Main Cast :
Karina from aespa
Yoshi from TREASUREOther Cast :
You'll find outGenre :
Fantasy, Family, Romance.
.
.
.
.
-The Fairy-
.
.
.
.
.Apa kalian percaya peri itu ada?
Atau makhluk yang memiliki sayap?
Atau makhluk yang memiliki kekuatan?
Percayakah kalian?Yoshi adalah satu dari sekian banyak manusia yang tidak percaya dengan adanya peri, namja tampan itu sungguh realistis. Ia juga tak percaya dengan hantu dan semua hal berbau mitos. Oh ayolah, Yoshi hanya siswa kelas 12 yang masih terlalu muda untuk memikirkan hal tak nyata itu, dia baru berusia 17 tahun bulan lalu. Benar bukan? Junkyu yang merupakan salah satu sahabat Yoshi sering bercerita padanya kalau peri itu bisa saja ada, Yoshi hanya mendengus malas mendengar cerita Junkyu.
Si sahabat terlalu sering menghabiskan waktu untuk membaca di perpustakaan, membaca hal yang berbau fantasi membuat pikirannya suka berhalusinasi. Itu kata Yoshi. Pagi ini matahari tampak cerah, cuaca yang bagus untuk memulai aktifitas. Yoshi baru tiba di sekolahnya, dia melambaikan tangan pada 2 namja yang juga baru datang menghampirinya. Mereka adalah Jihoon dan Hyunsuk, sahabat Yoshi yang lainnya setelah Junkyu.
"Junkyu kemana?" Tanya Yoshi.
"Ah aku tak tahu dimana anak itu, tadi katanya sudah dijalan" Jihoon mengangkat bahu.
"Dia berkata sudah dijalan saat aku baru tiba di rumah Jihoon, bukankah seharusnya dia yang tiba lebih dulu? Rumah Jihoon lebih jauh dari rumahnya dari sekolah kita" sahut Hyunsuk.
"Sepertinya dia tersangkut di perpustakaan kota"
Ucapan Yoshi spontan membuat Jihoon juga Hyunsuk terbahak, mungkin saja benar. Junkyu itu gila membaca, sekali mulai membaca maka dia bisa menghabiskan waktu sampai 6 jam lebih. Dia sangat serius.
"Kajja" ajak Hyunsuk memimpin langkah menuju kelas ketiganya.
💐💐💐💐💐
Sosok bersayap itu merintih pelan, mata bulatnya melebar dan ia segera mendudukkan diri. Dimana dia berada? Kenapa lingkungan ini berbeda sekali dengan tempat tinggalnya? Tangan kecilnya memegang kening yang mulai berdenyut nyeri, ah dia baru ingat kalau semalam dirinya bertarung dengan seorang pemburu peri. Ya, dia adalah seorang peri.
"Astaga, aku mungkin terdampar di dunia manusia" lirih si makhluk bersayap melihat sekitar.
Ia menoleh ke belakang, ke arah sayapnya yang sengaja ia lebarkan. Bibirnya tertarik membentuk senyuman manis, sayapnya tidak terkena serangan si pemburu sama sekali. Dia harus menyembunyikan sayapnya, para pemburu peri itu memburu mereka karena sayap yang mereka punya. Seketika sebuah cahaya mengerubungi dirinya, lebih tepatnya memeluk kedua sayapnya dan perlahan menghilang diiringi dengan sayap yang ikut menghilang.
"Dengan begini aku akan aman" gumam si peri.
"Ah aku harus berjalan kaki" dia mengeluh dan mulai melangkah.
💐💐💐💐💐
Sesosok peri terbang kesana-sini dengan wajah khawatir, beberapa peri lainnya mendekati.
"Winter, kami mencarimu kemana-mana" Winter menoleh dan menghela nafas, ia tampak begitu khawatir.
"Giselle, Ningning, aku khawatir pada kakakku" ujar Winter.