"Kudengar, ada yang baru saja berpacaran." sindir Marvel.
"Ya! siapa yang sudah berpacaran tanpa memberitahu kita semua." ucap Farrelino, seraya menggebrak meja.
Orang yang sedang dibicarakan hanya berpura-pura tidak tahu, dan hanya memilih diam tanpa merespon kedua sahabatnya itu.
"Oh, Ravennzy Zuarenz! apa kau tuli? saat ini kami sedang membicarakan dirimu. Sejak kapan kau berani menyembunyikan semuanya kepada kami?" ujar Farrelino.
Ravennzy menatap kesal kedua manusia yang berada dihadapannya itu. Tidak bisakah mereka diam dan membungkam mulut mereka? saat ini dirinya sangat mengantuk. Jika saja ia tidak mengantuk, mungkin Farrelino dan Marvel sudah mendapatkan sebuah hadiah dari tangan Ravennzy.
"Bisakah kalian diam sebentar? beri aku ketenangan, aku mengantuk." ucap Ravennzy.
"Jelaskan terlebih dahulu, baru setelah itu aku dan Marvel akan diam dan membiarkanmu tidur." ucap Farrelino.
"Baiklah. Ya, aku sudah berpacaran dengan Ezio. Kemarin aku menembaknya. Awalnya dia ragu denganku, karena takut aku melakukan hal yang sama seperti yang mantan kekasihnya lakukan dahulu. Namun, aku bisa meyakinkan Ezio bahwa aku tidak akan seperti itu." jelas Ravennzy.
"Aku sangat senang karena Ezio mau menerimaku, dan aku juga berterimakasih kepada kalian berdua karena sudah membantuku." lanjut Ravennzy.
"Sudah jelas? sekarang aku ingin tidur." ucap Ravennzy, lalu berjalan meninggalkan kedua sahabatnya itu.
"Ck, sahabat siapa itu? menyebalkan sekali." ucap Farrelino kesal.
"Sahabat kau, jika kau lupa!" ucap Marvel lalu meninggalkan Farrelino yang sedang kesal.
Dilain tempat, Claire dan Reyen juga menantikan penjelasan dari Ezio tentang hubungannya dengan Ravennzy.
"Bagaimana, Ezio? apakah Ravennzy sudah mengajakmu berpacaran?" tanya Reyen.
"Iya, Reyen. Aku dan Ravennzy sudah berpacaran! kemarin dia mengungkapkan semuanya kepadaku." ucap Ezio.
"Ezio, apa kau yakin dengan pilihanmu itu? maksudku, kau memiliki trauma karena perlakuan Elbara terhadapmu. Lalu, apa kau sudah memikirkan pilihanmu dengan matang?" tanya Claire.
"Sudah, Claire. Aku sudah yakin dengan pilihanku untuk menerima Ravennzy. Ravennzy juga ikut meyakinkan diriku bahwa ia takkan melakukan hal itu kepadaku, apalagi untuk menyakitiku." jelas Ezio.
"Baguslah jika kau yakin dengan pilihanmu, Ezio." ucap Reyen.
"Lagipula, aku kenal Ravennzy. Dia bukan orang yang akan menyakiti miliknya sendiri, itu tidak akan terjadi. Dia akan menjaga apa yang sudah menjadi miliknya, dan takkan membiarkan siapapun berani menyentuh miliknya." jelas Reyen.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVENNZY - Chenji
Teen FictionBXB warning ⚠️ Ravennzy Zuarenz, pria yang gagal dalam dunia percintaan. Pria yang sempat tak mempercayai lagi apa itu cinta. Namun, ia dipertemukan dengan seorang pria lugu yang bernasib sama dengan dirinya.