7. Melamar

179K 2.7K 48
                                    

Harus menunggu Clara tidur terlebih dahulu, jika Sara ingin bermesraan dengan Fabio. Sedari tadi Fabio mengiriminya pesan supaya mendatanginya, tapi Sara selalu bilang Clara masih mengajaknya ngobrol.

Hingga akhirnya Sara melihat Clara sudah menguap. Sara menatapnya lalu tersenyum.

"Ngantuk elo?" tanya Sara basa-basi.

"Iya, padahal besok libur. Harusnya kita jalan-jalan nih. Ketahuan banget kita jomblo Ih." Clara uring-uringan meskipun sudah ngantuk.

"Emangnya Eru belum elo terima juga?"

"Elo bilang gue harus bilang bokap dulu."

Sara tersenyum, ia tidak menyangka Clara benar-benar mendengarkan nasihatnya.

"Mau gue yang bilang?" tanya Sara.

"Boleh.... "

"Nanti ya, Cla, Cla.... "

Sara memgguncang tubuh Clara, tapi gadis itu tidak bergerak lagi.

"Gampang banget tidurnya." gumam Sara. Ia menaikkan selimut, lalu menyingkirkan rambut yang menutupi dahi Clara. Sara tersenyum.

"Tidurlah sayang, gue mau main sama bokap elo dulu." Sara bicara dalam hati sambil tersenyum senang.

Sara mengecup dahi Clara, lalu gadis itu segera turun dari tempat tidur setelah menyalakan lampu tidur. Sara mematikan lampu yang besar.

Sara mengganti daster sederhananya dengan gaun tidur seksi yang memamerkan belahan payudaranya yang besar dan menggoda, serta paha mulus Sara juga terlihat menggiurkan.
Sara juga sudah mengganti celana dalamnya dengan yang lebih seksi.

Setelah itu Sara keluar meninggalkan kamar. Sara berjalan menuju kamar Fabio. Pintu kamarnya sengaja tidak di kunci supaya Sara tidak perlu mengetuk jika mengunjunginya.

Sara masuk kekamar Fabio yang sudah remang-remang. Sara melihat Fabio sudah tidur tapi telanjang, kejantanannya setengah ereksi. Sara tersenyum melihat penis Fabio yang sangat di sukainya karena ukurannya luar biasa.

Sara merangkak naik ketempat tidur dan langsung meraih milik Fabio dan menggenggamnya. Sara memijatnya lembut, lalu memasukkan ke dalam mulutnya. Fabio melenguh panjang, merasakan miliknya sangat nikmat.

"Ahhh... Sara, kenapa kamu lama sekali heh?" Fabio meraih tubuh Sara lalu melumat bibirnya dengan kasar

"Hmmm... Ahhh... Clara baru saja tidur. Pa."

Fabio membanting dengan lembut tubuh Sara. Sara terkikik ketika Fabio kembali menciumnya sambil meremas payudaranya.

"Uhhh besar sayang, Papa suka, hmmm... "

Fabio mengulum, menjilati puncaknya, sementara tangan yang satunya meremasnya dengan gemas.

"Ahhh...Papa... Suka banget ya?" Sara mendesah.

"Salah siapa kamu sangat seksi dan nikmat, sekarang papa kecanduan dirimu Sara." desis Fabio. Hawa panas nafasnya menerpa kulit Sara.

Fabio mengecupi leher Sara dan meninggalkan kemerahan di sana tanpa peduli. Sara juga tidak berusaha manahannya karena dia juga menginginkannya.

Fabio mengecup perut langsing Sara dan terus ke bawah. Fabio menyingkap gaun tidur berbahan satin itu.

"Ohhh... Cantik."
Fabio menurunkan tali yang melilit di pinggang Sara. Setelah berhasil meloloskan celana dalam Sara yang berbentuk g-string , Fabio mengecup kewanitaan Sara yang mulus. Fabio memainkannya, mengusapnya membuat Sara mendesah sembari menggerakkan pinggulnya yang seksi.

Suamiku Ayah Sahabatku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang