You're mine

558 42 0
                                    

"Bicara apa kau dengan Ezio?" tanya Marvel.

"Tidak membicarakan apa-apa. Dia bilang hanya ingin bertemu denganku." jawab Ravennzy.

"Ezio belum mengatakan nya juga ternyata." batin Reyen.

"Apa kau tau, sebenarnya Ezio ingin menyatakan perasaannya kepada kau. Tapi tidak tahu kenapa dia malah beralibi hanya ingin bertemu denganmu." jelas Farrelino.

"Benarkah? sungguh, aku tak mempercayai itu. Mana mungkin Ezio ingin menyatakan perasaannya kepadaku." ujar Ravennzy.

"Yang dikatakan Farrelino itu benar, Ravennzy. Ezio ingin mengatakan semuanya kepadamu, tapi mungkin saja Ezio tiba-tiba malu." jelas Marvel.

"Lalu, aku harus apa?" tanya Ravennzy.

"Kau yang harus memulainya." ucap Marvel.

"Aku? waktu itu aku sudah menyatakan perasaanku kepadanya." jawab Ravennzy.

"Oh ayolah, Ravennzy. Kau pria atau bukan? katakanlah kembali, dan ajaklah Ezio berpacaran. Sebelum semuanya terlambat, atau aku yang akan mengajaknya berpacaran." ujar Marvel.

"Berani sekali kau, Marvel. Baiklah, aku akan mengatakannya kembali." ujar Ravennzy.

Disini Ravennzy sekarang, berhadapan langsung dengan seseorang yang ia cintai. Seseorang yang membuat dirinya percaya kembali akan cinta, seseorang yang telah membuatnya jatuh cinta. Ezio Jielano, orang itu adalah Ezio.

"Ezio." panggil Ravennzy.

"Ya? ada apa, Ravennzy?" tanya Ezio bingung.

"Aku menyukaimu, aku yakin kau sangat mengetahui hal itu. Ezio, i'm not a person who is good at stringing words, i'm not a romantic person. But, i will always try to make you happy. Provide comfort for you. Sebisa mungkin aku akan selalu ada untukmu, Ezio." ucap Ravennzy tulus.

"Ravennzy, maaf. Aku ragu, aku takut" ujar Ezio.

"Apa yang membuatmu takut, Ezio? i'm not the same as that ex-asshole of yours. Aku tidak akan menyakitimu, Ezio. Aku akan berusaha untuk selalu membahagiakanmu, dan aku tidak akan menyakitimu. Jangan takut, Ezio." jelas Ravennzy.

"Bagaimana? apa kau mau menjadi milikku, Ezio?" tanya Ravennzy.

Ezio takut, tapi ia percaya apa yang dikatakan Ravennzy, begitu juga dengan teman temannya. Tidak ada salahnya ia menerima Ravennzy, lagipula ia sudah mencintai Ravennzy.

"Ya, Ravennzy. Aku mau menjadi milikmu." ujar Ezio tersenyum.

"Benarkah? kau sungguh, Ezio? kau menerimaku?" tanya Ravennzy antusias.

"Aku serius, Ravennzy. Aku mau menjadi pacarmu, dan menjadi milikmu." jawab Ezio.

"Mulai hari ini, you're mine. Only mine." ujar Ravennzy.

" ujar Ravennzy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


RAVENNZY - ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang