Ini benar-benar kejutan yang besar!
Mark pernah berpikir bahwa tidak ada apa pun di dunia ini yang bisa membuatnya melupakan sopan santunnya, tetapi anak laki-laki yang jatuh dalam pelukannya beberapa saat yang lalu sudah lebih dari cukup untuk mengguncang dunianya.
Sensasi matahari menghilang tepat pada saat ini. Di gang gelap, tubuh mereka menempel erat satu sama lain. Mereka bisa dengan jelas merasakan kehangatan satu sama lain dan napas panas mereka menyapu pipi satu sama lain.
Karena kekuatan benturan anak laki-laki yang melompat ke bawah itu membuat Mark kehilangan keseimbangannya dan tubuhnya sedikit bergoyang.
Bocah pirang itu mengira mereka akan jatuh ke tanah sehingga matanya melebar karena terkejut dan tangannya menempel di bahu Mark karena refleks.
Dia berteriak, "Hei, bukankah kamu seorang alpha? Kenapa menangkapku saja tidak bisa! Kau tidak kuat atau apa huh?! Tunggu, kau Mark Lee?"
Bocah berambut coklat karamel yang terkejut itu segera melepaskan diri dan melompat keluar dari pelukan Mark.
Dia mendarat dengan cekatan di kakinya. Mark bahkan tidak punya waktu untuk bereaksi sebelum kehangatan dalam pelukannya menghilang.
Mark tanpa sadar mengulurkan tangannya, mungkin karena dia ingin membantu si bocah karamel, tetapi bocah itu sangat gesit sehingga dia tidak kehilangan keseimbangan setelah melompat dari pelukannya tadi. Tangan Mark yang terulur berhenti di udara dan kemudian dia menariknya kembali, berpura-pura seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Langit sudah benar-benar gelap.
Lampu jalan dari luar gang menumpahkan sedikit cahaya ke gang gelap itu. Dua anak laki-laki dengan usia terpaut satu tahun itu saling menilai satu sama lain di bawah cahaya redup lampu jalan.
Tidak seperti Mark, seragam sekolah anak pirang itu tidak dipakai dengan benar. Kemejanya terbuka sepenuhnya. Kain putih seragamnya ditutupi dengan coretan. T-shirt hitam ketat yang dicetak dengan kata 'Jeonha', menyatakan dirinya sebagai raja.
Mereka seperti kutub utara dan selatan magnet. Seseorang disiplin dan penyendiri, seperti bunga yang hanya bisa dilihat dan tidak disentuh. Sedangkan satunya lagi tidak disiplin dan sangat tidak terkendali.
Sekilas, Mark sudah mengaitkannya dengan kata 'merepotkan'.
Mark bertanya, "Apakah kamu mengenalku?" Kalau tidak salah dengar, bocah tadi memanggilnya dengan namanya.
Bocah pirang itu mengerutkan kening dan menjawabnya dengan pertanyaan, "Kamu tidak mengenalku?"
Mark mengerutkan dahinya, "Haruskah aku mengenalmu?"
"Bukankah seharusnya kau mengenalku?!"
Mendengarkan dari nada suaranya, seolah-olah itu akan menjadi pelanggaran yang sangat serius jika Mark tidak menundukkan kepalanya dan mencium sepatunya segera setelah melihatnya.
Dalam sekejap, sebuah nama muncul di benak Mark.
Ujung lidahnya dengan ringan menyentuh langit-langit mulutnya saat dia mengucapkan nama yang manis dan tajam di bibirnya, "Apakah kamu Seo Haechan?"
"Huh!"
Haechan mendengus. 'Aku tahu itu. Bagaimana mungkin seseorang tidak pernah mendengar tentang tiran sekolah terkenal bernama Seo Haechan.' batinnya.
Mark masih terdiam.
Dia tidak mengenali Haechan pada pandangan pertama karena prasangka yang dia miliki setelah melihat sketsa Haechan yang sangat menawan. Dia benar-benar tidak bisa memahami bagaimana teman sekelas Haechan bisa menggambarnya dengan sangat mengerikan ketika Haechan jelas memiliki penampilan yang mempesona.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Omega [MarkHyuck]
Fiksi PenggemarSeo Haechan adalah seorang omega, tetapi dia benar-benar seperti seorang alpha. Dia menganggap guru seperti teman, tak tertandingi di kolam renang dan juga memiliki 80 beta sebagai pengikutnya. Suatu hari, Seo Haechan dengan keras menyatakan Dia b...