1K 132 25
                                    

Agak lama ya...
Pembaca budiman yang sekiranya lupa alur cerita, dipersilahkan baca ulang chapter sebelumnya.














Karena ini adalah hari pertama madara kembali bersekolah, sang ayah pun memutuskan untuk mengantarkan kedua putranya itu pagi ini walaupun konsekuensinya adalah ia akan sedikit terlambat sampai di kantor dibanding biasanya.

Awalnya madara dan izuna menolak, mereka tak ingin merepotkan sang ayah, tapi tulang punggu keluarga uchiha itu tetap kukuh dan bersikeras untuk mengantar anak anaknya, madara dan izuna pun pada akhirnya mengalah.

Setelah menghabiskan sarapan, mereka segera memasuki mobil dan berangkat. Selama di perjalanan, izuna tak henti-hentinya berbicara segala hal yang menurutnya akan madara sukai di sekolah. Madara hanya mendengar tanpa berkomentar.

Perjalanan menuju sekolah benar-benar singkat. Izuna bahkan tak sadar bahwa mereka telah tiba di depan gerbang. Setelah berpamitan dengan sang ayah, uchiha bersaudara itu pun turun.

Saat beberapa langkah memasuki gerbang sekolah, madara di buat terkejut dengan lingkungan sekitarnya. Menurut madara disini terlalu ramai.

Kemarin saat madara melaksanakan ujian, sekolah ini sangat sepi, benar-benar tak berpenghuni.

Izuna sudah menjelaskan hal itu karena kemarin adalah akhir pekan yang mana semua sekolah memang meliburkan kegiatan belajar mengajar mereka.

Madara berhenti berjalan saat melihat murid-murid berjalan memasuki gedung dengan senyum yang merekah sembari berbincang dengan murid lainnya.

Disini... sangat damai. Madara benar benar tertegun saat melihat banyak anak-anak yang berjalan ke sekolah tanpa merasa takut akan serangan shinobi dari desa lain. Ini mengingatkan madara kepada mimpinya untuk membuat perdamaian dunia. Mimpi anehnya bersama si sulung senju.

"Niisan, mengapa berhenti di tengah jalan?"

Madara menoleh ke belakang, lebih tepatnya pada izuna yang baru saja menepuk bahunya, "Ah? tidak.. hanya saja disini terlalu ramai..."

Izuna menatap ke sekelilingnya dan mencoba memahami mengapa sang kakak merasa tak nyaman. Selain ramai, izuna bisa lihat orang orang disini juga saling menatap dan membicarakan madara.

Tentu saja madara menjadi topik hangat sekarang. Tak ada yang tak mengetahui anak emas bermarga uchiha ini mengalami kecelakaan dan koma hingga berbulan bulan, kini sudah  kembali mengikuti pembelajaran di sekolah. Ditambah dengan desas desus jika madara kehilangan ingatannya juga tersebar luas seantero sekolah, membuat orang bertanya tanya apakah gosip itu benar atau tidak.

"Sudahlah niisan, jangan terlalu dipikirkan. Ayo, aku akan mengantarmu ke kelas."

Izuna menggenggam tangan madara dan menariknya perlahan, membuat semua atensi madara sepenuhnya kembali terfokus pada sang adik. Tapi itu tak bertahan lama hingga madara menyadari ada seseorang yang mengikuti ia dan izuna dari belakang.

"Tobirama!?"

Ya, tobirama senju sedang berjalan dengan wajah datarnya sedari tadi mengikuti izuna dan madara.

"Apa yang kau lakukan disini?!"

"Tentu saja bersekolah."

Madara kesal, bukan itu maksud pertanyaannya. Baru saja madara ingin melayangkan pertanyaan lagi tapi setelah dipikir-pikir lebih baik ia urungkan saja, hari masih terlalu pagi untuk melayangkan protes pada tobirama yang pastinya hanya akan dianggap bak angin lalu.

Saat memasuki gedung sekolah, madara tiba tiba di sapa oleh seseorang yang tak ia kenal. Izuna dan orang asing itu berbincang sesaat sebelum akhirnya melibatkan madara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

second chance [hashimada]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang