Sekolah heboh sejak kasus pelecehan seksual terhadap Sara terungkap. Semua orang akhirnya membicarakan Sara yang terlalu seksi. Penampilannya yang serba 'menonjol' membuat kaum pria berpikiran mesum padanya. Para wanita juga membicarakannya karena ia terlalu sempurna telahir sebagai seorang wanita.
Para guru wanita bahkan ada yang suka mengikuti gaya berpakaiannya supaya terlihat sempurna seperti Sara. Namun akhirnya beberapa dari mereka malah telihat aneh karena timbunan lemak di sekeliling pinggangnya. Paha juga tidak seindah milik Sara ketika memakai roknya.
"Sedot lemak kali si Sara, tapi dia kan miskin, sekolah aja ga mampu bayar." nyinyir salah satu guru.
"Saya rasa Bu Nina, dia jadi simpanan Om Om kaya." sahut temannya.
"Amit-amit deh."
"Remaja tidak boleh terlalu menarik perhatian, Bu Gina harus menegur murid ibu, supaya memakai pakaian yang lebih longgar misalnya. Takut ada hal-hal tidak di inginkan bisa terjadi lagi." guru lain menegur wali kelas sara.
Gina memahami situasi siswanya yang jadi primadona karena kecantikannya tak terkalahkan. Karena memang dia satu-satunnya murid wanita bikin semua mata teruju padanya.
"Saya akan memikirkan saran anda Bu Nina."
Dan benar saja. Sara mendapat teguran dari bu Gina. Sara mengangguk dan setuju akan mengganti baju seragamnya dengan yang lebih longgar meskipun mungkin baju barunya tidak berhasil menyembunyikan 'kelebihannya'.
"Bukan apa-apa Sar, Ibu suka banget sama kamu, melihat penampilanmu, kamu sangat cantik dan jadi pusat perhatian. Tapi banyak juga di sekitarmu yang iri dan dengki sama kesempurnaanmu."
"Saya mengerti Bu, beri saya waktu untuk mengukur dan menjahit bajunya." kata Sara lembut.
"Ya, tentu saja." kata Bu Gina.
❤
Seminggu kemudian penampilan Sara berubah total. Clara agak syok melihat baju baru Sara yang sedikit kebesaran di bagian lengan dan dadanya. Tapi anehnya Sara tetap saja tidak berubah dia tetap terlihat cantik dan seksi mengundang gairah para pria.
"Heran, kapan sih elo kelihatan jelek Sar?" komentar Clara ketika menunjukkan baju barunya pada Clara.
"Pas tidur, gue ngorok sama pakai ngiler kan? Jelek gue kalau tidur, mulut gue mangap lagi kan?" jawab Sara sambil melihat pantulan di kaca yang berdiri di ruang tengah.
"Iya berisik banget." kata Clara.
Sara terkekeh, tertawa aja terlihat elegan begitu. Pikir Clara.
"Sar, ajarin gue jadi cantik kayak elo dong, biar gue jadi pacar Eru beneran, biar gue ga jalan sama elo terus. Tar di sangkanya ga normal kita."celetuk Clara tiba-tiba.
"Hai, siapa yang bilang elo nggak cantik, sini biar gue cubit mulutnya."
"Gue serius Sar."
Sara mmenatap Clara lalu mendekati Clara yang tiba-tiba cemberut.
"Kenapa emangnya? Elo udah bosan jalan sama gue?" Sara meraih dagu Clara dan menatapnya.
"Enggak, tapi masa pacaran ngajakin elo juga."
Tiba-tiba saja Sara tertawa, iya juga ya, sudah waktunya Clara punya acara pribadi dan punya pacar.
"Elo butuh me time kayaknya." Sara sambil duduk di sebelah Clara. Di tepuknya pundak Clara dengan lembut.
"Ngapain?" Clara menatap Sara yang senyum-senyum.
"Nyalon yuk." ajak Sara.
"Mau-mau, udah lama nih. Elo mau ngapain?" tanya Clara yang mendadak antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Ayah Sahabatku
RomanceCerita ini mengandung unsur dewasa 21+++ di setiap part. So, yang ngerasa akan masuk surga, silakan skip! -------------------------- Sara Anggun, adalah sahabat terbaik Clara Cossa, yang telah berpikir panjang untuk menerima tawaran dari Clara. Cl...