6. Clara Jatuh Cinta

205K 2.7K 77
                                    

Sara dan Clara di meja makan, tidak lama kemudian Fabio menyusul. Agak terkejut melihat Sara yang terlihat berbeda.

"Hai sayang." Fabio mengecup puncak kepala Clara.

"Hai." Sara meringis.

Fabio duduk lalu mengambil roti.

"Baju kamu berbeda." komentar Fabio pada Sara.

"Iya Om, aku tidak boleh menarik perhatian, katanya setiap orang tidak menyukai penampilanku,  jadi aku melonggarkan pakaianku."
Jawab Sara.

"Dasar orang-orangnya aja yang otaknya pada mesum." sahut Clara membela Sara.

"Tergantung sih, tapi sepertinya apapun yang kamu kenakan, cocok." kata Fabio.

"Makasih Om." Sara tersenyum.

"Sama-sama Sara." Fabio tersenyum, tapi tangannya mengelus paha Sara, seperti biasanya, rutin pagi Fabio adalah meraba paha Sara yang mulus meskipun terbungkus rok ketatnya yang panjang.

"Oh ya, Clara. Papa mau ngasih tahu hari ini Papa berangkat ke Sydney."
Kata Fabio tiba-tiba.

"Berapa lama? Kok dadakan?"

"Ada yang tiba-tiba harus di urus di sana. Sebentar doang, nggak nyampe seminggu." jawab Fabio.

"Baiklah, Papa sama siapa?" tanya Clara lagi.

"Sama asisten doang kok."

"Oh, kirain sama Melissa."

Fabio tertawa, lalu menggeleng.

"Nggak, dia nggak ikut."

"Ya udah, berarti weekends papa ada di rumah kan?"

"Iya ada, papa janji."

Clara mengangguk, gadis itu menyelesaikan sarapannya lalu berdiri.

"Gue tunggu di mobil ya Sar? Pa, aku sekolah dulu ya." Clara mencium pipi ayahnya.

"Ya, kalian baik-baik ya di rumah."
Fabio memeluk putrinya.

"Ok."
Sara dan Fabio menatap Clara yang menjauh dari meja makan. Setelah Clara sudah tidak terlihat lagi. Fabio dan Sara saling berpandangan sejenak. Pandangan Fabio merupakan undangan supaya Sara mendekat padanya.

Sara tersenyum lalu berdiri. Sara buru-buru mendekati Fabio. Pria itu meraih pinggang Sara yang ramping lalu mendudukkannya dalam pangkuannya.

Sara merangkul Fabio, mereka saling berciuman dalam dan panas, hingga terdengar bibir mereka saling beradu. Mereka saling memuaskan terlebih dahulu karena akan berpisah dalam beberapa hari.

"Jaga dirimu sayang." bisik  Fabio sambil meremas payudara Sara yang besar.

"Ya ampun cuma beberapa hari saja kan?" kata Sara.

"Tapi Papa pasti sangat merindukan Mama."

"Aku juga."

"Nyalakan kamera pas kamu mandi." pinta Fabio sambil meremas payudara Sara sekilas.

"Baiklah." Sara lalu berdiri sambil merapikan pakaiannya.
Sara mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

"Apa?" Fabio menatap Sara yang tersenyum. Rona merah di pipi membuat Fabio semakin gemas pada Sara.

" Celana dalam Mama, untuk menghibur Papa." bisik Sara.

"Harum sekali sayang."

Fabio menghirup aroma celana dalam Sara yang di lipat dengan rapi.

"Sampai jumpa lagi."

Sara meraih tasnya lalu menyusul Clara ke mobil. Mereka berangkat ke sekolah.

Sampai di sekolah, Sara membuat gempar dengan penampilan barunya. Semua orang berkomentar bahwa pakaian baru yang di kenakan oleh Sara sangat cocok dan akan menjadi tren baru sebentar lagi.

Suamiku Ayah Sahabatku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang