maaf lama update soalnya keasikan di Home Sweet Home-_- BE HAPPY BC LONG CHAPTER XX
-on multimedia: Greyson (idk buat gue dia keliatan lucu wkwkw)
-
YN's POV
"Apa... apa maksudmu?"
Tanner memukul dinding disampingnya begitu mendengar pertanyaan gue. Refleks gue memejamkan mata karena kaget. Debaran jantung gue seketika gak terkendali karena takut. Mampus aja Tanner marah sama gue. Kelar idup gue, kelar! Waktu dia marah sama Greyson aja gue udah liat gimana seremnya dia.
"Pura-pura tidak tahu?" dia memelankan suaranya. Hanya suaranya, tidak dengan emosinya. "Sandwich itu positif berisi racun. Dan aku ingat sekali kau yang memberikannya. Pertama kau menawarkannya padaku, tapi Joe yang menerimanya lalu setelah memakannya, dia meninggal." "Aku tidak percaya kau punya rencana untuk membunuhku."
"Aku tidak pernah melakukannya!" tukas gue cepat, tapi volume suara gue ternyata melebihi perkiraan—salah seorang suster yang baru keluar dari kamar Thomas menegur kami agar tidak berisik. Untung setelah itu dia pergi.
Selepas itu gue kembali menatap Tanner tidak percaya. "Demi Tuhan aku tidak pernah melakukan itu." ulang gue penuh penekanan. "Aku membeli sandwichnya dari toko 24 jam didepan RS jadi—" gue seketika diem, baru menyadari sesuatu. "Tunggu dulu Tanner Boyd Chance, kau menuduh orang yang salah!" gue melipat tangan didepan dada seraya bertatapan empat mata dengan Tanner. Entah keberanian darimana gue tiba-tiba berani aja buat natap Tanner.
Memang bukan gue kali pelakunya. Emangnya gue jauh-jauh dari Indo ke UK cuma buat ngeracunin orang? Kecuali kalau orangnya itu adalah Bobby McGee sih udah pasti iya.
Dan Tanner bilang, "Masuk akal."
"Kau benar-benar meragukanku?"
"Paling tidak itu yang aku katakan pada polisi sewaktu kami diinterogasi. Kau berhutang padaku."
"Memangnya apa yang kau bilang?"
"Yeah aku bilang itu murni kesalahan Joe; Dia membeli sandwich itu sendiri, lalu memakannya dan meninggal sendiri. Seperti bunuh diri. Dan polisi itu percaya karena kami semua memberikan keterangan bahwa Joe memiliki penyakit depresi."
Sebenernya gue antara percaya-dan-nggak kalau Joe punya depresi. Dia keliatan biasa aja, soalnya. Tapi penuturan Tanner membuat gue menganga lebar. "Segampang itu? Bagaimana dengan Lucy, Sam, atau yang lain? Waktu itu 'kan tidak cuma ada kau, aku dan Joe!"
"Maka dari itu aku ingin bilang kau adalah gadis tengik yang beruntung karena Lucy sedang tidak bisa bicara sedikitpun akibat kedukaannya. Sementara yang lainnya sibuk berbincang dan tidak memerhatikanmu saat membagikan sandwich."
Pun akhirnya gue menghela napas. Dewi Fortuna memang. Tapi perasaan gue masih kosong. Lumayan banyak yang kosong.
"Lalu bagaimana aku harus berterimakasih?"
"Menjauhlah dari Greyson. Aku akan terus mengawasimu," katanya cepat lalu masuk ke dalam kamar.
"Apa..?" suara gue serasa tertahan didalam kerongkongan. Oke ini nggak lucu, serius. Dia bercanda atau apa?! Mana bisa gue ngejauhin Greyson!
Iya sih iya gue lagi berantem sama Greyson juga sekarang tapi 'kan...
Gue nggak mungkin bisa ngejauhin Greyson gitu aja. Nggak segampang lo ngejauhin orang yang memang pada dasarnya lo benci. Gue malah lagi berusaha untuk bisa bicara lagi sama Greyson—karena gue butuh partner untuk mencari tahu siapa Bobby McGee! Baru juga gue mau ngasi tau soal Bobby ke Greyson supaya masalah ini jelas. Tapi sekarang malah dipersusah sama Tanner.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXPECTATION -g.c (AITN TRILOGY #2) / on edit too
Fanfiction-book #2 of AITN TRILOGY- Siapa juga yang mau terlibat dalam aksi berbahaya untuk yang KEDUA kali? Tentunya bukan Sera dan Greyson. Tapi kalau kenyataannya berkata lain? Buku ini menceritakan petualangan baru Sera dan Greyson yang harus memecahkan s...