Main Cast :
Karina from aespa
Jaemin from NCT
Giselle from aespa
Mark from NCT
Other Cast :
You'll find out
Genre :
Office, Friendship, Hurt, Family, Romance
.
.
.
.
.
-Young Mom-
.
.
.
.
.
"Huekk!"
Matahari belum terlihat namun Karina telah melompat turun dari ranjang berlari ke kamar mandi karena perutnya mual sekali, yeoja cantik bermarga Yoo itu merasa pusing luar biasa. Cukup lama ia berada di kamar mandi memuntahkan air dari perutnya yang bahkan belum terisi apapun, Karina beranjak ke ranjang dan memijat pelipis. Kening si yeoja Yoo berkerut.
Cklek!
"Eoh kau sudah bangun? Tidak biasanya"
Rekan se-apartemen Karina membuka pintu kamar tanpa mengetuknya, Karina diam saja tak menggubris ucapan serta kedatangan si rekan.
"Kenapa denganmu? Kau pusing? Sakit kepala?" Rekan-nya mendekat melihat wajah Karina yang sedikit pucat.
"Gwechana Yeji-ya, aku hanya mual dan sedikit tak enak badan" ujar Karina pelan.
"Jinja? Apa kita perlu ke rumah sakit?" Cemas Yeji.
"Aniya, aku tidak apa-apa dan tak perlu sampai ke rumah sakit segala" sahut Karina menggeleng.
"Arraseo, kau akan masuk kerja?" Tany Yeji.
"Ne" jawab Karina.
"Geurae, kau mandilah biar aku yang menyiapkan sarapan" Yeji mengelusap pucuk kepala Karina dan berlalu dari kamar.
"Sshh.. kenapa bisa kepala-ku pusing sekali?" Lirih Karina memejamkan mata.
Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 20 menit untuk bersiap, Karina menghampiri Yeji ke ruang makan. Disana telah ada Ryujin juga Winter.
"Kata Yeji tadi eonnie mual, benar?" Ryujin bertanya.
"Tidak sopan!" Yeji menjitak belakang kepala Ryujin membuatnya mencibir kesal.
"Ne, tapi sudah tidak apa-apa" Karina menyahut.
"Apa tidak sebaiknya periksa ke dokter saja, eonnie?" Sambar Winter.
"Tidak perlu Win, eonnie tidak apa-apa" Karina menggeleng.
"Jika kau tidak sanggup, ijin pulang saja Rin" Yeji berujar.
"Arraseo" Karina tersenyum simpul.
🥀🥀🥀
Yeoja cantik bernama Yeri itu mengerutkan kening, sudah 1 bulan sejak ia melakukan penanaman benih namun tak ada tanda-tanda kehamilan terlihat dari dirinya. Yuqi yang duduk di seberang sofa menaikkan alis, Yeri terlihat kebingungan sekali.
"Wae?" Tanya Arin.
"Yu, bukankah seharusnya aku sudah hamil jika penanaman benih sperma yang aku lakukan bulan lalu itu berhasil?" Yeri balik bertanya.
