×B A G I A N D E L A P A N×

32 4 0
                                    

Enjoy Reading.

___

Caroline keluar dari kamarnya dengan keadaan yang sudah rapih siap untuk berangkat sekolah, walaupun Caroline tidak yakin dia ke sekolah untuk belajar. Karena sungguh dia hanya akan berada di kantin bersama kedua temannya, menghabiskan waktu dengan merokok dan mengganggu cupu cupu yang ada di sekolahnya. Dan apa itu bisa disebut sekolah? Caroline yakin dia bahkan bisa menghitung jumlah dalam satu minggu dia masuk ke kelasnya untuk belajar.

Caroline menghhentikan langkahnya saat pandangannya menangkap sosok sang Kakak yang tengah duduk didepan tv sambil memaikan ponsel cowok itu. Caroline menoleh, menatap sang Kakak dengan sikap sombong.

"Lo berangkat sekolah?" Alex menoleh, sebelum kemudian mengangguk mengiyakan.

"Tumben banget lo dateng ke sekolah. Jadi baik lo?" Alex meletakan ponselnya ke atas meja.

"Lo pikir dateng ke sekolah cuma gara gara gwe baik? Lo sendiri dateng ke sekolah emang lo baik? Jalang yang suka ngewe sama guru olahraga yang batangnya gak panjang panjang amat, gak mungkin baik Kan lo?" Alex berkata kasar. Cowok itu mana perduli kalau Caroline terluka sekarang.

"Pendek pendek juga bisa ngasih gwe duit. Punya lo apa? Tiap hari masuk gak pernah ngasih gwe duit! Sialan lo" sekarang Alex yang terdiam.

Cowok itu mendadak menyiratkan kekhawatiran dari matanya dan Caroline benci kakaknya dengan mata seperti itu.

"Yakin mau berangkat lo?" Dan Caroline merasa hangat lagi. Sialan hatinya lemah kalau berhadapan dengan Alex.

"Iya lah, kenapa mau bareng? Sorry gwe pake Gerap! " Alex mendecih pelan, cowok itu beranjak dari duduknya dengan tangan yang mengambil ponsel juga tas yang nampak ringan saat di kenakan di pundak cowok itu. 

Berhenti tepat didepan Caroline  Alex memandang dengan wajah tanpa ekspresi yang selalu saja sulit untuk Caroline tebak apa maksud cowok di depannya itu.

"Jangan ngimpi. Gwe yang gak mau bareng sama lo" Alex beranjak dari hadapan Caroline yang mendengus sebal.

"Kakak Bangsat Lo!"Caroline memaki kasar.

"Bodo amat sialan!"

"Cih, woy beneran?!" Dan hanya suara laju cepat motor yang Caroline dengar sebagai jawaban. Dan lagi lagi Caroline merasa frustasi terhadap itu. Sialan tidak bisakah kakaknya itu bersikap selayaknya seorang kakak seperti dulu? Mengapa Alex begitu terasa membencinya sekarang? Apa karena Aditsya? Sialan wanita itu memang!

Apapun yang akan terjadi kedepannya, Caroline bersumpah akan mengambil Alex dari cewek itu dan membuat kakaknya itu kembali bersikap baik padanya seperti dulu. Caroline janji,  bahkan bersumpah. Apapun yang akan terjadi, dan apapun yang harus dia lakukan untuk itu atau apapun resikonya Caroline akan melakukan itu demi agar Alex kembali seperti dulu.

Alex penyayang kakaknya yang dia cintai. Alexander jhon yang dia sayang.

____

Singkat aja, biar kalian gak mabok sama keabsurd-an cerita gila ini. Hahah

See you

Tak Tuntas - Alexander JhonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang