Untuk: Jumatika
Saya tak tahu harus senang atau sedih. 7 Agustus 2016, tepat di bawah atap rumah saya, di depan televisi ruang tamu saya, saya memelukmu sangat erat sampai kamu tidak bisa bernapas. Saat itu, saya takut. Saya merasa bahwa saya akan kehilangan kamu.
Saat itu pula, kamu mencuru ciuman pertama saya.
Saat itu pula, saya tidak menyangka bahwa hari itu hari terakhir saya bertemu kamu.
Ketika kamu berkata bahwa kamu ingin pulang, tepat di depan pintu rumah saya, kamu meminta saya untuk tidak meninggalkanmu. Saya bilang, "Ya, saya tidak akan meninggalkanmu."
13 hari kemudian, kamu yang meninggalkan saya.
Mas,
Saya rindu kamu,
Itu akan selalu.
-cnrs, 10.09.16 22:36 WIB
KAMU SEDANG MEMBACA
Notes of an Overthinker
PoetryBukan apa-apa, isinya hanya catatan seorang perempuan yang terlalu banyak berpikir.