Part 1

41.2K 80 1
                                    


Pada tahun 2004 seorang pemuda yang baru lulus STM dari Kepanjen Malang nekat mengadu nasib menjadi TKI ke Jepang , bersama teman temannya sesama lulusan STM pemuda bernama Dani itu dipekerjakan menjadi buruh pabrik baja yang berada di kota Yokohama prefektur Kanagawa.

Gaji yang diterima Dani pas pasan tapi ia masih bisa mencukupi kebutuhannya sekaligus mengirim uang buat orang tuanya , ia juga masih bisa menabung rutin tiap bulan walaupun jumlahnya tak menentu , yang penting uangnya tidak pernah habis untuk hal yang tak berguna.

Bertahun tahun hidup di Jepang membuat Dani paham segala macam adat , tradisi , budaya dan tata krama di negeri sakura itu , ia juga fasih ngomong bahasa Jepang dan baca tulis huruf kanji kataikana hiragana yang membuatnya tidak kesulitan bergaul dengan orang Jepang.

Dani bahkan sudah berkali kali berpacaran dengan cewek Jepang walaupun akhirnya harus putus , kadang ia juga iseng membooking cewek cewek nakal kalau dapat jatah uang lembur dari mandornya , makin sering lembur makin banyak uang yang bisa didapatkan Dani.

Kalau sedang libur kerja Dani sering mengajak teman temannya pergi ke kawasan Akihabara yang merupakan surganya para otaku , di sana Dani bisa bersenang senang main game arcade , judi pachinko , mampir maid cafe atau belanja barang apapun yang ia sukai.

Sejak masih sekolah Dani memang seorang otaku yang menggemari manga dan anime , tak heran kalau sedang liburan di Akihabara ia sering belanja komik manga , DVD anime , konsol game hingga beraneka action figure dan model kit yang harganya cukup mahal.

Dani juga menggemari musik rock Jepang seperti band Laruku , Lucifer , Luna Sea , BZ dll , ia juga suka makanan khas Jepang seperti ramen , bento , sushi , sashimi , udon , katsudon , teriyaki , yakiniku dll , bahkan ia juga suka minum sake tiap kali pulang kerja saat malam.

Dani benar benar menikmati hidup seperti orang Jepang pada umumnya , begitu juga teman temannya sesama orang Indonesia yang selama bertahun tahun sudah terbiasa menikmati apapun yang ada di Jepang hingga terlupa rasanya makan pecel lele atau rujak cingur.

Tak terasa tahun demi tahun telah berlalu hingga tiba masanya Dani dan teman temannya kembali ke tanah air setelah menyelesaikan kontrak kerja pada tahun 2014 , mereka sedih meninggalkan Jepang tapi juga merasa senang akhirnya bisa kembali ke Indonesia.

Setelah kembali menjalani hidup di Kepanjen Malang Dani berkumpul lagi dengan teman temannya untuk membahas suatu hal yang sudah lama mereka rencanakan yaitu mendirikan lembaga kursus bahasa Jepang dengan modal patungan dari tabungan masing masing.

Tak butuh waktu lama rencana itu segera dilaksanakan , Dani dan teman temannya menyewa sebuah rumah besar di kawasan Sawojajar Malang untuk digunakan menjadi tempat kursus , setelah itu mereka mengurusi hal lainnya secara cepat agar tempat kursusnya bisa segera dibuka.

Dani dan teman temannya bertindak sebagai pengelola sekaligus tentor , mereka juga mempekerjakan beberapa orang untuk menjadi staf hingga satpam , dalam waktu singkat tempat kursus mereka akhirnya dibuka dengan membagi kelas kelas yang berbeda tingkatannya.

Tiap tingkatan kelas butuh waktu beberapa bulan untuk menyelesaikan pelajarannya , setelah itu baru bisa melanjutkan kelas kelas dengan tingkatan yang lebih tinggi dan pelajarannya juga lebih sulit termasuk baca tulis huruf kanji kataikana hiragana.

Saat awal pendaftaran cukup banyak orang yang mendaftar jadi murid , mulai calon TKI , anak sekolahan , anak kuliahan dan siapapun yang berminat belajar bahasa Jepang , soal biaya menyesuaikan tingkatan kelasnya yang semuanya masih termasuk murah meriah.

Dani dan teman temannya yang menjadi tentor dipanggil sensei oleh para murid , jadwal mengajar mereka terbagi shift pagi , siang dan malam dimana tiap pertemuan berlangsung sekitar 2 - 3 jam , dalam sehari masing masing tentor harus mengajar rata rata sekitar 6 - 9 jam.

Teman teman Dani sudah berumah tangga semua , hanya Dani yang masih lajang sehingga ia disuruh tinggal di tempat kursus agar tidak sepi saat malam hari , ada ruangan kamar kosong di lantai 2 yang kemudian disulap Dani menjadi istana pribadinya yang serba Jepang Jepangan.

Dinding kamar yang bercat putih dipasangi poster besar tokoh tokoh anime macam Son Goku , Doraemon , Sinchan , Onizuka , Light Yagami , Initial D , Samurai X dll , sebuah rak kayu besar digunakan Dani untuk menaruh koleksi komik manga dan DVD anime yang jumlahnya sangat banyak.

Di atas rak kayu itu Dani memajang koleksi action figurnya yang cukup banyak , ada beberapa tokoh Dragon Balls , Naruto , Street Fighter , Tekken hingga tokusatsu macam Kamen Rider dan Ultraman , belum ditambah mainan seperti Bey Blade dan mobil mobilan Tamiya Mini 4WD.

Ada lagi rak kayu yang lebih kecil untuk memajang beraneka model kit miniatur kendaraan produk Tamiya dan juga robot robotan Gundam produk Bandai , semua barang barang itu dibeli Dani sewaktu belanja di Akihabara.

Begitu juga dengan beberapa konsol game jadul yang ditaruh di bawah TV , ada Nintendo NES , SNES , Sega Genesis , Playstation hingga Arcade Mini , semua konsol jadul itu merupakan versi reborn yang tak lagi butuh kaset karena sudah terinstal banyak game pada systemnya.

Malam hari setelah mengajar Dani bisa santai di kamarnya sambil melakukan apapun yang disukainya , kadang satpam yang jaga tempat kursus juga ikutan nimbrung menemani Dani nonton film atau main game semalaman.

Dani juga sering mengajak murid muridnya ikutan nimbrung di kamarnya atau sekalian menginap semalaman , biasanya murid murid itu hobinya sama dengan Dani sehingga mereka cepat akrab selayaknya teman dekat.

Setahunan kemudian Dani sudah bisa membeli motor Kawasaki Ninja 250 FI secara cash berkat gajinya yang selalu rutin ditabung , ia suka kebut kebutan di jalan atau ikutan balap liar yang biasanya diadakan di kawasan Sawojajar saat tengah malam hingga dini hari.

Dani pernah ditangkap polisi saat balapan , ia juga pernah diinterogasi satpam bank karena dikira mau maling mesin ATM saat tengah malam , itu karena penampilannya tampak seperti berandalan yang biasa muncul di berita kriminal.

Soal penampilan Dani memang tampak berandalan , sehari hari ia cuma pakai kaos metal , celana jeans sobek , rantai dompet dan sepatu bot kulit , sementara tampangnya yang mirip artis Fauzi Baadila terlihat agak urakan dengan tindik kuping dan rambut yang diwarnai kuning ngejreng.

Tak heran kalau ia masih tampak seperti anak muda padahal umurnya sudah tak bisa dibilang muda lagi , tahun 2016 umur Dani sudah 30 tahun tapi ia lebih senang bergaul dengan anak anak muda yang masih bebas keluyuran kemana mana dan melakukan apa saja semaunya.

Kalau lagi ngumpul sama anak anak muda itu biasanya Dani diajak mabok bareng atau karaoke rame rame , sering juga ia diajak nonton pertandingan bola tim Arema di stadion Kanjuruhan sambil membawa drum atau trompet buat meramaikan suasana.

Dani memang tipikal orang yang cuek dan menyukai kebebasan hidup yang cenderung suka suka semaunya , ia tidak suka diatur atur atau diceramahi harus begini begitu , apalagi kalau orang tuanya terus mendesak agar ia segera cari istri dan berumah tangga.

Urusan cewek Dani seperti tidak selera dengan cewek lokal , ia menyukai cewek Jepang tapi masalahnya ia sudah tidak di Jepang lagi , untuk menyalurkan hasrat seksnya Dani lebih suka coli sambil nonton bokep JAV koleksinya di laptop , bintang JAV idolanya adalah Rin Sakuragi.

Dani memang keranjingan coli sambil nonton bokep JAV , sebenarnya ia sudah bosan seperti itu terus terusan tapi mau bagaimana lagi ??.. Dani hanya berselera dengan cewek Jepang sementara di kehidupan sehari hari ia tak mungkin mendapatkannya.

Begitulah Dani menjalani hidupnya hingga bertahun tahun kemudian ia masih tetap begitu gitu saja , padahal umurnya semakin bertambah dan ia menyadari kalau dirinya mulai merasa kesepian tanpa punya pasangan hidup.

peNGALAMan X2 (drama dewasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang