07.BUKAN SIKEMBAR

58 42 70
                                    

Mau sesingkat apapun kisahnya,perihal melupakan itu tidak mudah.

- Lintang amora
_

"Kakak dimana dek?" ucap seorang lelaki paruh baya.

"Udah berangkat kuliah."

Saat ini,Lintang amora sedang bersama Jovan,papanya.Ia sedang melakukan kegiatan sarapan bersama dengan papanya dimeja makan.

"Gimana sekolah adek?"

"Yagitu." balasnya singkat sambil tetap melahap makanannya.

"Dek?"

"Hm"

"Nanti ada tante Mira kesini,adek jangan kemana-" ucapan Jovan terhenti saat suara sendok dan piring saling bertemu milik Lintang.

"Udah Lintang bilang pah,Lintang gak mau sama tante Mira!Lintang gak mau ada pengganti mama!" ucapnya berseru.

"Tapi dek-" ucapan Jovan kembali terputus.

"Stop pah,jawaban Lintang masih sama!" ucap Lintang dan pergi meninggalan Jovan sendiri.

Jovan sudah pasti menyayangi kedua anaknya dan mendiang istrinya,tapi Jovan merasa hidupnya kesepian tanpa ada sosok istri disampingnya.

Lintang kembali difase ia mulai membenci dirinya,ia paham bahwa papanya membutuhkan penggati mamahnya dihidupnya tapi,ia masih belum rela jika ada seseorang menggantikan posisi mamanya.

Kriingg kringg kriingg

Ponsel milik Lintang berdering,tanda ada seseorang yang menghubunginya,tertulis 'LINTANG' pada layar ponselnya,ia mengangkat panggilan dari lintang dan..

"Keluar,gue ada didepan"

"Depan mana?"

"Depan Arab saudi,ya depan rumah lo pe'a!"

Tut

Lintang tersenyum senang,setidaknya dia memiliki Lintang(boy) yang selalu ada saat dirinya sedang terpuruk.

Lintang mematikan ponsel dan segera mendatangi Lintang didepan sana.Namun sebelum itu ia segera menghapus air mata nya yang telah jatuh tadi dan menatap dirinya dikaca sambil berkata "Come on Lintang, you must be strong!".

"Mau kemana dek?" Tanya Jovan saat melihat putri nya keluar dari kamarnya dan menuju keluar.

"Kerumah Lintang." Jawabnya dan meninggalkan Jovan disitu.

Lintang membuka pintu rumahnya dan langsung terdengar suara "AUNTYY ANTIKK!!Ankasa au ain ama aunty antik!"

*skip, cerita ada dipart sebelumnya.
-
Sangat membosankan mendengarkan guru ini menjelaskan tentang teks biografi, mungkin jika yang mengajar adalah Justin Bieber akan beda lagi.Pasalnya,lihat saja Dio sudah sampai dialam mimpinya saat ini.

"Permisi pak,pinjam waktunya sebentar." Ucap dari kepala sekolah didepan pintu kelas,syukurlah akhirnya penjelasan teks biografi ini telah usai,terimakasih kepada kepala sekolah.

Bukan SikembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang