↓SEMBILAN↑

1.3K 178 42
                                    

author note-please read;

ini emang gak nyambung sama Expect 9, tapi gue sering dapet pertanyaan “Ki, lo multifandom?”. Iya, gue multifandom—salah satunya adalah fandom The Maze Runner. Dan gue nggak terlalu aktif di Enchancers. Gue cuma lebih fokus nulis ketimbang fangirling. Juga, gue lebih suka sama Enchancers di Wattpad karena fanfic Greysonnya banyak yang bagus2!♥

dan ada beberapa Enchancers yang sempet curhat hal serupa ke gue di twitter, menceritakan banyak keluh kesah (azek) yang semuanya bikin gue miris sendiri. So, Chapter ini didedikasiin buat Enchancers yang akhir2 ini ngerasa “kesepian”, “capek gak dinotice2”, atau seperti gue yang “gak dianggep” karena “multifandom”, atau lebih parahnya dianggep “fake-enchancers” hanya karena ngefans sama artis lain. Juga buat kalian muak sama “arrogant people” di fandom ini.

Well, it’s suck, tbh.

Ini cerita nyata pas gue di TMR fandom dan ngelakuin #VoteThomasMTV, nggak ada satupun Enchancers yang ngobrol sama gue di twitter. Entah mereka lupa sama gue apa gimana, gue gatau. Iya, gue emang ganti foto profile, nama dan header, cuma @ gue kan tetep @imperiumgmc.

Gue cuma mau bilang… YOLO! Bagaimanapun cara kalian mencintai Greyson, entah itu kalian juga multifandom/else/whatever, gue yakin Greyson tetep sayang sama kalian.

btw selalu ada free curhat sama gue, bisa di LINE/twitter. All the love, G&K. (Happy reading!)

 

**

 

Greyson’s POV

 

Kenapa YN malah membuka twitter? Ck. Jadi dia sekarang mengabaikanku?

Kuintip sekali lagi apa yang dia lihat disana. Sebuah foto. Sayangnya bukan foto wajah, jadi aku tidak tahu itu siapa.

Namun sejurus kemudian YN tersenyum—oh bukan, dia malah sudah senyam-senyum tidak jelas setelah membuka twitter. Feelingku bilang, dia mengenal pemilik akun twitter itu.

Aku memutuskan mengabaikannya, dengan sibuk di akun instagramku. Aku menscroll down timeline, melihat berbagai foto dan video makanan, pemandangan, sekedar selfie atau selfie momen-momen penting dari teman-temanku sesama artis, dan banyak lagi. Anehnya, tak satupun dari foto atau video itu yang berhasil mengalihkan kekesalanku ke YN.

Aku mengecek iMessageku sekali lagi. Pesanku sudah terkirim. Jadi tidak mungkin ia tidak menerimanya—apalagi sekarang kami duduk berdampingan dan jelas aku melihatnya sedang mengecek handphone. Apa yang salah denganku? Apa dia sebenarnya marah karena kudiamkan dua hari? Lalu sekarang dia memutuskan untuk ganti tidak memerdulikanku karena kesal? Begitu?

Ck. Asal dia tahu, selama dua hari aku dikamar, aku terus diliputi cemburu karena mengingat kejadian di arena. Si brengsek—siapa itu namanya? Thomas?—yang ia bela jelas-jelas orang yang meledakkan arena. Mana mungkin aku berbohong! Tapi kenapa YN tidak memercayaiku sedikitpun?

Lama-lama ini membuatku geram sendiri. Hh, sabar Greyson.

“Lalu bagaimana dengan konsernya?” suara Tanner.

“Mungkin akan diadakan pemindahan lokasi.” sahut Harry.

“Pemindahan?” ulangku. “Kemana?”

“O2 Arena di London.”

“Jauh sekali.”

“Atau kau mau membatalkannya saja dan meminta kembali semua tiket? Sebenarnya semua tergantung padamu, Greyson.”

EXPECTATION -g.c (AITN TRILOGY #2) / on edit tooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang