunjuk-nunjuk temannya sendiri sebagai candaan.
Hinata menarik nafas gusar saat merasakan sengatan tajam dari sisi lain kelas. Tentu pelakunya tidak lain adalah Sakura. Kode keras agar Hinata mau mengikuti lomba, setidaknya satu. Tapi tidak diindahkan, Hinata malah membuang muka kearah lain.
Sakura menggerutu ditempat duduknya sendiri, sangat ingin membuat Hinata berpartisipasi dalam acara.
Tapi ingatkan Hinata bahwa ada istilah yang mengatakan.
---Tinggal dikandang sapi mengemoo, tinggal dikandang kambing maka mengembek.
Yang artinya dimanapun kau berada, kau harus mengikuti peraturan yang ada. Jadi---
"Hinata, lomba lari estafet dimulai jam 9:30 'kan ?"
Hinata memutar mata untuk yang kesekian kali ketika mendengar pertanyaan yang sama untuk yang kesekian kalinya juga. Disampingnya Sakura makin-makin cekikikan, lebih tepatnya menertawai Hinata atas apa yang menimpa sahabatnya.
Jangan ditanya kenapa Hinata bisa berakhir mengikuti lomba estafet. Ia memang berhasil menghindari estafet putri, tapi tidak dengan estafet campuran.
Festival olahraga disekolahnya memang selalu menandingkan banyak bidang olahraga. Oleh karena itu, kelas mereka yang notabanenya kelas unggulan kekurangan orang. Jadi setiap orang yang ada harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Begitulah kalimat yang diucapkan sang ketua kelas ketika Hinata hendak protes.
"Hinata.. semangat-semangat-semangat-semangat."
Sakura dengan gayanya sendiri mulai mengelilingi Hinata, berniat memberikan semangat tapi malah ditanggapi dengan cibiran kesal oleh gadis hyuga itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Attitude
FanfictionDisclaimer Masashi Kishimoto ... Lelaki baik yang selalu tersenyum, berprilaku lembut serta sopan. Begitulah image yang Naruto ciptakan didepan orang-orang yang mengenalnya. Tidak terkecuali Hinata, tapi fakta itu seketika terbantahkan saat Hinata m...