(Someone POV)
Jadi beginikah rasanya ketika kau menghadapi di ambang kematian?
Ketika kau menyadari bahwa kau akan mati sebentar lagi?
Diriku kebingungan ketika merasakan sensasi menyakitkan ini. Seluruh tubuhku merasakan rasa sakit baik dari atas kepala hingga ujung kaki ku, semuanya merasakan rasa sakit yang sama.
Ero-sennin, ketika kau berhadapan dengan Nagato, apakah kau juga merasakan rasa sakit ini?
Kenapa kau tidak mengajariku ketika menghadapi kematian itu benar-benar menyakitkan dan menyedihkan.
Ahh.. yang terjadi biarlah terjadi, lagipula aku juga akan bertemu dengan dia sebentar lagi dan mungkin akan ku bagikan cerita ku setelah dia pergi.
"Cough.."
Darah merembes keluar dari mulutku ketika terbatuk membuat kesadaran ku yang sebelumnya hampir hilang kembali ke pada tubuhku. Kelopak mataku perlahan terbuka dan dapat ku lihat dari iris mata ku seorang pria bersurai reaven yang sangat ku kenal menusuk jantung ku dengan jurus yang diajarkan oleh guru Kakashi-sensei.
Jika dipikir-pikir seharusnya aku sudah tahu seberapa keras pun aku menyuruhnya untuk kembali dan pulang dia tetap akan teguh dengan pendirian nya. Dia tidak akan perduli meskipun kau adalah sahabatnya sendiri, rivalnya sendiri, ataupun keluarganya sendiri dia tetap akan maju dan menyelesaikan apa yang seharusnya dia selesaikan.
Sebuah tekad api yang dimiliki oleh keluarga Uchiha benar-benar tercerminkan dari bagaimana dia mengambil tindakan dan rela untuk menjadi penjahat demi menghancurkan tikus-tikus kotor yang berlindung di atas kebijakan politik Konoha.
"Maaf.."
Lirih dia mengatakan hal itu kepadaku, nada suara nya bergetar seperti hendak menangis. Aku tertawa di dalam batinku, ini tidak seperti Sasuke yang ku kenal, Sasuke yang ku kenal adalah pria yang dingin dan keras kepala serta menyebalkan ketika diajak berbicara. Sasuke yang ku kenal adalah pria yang memiliki tangan besi dan rela melakukan apapun demi mencapai tujuan nya tanpa harus terbawa akan emosi yang ada di dalam dirinya. Dan ketika melihat dia meneteskan air matanya aku tersenyum lembut, dia berbohong akan perasaan dan isi hatinya.
Dia berbohong ketika dia tegar menghadapi masalah, dia berbohong ingin menghancurkan ikatan yang telah kita berdua buat, dan yang terakhir dia berbohong bahwa dia senang aku akan mati.
Uchiha Sasuke adalah pembohong yang bodoh itu adalah faktanya.
Dia hanyalah seorang pemuda yang kesepian setelah ditinggalkan oleh seluruh keluarganya dan mendapatkan fakta bahwasa nya kakak nya yang selama ini ia kira adalah penjahat adalah pahlawan yang dimanfaatkan oleh Konoha. Aku paham akan hal itu dan sangat paham ketika edo tensei Itachi mengatakan bahwa dia senang ketika ada seseorang yang menjaga Sasuke untuknya. Orang bodoh dan dingin ini hanyalah seorang pria kesepian yang terus berbohong kepada dirinya sendiri.
Ahh.. sial mataku semakin memberat setidaknya aku harus memberikan salam perpisahan kepada dia agar membuat dia semakin tidak terlalu memikirkan apa yang dia lakukan saat ini.
Di dalam lubuk hatiku yang paling dalam, aku sudah siap akan resiko ini. Kakashi-sensei dan Sakura-chan juga sudah memperingatkan ku tentang ini tapi aku tidak perduli, aku hanya ingin melakukan apa yang ingin ku lakukan tanpa harus mendengar ocehan orang lain. Aku bergerak sendiri dan akan terus bergerak sendiri tanpa harus ada seseorang yang mengendalikan ku dari belakang.
Mungkin saatnya ku rasa akan ku berikan cakra Ashura yang mengalir di dalam diriku kepadanya sebagai bentuk kenangan dan setidaknya bisa membuat dia mengingat ku. Dan juga dia perlu membebeaskan orang-orang yang masih berada di dalam kurungan Mugen Tsukuyomi bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
New Adventure
FanfictionDia seharusnya sudah mati karena pertarungan terakhirnya melawan Uchiha Sasuke namun Kami-sama tidak membiarkan dia pergi begitu saja. Ada sebuah cerita yang memerlukan dia untuk menjadi sang tokoh utama nya maka dari itu dia kembali dengan dirinya...