Chapter 5 : Lembaran baru

1K 91 5
                                    

(Author POV)

"Naru! Ayo kejar aku kalau bisa!"

"T-Tunggu Raynare!"

Di antara tinggi nya ilalang berwarna kuning langsat, kedua anak berbeda ras itu berlari di iringi tawa canda mereka. Wajah mereka tampak tersenyum berseri-seri sembari melemparkan beberapa ejekan terhadap lawan bermain mereka. Sebuah pemandangan yang terbilang sederhana namun memiliki banyak kesan di dalamnya.

"Hah.. hahh.. kyaaa!"

"Tertangkap kamu!"

Anak laki-laki dengan surai pirang itu melompat memeluk sang anak perempuan ke dalam pelukan nya, keduanya bergelut manja di tanah bertumbuhkan rumput liar sembari sang gadis melemparkan beberapa pukulan kecil kepada sang empunya. Anak laki-laki itu tak melepaskan nya, dia menikmati saat-saat seperti ini. Satu hal yang paling anak laki-laki itu sukai dari dunia ini adalah kehadiran sahabat kecil nya ini, seorang gadis dengan surai hitam pendek dengan senyum layaknya sebuah mentari yang terbit sungguh begitu terang dan menyilaukan namun indah di saat yang bersamaan.

"H-Hentikan Naru haha.. ini, ini geli hihi.."

"Oh tidak semudah itu, ini adalah hukuman yang harus diberikan kepadamu Raynare."

"M-Mou! Cukup hahaha, oke aku kalah jadi haha.. hentikan."

Gadis kecil itu mendorong tubuh sahabatnya itu membiarkan dia bisa mengambil nafas setelah puas tertawa akibat kelitikan dari bocah laki-laki tersebut. Sedangkan sang anak laki-laki itu, dia tersenyum ketika melihat sahabat kecilnya itu tertawa. Ada sebuah perasaan di dalam hatinya yang berbunga-bunga di dalam hatinya tak kala ketika melihat senyum dan tawa dari gadis itu, sebuah candu bagi dirinya dan tak kenal bosan ketika mendengar renyah tawa dari bibir nya.

Menidurkan tubuhnya di tanah ilalang itu matanya menatap ke atas melihat gumpalan awan yang nampak tertiup lembut oleh hembusan angin. Ini adalah apa yang ingin Naruel inginkan selama ini, sebuah kedamaian dan ketentraman tanpa harus adanya permusuhan antar satu mahluk dengan mahluk lainnya. Di dalam hatinya Naruel bertanya-tanya mengapa semua harus bermusuhan padahal sang pencipta menciptakan mahluk-mahluk di dunia ini untuk saling bersama dan bersatu lalu mengapa mereka tidak bisa melakukan permintaan mudah seperti itu? Kenapa harus ada permusuhan di setiap saat?

"Ne~ Naru, apa yang kau pikirkan?" Tanya sang gadis menegakan kepala nya hingga membuat pandangan Naruel hanya terpacu kepada wajah gembul dari gadis manis itu. Naruel menggelengkan kepalanya kemudian menarik pelan kepala sang gadis agar dapat bersandar di dada nya.

"Tidak ada, hanya saja aku sedang berimajinasi. Jika kalau dunia ini saling bersatu antar satu sama lainnya, apakah mereka semua akan memiliki sebuah ikatan yang dimiliki seperti kita? Apakah mereka masih bersaing antar ras kemudian menciptakan kembali perang?"

Raynare menatap Naruel dengan pandangan bingungnya, Raynare tak paham dengan apa yang dimaksud dengan perkataan Naruel tentang kedamaian itu. Gadis polos itu tak paham sama sekali dengan konsep-konsep yang Naruel katakan, yang selalu ia pikirkan sejak dia diciptakan dan menjadi sahabat dekat bocah pirang itu Raynare hanya menanamkan di dalam pikiran nya bahwa dia hanya butuh Naruel saja untuk hidup hanya itu saja.

"Menurutmu Raynare, bagaimana jika seandainya aku pergi kemudian tidak kembali?"

Sebuah pertanyaan radikal dikeluarkan oleh Naruel yang tentu saja membuat Raynare menatap aneh kepada sahabat nya tersebut. "Memangnya Naruel ingin kemana? Naruel ingin meninggalkan Raynare sendirian disini? Apa Naruel tidak ingin lagi bermain bersama Raynare?" Tanya Raynare menundukan kepalanya menengelamkan wajahnya pada dada milik Naruel.

"T-Tentu saja tidak, Aku ingin selalu bermain terus kok bersama Rayanre tapi hanya saja ada sebuah kejangalan di dalam hatiku." Ucap Naruel sembari mengelus pelan surai hitam milik Raynare hingga membuat gadis itu semakin mengencangkan pelukan nya kepada sahabatnya itu. "Aku hanya berpikir suatu saat aku juga akan pergi dari sini Raynare sama seperti Lucifer-nii dan para malaikat pembangkan lainnya. Dan ku rasa hal itu akan terjadi cepat atau lambat entah itu karena sebuah masalah yang ku timbulkan atau dari kedua saudara manusia ku. Tetapi aku berharap tidak akan ada masalah serius yang muncul ke depan nya, aku masih ingin tetap berada disini bermain bersama mu seperti ini." Sambung Naruel sembari mengangkat wajah gembul milik Raynare dari dadanya.

New AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang